Sukses

Riset: iPhone Dominasi Pendapatan Pasar Smartphone, Tren Premiumisasi Meningkat

iPhone disebut-sebut mendominasi dalam hal pendapatan dari pasar smartphone. Counterpoint menyebut Apple menguasai 85 persen pendapatan dari total pendapatan pasar smartphone.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya dari sekian tahun, pada kuartal terbaru, pendapatan Apple menurun. Bagi Apple, sektor smartphone menjadi penghasil uang terbanyak dan 2022 adalah tahun di mana perusahaan membukukan rekor.

Menurut riset Counterpoint, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Minggu (5/2/2023), Apple menyumbang 85 persen dari semua pendapatan pasar smartphone.

Pertama, hal tersebut mengindikasikan bahwa Apple mengumpulkan lebih banyak uang dibandingkan vendor lain di pasaran. Bukan hanya itu, Apple (melalui iPhone) juga menguasai sekitar 48 persen penjualan dari total pasar pada akhir 2022. Capaian ini pun cukup tinggi bagi Apple.

Dalam hal pengiriman perangkat, perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini mematahkan berbagai rekor sebelumnya, dengan mengambil 18 persen dari total pasar.

Counterpoint juga menyebut, proporsi pengiriman smartphone tidak berubah setidaknya sejak 2015. Namun, penjualan dan keuntungan Apple naik drastis dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kata lain, penjualan rata-rata iPhone meningkat terus.

Sekadar informasi, sekitar 1,2 miliar smartphone terjual di seluruh dunia pada 2022. Meski terkesan sangat banyak, jumlah itu turun 12 persen. Selain itu, pendapatan dari penjualan smartphone dunia pun terendah pada 2022, karena turun 9 persen. Totalnya adalah US$ 409 miliar. Angka ini dianggap paling rendah sejak 2017.

2 dari 4 halaman

Tren Premiumisasi Smartphone Meningkat

Riset yang sama mengungkap, harga jual rata-rata smartphone naik 5 persen dibanding tahun sebelumnya. Menurut data itu, kemungkinan karena Apple.

Tren premiumisasi, menurut Counterpoint juga berdampak bagi industri.

Menurut Direktur Riset Counterpoint Research, Tarun Pathak, "Premiumisasi dapat dilihat dalam ekosistem Android yang dipimpin Samsung dengan smartphone lipatnya. Akibatnya, Samsung menjadi satu-satunya lima OEM selain Apple yang mengalami pertumbuhan pendapatan 1 persen, meskipun pengirimannya turun 5 persen pada tahun 2022 dan laba operasi turun 1 persen."

Lebih lanjut Pathak juga mengatakan, "Performa smartphone andalan alias flagship Samsung lebih kuat dari proyeksi pasar. Namun, dengan penurunan laba yang lebih kecil dari pasar smartphone keseluruhan, pangsa laba operasinya meningkat tipis menjadi 12 persen pada 2022."

3 dari 4 halaman

2 Miliar Perangkat Apple Aktif

Terlepas dari masalah penjualan smartphone, Apple diketahui telah mencatat capaian baru soal jumlah pengguna perangkatnya. Berdasarkan catatan terkini, ada sekitar 2 miliar perangkat Apple yang aktif di seluruh dunia.

Dikutip dari The Verge, Sabtu (4/2/2023), perangkat Apple yang dimaksud meliputi iPhone, iPad, Mac, termasuk perangkat keras lainnya. Pencapaian ini sekaligus menunjukkan pertumbuhan Apple yang terbilang cepat dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai informasi, Apple berhasil mencapai 2 miliar perangkat aktif setelah sebelumnya mengungkap telah mencatatkan 1,8 miliar perangkat aktif sekitar setahun lalu. Raihan itu berhasil diraih berkat rekor penjualan perangkat Apple di 2021.

Pertumbuhan perangkat Apple yang aktif memang dilaporkan cukup signifikan, terutama sejak awal 2020, ketika perusahaan mencatatk ada 1,5 miliar perangkat aktif besutannya. Padahal, raihan 1 miliar perangkat aktif Apple baru terjadi di 2016.

4 dari 4 halaman

Signifikan

Pertumbuhan perangkat Apple yang aktif memang dilaporkan cukup signifikan, terutama sejak awal 2020, ketika perusahaan mencatatk ada 1,5 miliar perangkat aktif besutannya. Padahal, raihan 1 miliar perangkat aktif Apple baru terjadi di 2016.

"Selama kuartal di Desember, kami mencapai tonggak penting dan dengan gembira melaporkan kami sekarang memiliki lebih dari 2 miliar perangkat aktif," tutur CEO Apple Tim Cook saat perusahaan merilis pendapatan kuartal pertamanya.

Namun di sisi lain, laporan keuangan itu juga mengungkap pendapatan YoY perusahaan turun sekitar 5 persen, dan ini menjadi yang pertama sejak 2019. Dalam laporan tersebut, Apple diketahui berhasil mengantongi keuntungan USD 117,2 miliar (Rp 1,7 triliun).

Penurunan ini diyakini terkait penjualan iPhone, dimana awal November perusahaan yang dipimpin Tim Cook itu menyebutkan ada kendala terhadap iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max.

(Tin/Ysl)