Liputan6.com, Jakarta - Saat ChatGPT kian populer dan Microsoft mengumumkan bahwa Bing dan Edge versi baru telah ditenagai chatbot pintar berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Google meresponsnya dengan memperkenalkan Bard.
Bard adalah percakapan eksperimental berbasis AI yang akan diintegrasikan ke dalam produk inti Google, seperti Google Search dan akan tersedia untuk diuji oleh pengguna sebelum dirilis ke publik. Demikian menurut CEO Google Sundar Pichai.
Baca Juga
Pengumuman tersebut menyatakan bahwa Google Bard akan tersedia untuk umum dalam beberapa minggu mendatang.
Advertisement
Chatbot buatan Google ini disebut-sebut bakal menjadi pesaing berat ChatGPT yang mendapat dukungan dari Microsoft.
Mengutip Gizchina, Kamis (9/2/2023), Bard akan sangat mirip dengan ChatGPT. Alih-alih mengetik kata kunci untuk menemukan situs web dalam pencarian pertanyaan, chatbot akan memberi kamu jawabannya.
Basis datanya akan dimuat dengan banyak info dan sisanya akan dilakukan AI. Bard bakal memberikan info dari web, menggunakan berbagai sumber untuk menyampaikan informasi bermanfaat.
Misalnya, Google Bard memungkinkan kamu menemukan alat musik apa yang lebih baik yang dapat kamu pelajari.
Bard bisa menentukan mana alat musik yang lebih mudah, dan berapa banyak waktu latihan yang kamu perlukan. Bard juga akan meringkas jawaban untuk menyampaikan paragraf yang mudah dibaca.
Â
Menggunakan LaMDA
Dikutip dari The Guardian, Selasa (7/2/2023), Bard menggunakan language model yang dikembangkan Google sendiri, yakni LaMDA (Language Mode for Dialog Applications).Â
"Bard berupaya menggabungkan luasnya pengetahuan di dunia dengan kekuatan, kecerdasan, hingga kreativitas language model kami. Kemampuan itu mengacu pada informasi dari web untuk memberikan respons baru dan berkualitas tinggi," tulis Sundar menjelaskan soal kemampuan Bard.
Dengan kemampuan tersebut, Sundar menjelaskan, chatbot AI Bard dapat memberikan beragam tanggapan berdasarkan informasi terkini.
Google mengklaim, Bard dapat membantu menjelaskan soal penemuan baru yang dibuat oleh teleskop James Webb pada anak sembilan tahun, hingga menjawab pertanyaan tentang siapa pesepak bola terbaik saat ini, sekaligus memberikan informasi mengenai latihan yang dilakukannya.
Kendati demikian, Sundar belum mengungkapkan secara detail cara untuk bisa menggunakan chatbot ini. Untuk saat ini, informasi menyebut Bard ini masih dalam tahap uji coba.
Selain mengumumkan Bard, Google juga memastikan teknologi AI terbaru mereka, seperti LaMDA, PaLM, Imagen, hingga MusicLM akan diintegrasikan pada Google Search.
Dengan teknologi terbaru, mesin pencari mereka bisa menyaring informasi kompleks dari berbagai perspektif, lalu dihadirkan dalam format yang lebih mudah dicerna.
Sebagai informasi, chatbot ChatGPT memang tengah sensasi sejak diperkenalkan tahun lalu. Chatbot ini menarik perhatian, karena mampu menghasilkan beragai jenis konten yang terbilang kredibel, mulai dari esai akademis hingga lamaran kerja.
Advertisement
Riset Ungkap ChatGPT OpenAI Punya 100 Juta Pengguna di Januari 2023
Di sisi lain, sebuah studi mengungkap pesatnya pertumbuhan dari chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) garapan OpenAI, ChatGPT.
Riset yang dilakukan oleh firma analitik UBS tersebut bahkan menyebutkan, pertumbuhan ChatGPT berhasil melampaui kecepatan TikTok, aplikasi, atau layanan populer lainnya.
Mereka melaporkan, chatbot AI yang sebenarnya masih tahap pengembangan ini sudah menjangkau lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, pada bulan Januari 2023 saja.
Tentu ini sangatlah cepat, mengingat ChatGPT baru dirilis untuk umum pada 30 November 2022 yang lalu.
Dilansir Engadget, Sabtu (4/2/2023), dalam bulan pertama alat itu rilis saja, sudah ada sekitar 57 juta pengguna aktif bulanan. Sementara di Januari 2023, platform itu sudah mendapat kunjungan dari sekitar 13 juta pengguna setiap harinya.
Analisis Para Peneliti
UBS menjabarkan, sebagai perbandingan, TikTok membutuhkan sembilan bulan setelah mereka rilis secara global, untuk mendapatkan 100 juta pengguna bulanan meski popularitasnya sangat besar, terutama di generasi muda.
Analis UBS Lloyd Walmsley juga menyebut, Instagram membutuhkan waktu sekitar dua setengah tahun untuk mencapai titik tersebut.
Namun para peneliti mengingatkan, perlu dilihat lebih lanjut apakah chatbot tersebut dapat mempertahankan tingkat minat pengguna ini, dalam beberapa bulan mendatang.
"Pertanyaan selanjutnya jelas adalah apa daya tahannya. Mungkin ada elemen orang yang hanya datang untuk melihat," kata Walmsley.
Popularitas ChatGPT memang tengah jadi perbincangan di dunia teknologi. Google disebut-sebut menyalakan "kode merah" untuk merespon tren ini, dan mempercepat pengembangan AI perusahaan.
Raksasa teknologi ini juga tengah mengerjakan beberapa calon pesaing ChatGPT, termasuk chatbot untuk pencarian, dan punya rencana untuk memamerkan 20 produk AI tahun ini.
Advertisement
Pencipta Gmail Klaim ChatGPT Akan Membunuh Google
Menurut kreator Gmail, Paul Buccheit, Google punya alasan kuat untuk khawatir. Dia mengklaim, ChatGPT dapat dengan mudah menghancurkan Google paling lama dalam satu atau dua tahun.
Mengutip laman Gizchina, Kamis (2/2/2023), Buccheit meyakini bahwa robot pintar akan membunuh produk Google yang paling populer yaitu Google Search.
ChatGPT sendiri hadir dengan cara yang lebih efisien dan menghadirkan solusi yang jauh lebih baik kepada pengguna ketimbang Google. Chatbot akan menjawab pertanyaan pengguna dengan bahasa yang natural.
Formula ini memudahkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lanjutan. Menggunakan AI layaknya mengobrol (chat) dengan manusia, kamu akan mendapatkan info dalam bentuk yang konsisten dan cerdas.
Menurut Bucheit, teknologi di balik ChatGPT tumbuh dengan sangat cepat. Akibatnya, tidak mengherankan jika alat tersebut mengalahkan Google dan raksasa lainnya di area tersebut.
Dia memuji kemampuan ChatGPT untuk menghasilkan teks mirip manusia. Ini akan memungkinkan model AI untuk memahami dan menanggapi pertanyaan pengguna secara intuitif.
Hasilnya pun akurat dan menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik, sehingga jauh melampaui apa yang saat ini ditawarkan Google kepada penggunanya di sistem pencarian Google Search.Â
Infografis Google Hindari Pajak (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement