Liputan6.com, Jakarta - Bill Gates merupakan orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Namun, ada hal kontradiktif dari sikapnya, yakni kebiasaannya bepergian dengan jet pribadi.
Selama wawancara dengan BBC yang ditayangkan akhir pekan lalu, Gates ditanya tentang pandangannya mengenai tudingan bahwa ia berkampanye tentang perubahan iklim tetapi malah memakai jet pribadi untuk bepergian keliling dunia. Bill Gates bahkan disebut sebagai orang munafik karena hal ini.
Baca Juga
Menanggapi hal ini, Bill Gates tidak sepakat. Ia menyebut penggunaan jet pribadi dan upayanya mengampanyekan isu perubahan iklim bukanlah dua hal yang kontradiktif.
Advertisement
"Yah, saya membuat standar, mendanai Climeworks (perusahaan yang fokus memberi dampak positif bagi lingkungan) untuk melakukan 'penangkapan udara langsung' yang jauh melebihi jejak karbon (yang dihasilkan) keluarga saya," kata Bill Gates, yang diwawancara saat di Kenya, sebagaimana dikutip dari CNBC, Kamis (9/2/2023).
Bill Gates juga bilang, dirinya menghabiskan miliaran dolar AS dalam hal inovasi perubahan iklim. "Jadi Anda harus memahami, haruskah saya tinggal di rumah dan tidak hadir ke Kenya untuk mempelajari tentang pertanian dan malaria?"
Miliarder sekaligus salah satu pendiri Microsoft itu menambahkan, ia bukan bagian dari masalah yang membawa dampak buruk ke lingkungan karena sudah menyumbang untuk lingkungan.
"Saya bukan bagian dari masalah, karena membayar kompensasi tetapi juga melalui miliaran yang dibelanjakan oleh Breakthrough Energy Group, bahwa saya adalah bagian dari solusi," tutur Gates, memberikan jawaban.
Dampak Penerbangan Terhadap Emisi Karbon
Sekadar informasi, dampak penerbangan terhadap lingkungan cukup signifikan. World Wildlife Fund menggambarkannya sebagai salah satu sumber emisi gas rumah kaca yang paling cepat dan mendorong perubahan iklim global.
WWF juga mengatakan, "perjalanan udara saat ini merupakan aktivitas paling intensif karbon yang bisa dilakukan oleh seseorang."
Dalam dunia penerbangan, penggunaan jet pribadi oleh orang kaya merupakan isu kontroversial yang menimbulkan banyak perdebatan dan diskusi.
Climeworks, yang berkantor di Swiss dan Jerman, memiliki klien seperti Stripe dan Microsoft dan Dana Inovasi Iklim dari Microsoft berinvestasi di perusahaan tersebut. Climeworks mengatakan, akan memakai teknologi bernama 'penangkapan udara langsung' untuk menangkap karbon dioksida langsung dari udara.
Perusahaan juga menambahkan, menggabungkan CO2 yang telah dihilangkan dengan penyimpanan bawah tanah akan memungkinkan penghapusan permanen emisi CO2 berlebih dan warisan yang tidak dapat lagi berkontribusi pada perubahan iklim.
Advertisement
Teknologi Ramah Lingkungan
Sebelumnya Gates berbicara tentang upaya Climeworks untuk 'membayar untuk penangkapan udara langsung.' Sementara sektor ini memiliki banyak orang high-profile, tetapi memiliki tantangan besar.
Menurut International Energy Agency, teknologi menangkap karbon dioksida dari udara lebih mahal daripada menangkapnya dari sumber.
"Teknologi penghilangan karbon seperti DAC bukanlah alternatif untuk mengurangi emisi atau alasan untuk tindakan yang tertunda, tetapi dapat menjadi bagian penting dari rangkaian pilihan teknologi yang digunakan untuk mencapai sasaran iklim," kata organisasi tersebut.
Selama wawancaranya dengan BBC, Gates juga berbicara tentang peran yang harus dimainkan negara-negara maju dalam hal pengurangan emisi.
Negara Maju Utang Pada Seluruh Dunia
"Negara-negara kaya di dunia berutang kepada seluruh dunia, mereka perlu menurunkan emisi mereka ke nol secepat mungkin. Tapi itu tidak cukup, karena mereka memiliki begitu banyak sumber daya," kata Gates.
Menurut Gates, negara-negara maju juga perlu menemukan pendekatan baru, sehingga biaya untuk jkadi ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi di semua wilayah menjadi nol.
"Cara baru untuk membuat semen atau baja, mobil penumpang listrik, itu semua ada di negara kaya. Mereka harus menyelesaikannya sehingga bisa membantu ke negara-negara berkembang," kata Gates.
Bagi negara berpenghasilan rendah, menurut Gates, mereka perlu meningkatkan pendidikan dan kesehatan. Dengan begitu, masyarakat di negara berpenghasilan rendah bisa lebih tangguh.
Advertisement