Sukses

Karyawan Google Ejek Chatbot AI Bard dan Sundar Pichai Pakai Meme

Menurut laporan CNBC, sejumlah karyawan Google mengkritik produk terbaru perusahaan Bard dan CEO perusahaan Sundar Pichai.

Liputan6.com, Jakarta - Karyawan Google dilaporkan meledak produk terbaru besutan perusahaannya sendiri yakni chatbot Bard. Berdasarkan laporan CNBC, para karyawan meledek Bard menggunakan generator meme internal perusahaan yang dikenal sebagai MemeGen.

Mengutip informasi dari Business Insider, Senin (13/2/2023), ejekan tersebut ditampilkan dalam bentuk guyonan yang tidak hanya mengkritik Bard, tapi juga CEO Google Sundar Pichai. Meme itu mengkritik Bard yang dianggap terlalu terburu-buru dan gagal.

"Untuk Sundar, peluncuran Bard dan PHK dilakukan dengan tergesa-gesa, gagal, dan kurang jelas. Harap kembali mengambil sudut pandang yang jangka panjang," tulis salah satu meme yang populer dan turut menampilkan foto Sundar Pichai.

Sementara meme lain memperlihatkan perbandingan saat Google mengumumkan PHK dan Bard. Ketika mengumumkan PHK, saham perusahaan naik singkat sebesar 3 persen, tapi saat memakerkan Bard, saham perusahaan malah turun 9 persen.

Lalu meme populer lain menunjukkan logo G dari Google yang di tempat sampah, serta ada unggahan pula yang menyebut Pichai dan manajemen senior lainnya berpandangan jangka pendek dan tidak menujukkan sikap Google.

Sebagai informasi, Google memang sempat menunjukkan kemampuan Bard ke publik di akhir pekan ini. Namun, hasil dari jawaban chatbot AI tersebut ternyata tidak sesuai perkiraan.

Ketika itu, Google membagikan beberapa interaksi dunia nyata di situs web dan platform media sosialnya, untuk memberi pengguna gambaran umum mengenai opsi yang disediakan oleh Bard.

 

2 dari 4 halaman

Duh, AI Google Bard Tampilkan Informasi Salah dan Bikin Rugi Besar?

Namun, ada screenshot dari percakapan yang memperlihatkan tentang Teleskop James Webb. Pernyataan tersebut diarahkan ke Bard:"Penemuan apa dari teleskop luar angkasa James Webb yang dapat saya ceritakan kepada anak saya yang berusia 9 tahun?"

Chatbot AI Google Bard rupanya merespons dengan mencantumkan tiga informasi.

Menurut Bard, teleskop James Webb mengambil foto pertama dari sebuah planet di luar tata surya.

Sayangnya informasi ini salah, karena pada kenyataannya, gambar pertama dari sebuah planet ekstrasurya ditangkap pada 2004, yakni 17 tahun sebelum teleskop James Webb dioperasikan. Detail tersebut pada situs web resmi NASA.

Di sisi lain, teleskop James Webb baru-baru ini menemukan exoplanet seukuran Bumi. Menurut The Verge, sejumlah peminat astronomi mengklarifikasi situasi tersebut di Twitter.

Kesalahpahaman ini menjadi masalah pada AI generatif. Pasalnya berdasarkan data yang dapat diakses, chatbot AI terkadang menghasilkan informasi palsu.

ChatGPT misalnya, membuat tanggapannya berdasarkan pertanyaan yang diajukan oleh pengguna online. Jika permintaan didasarkan pada asumsi yang salah, ada kemungkinan tanggapan tersebut mungkin menyertakan beberapa informasi yang dibuat-buat.

3 dari 4 halaman

Saham Google Alphabet Langsung Anjlok

Meski kesalahan terjadi saat demonstrasi produk, tapi hal ini juga berdampak pada merosotnya saham induk Google Alphabet.

Saham Alphabet dilaporkan merosot 7,4 persen, atau kehilangan nilai pasar setara USD 100 miliar, karena pengguna media sosial bereaksi terhadap kegagalan Bard.

Juru Bicara Google Jane Park pun mengatakan, temuan itu menyoroti pentingnya proses pengujian yang ketat, yang mereka sebut sudah dimulai pekan ini dalam program Trusted Tester.

"Kami akan menggabungkan umpan balik eksternal dengan pengujian internal kami sendiri untuk memastikan respons Bard memenuhi standar kualitas, keamanan, dan landasan yang tinggi dalam informasi dunia nyata," ujarnya. 

4 dari 4 halaman

Microsoft Beri Catatan Soal Fitur Chatbot AI

Di sisi lain, Microsoft, yang menjadi penyokong besar ChatGPT OpenAI, juga baru-baru ini merilis mesin pencari Bing yang juga mendukung teknologi AI.

Meski begitu, mereka telah memberikan catatan atau disclaimer, soal masih adanya kemungkinan kesalahan informasi, dan menempatkan tanggung jawab kepada pengguna.

"Bing ditenagai oleh AI, jadi kejutan dan kesalahan mungkin terjadi,” kata mereka. "Pastikan untuk memeriksa faktanya, dan bagikan umpan balik agar kita dapat belajar dan berkembang!"

Bard sendiri disebut-sebut bakal menjadi pesaing ChatGPT yang mendapat dukungan dari Microsoft.

Adalah CEO Alphabet Sundar Pichai yang mengumumkan kehadiran Bard melalui blog perusahaan. Dikutip dari The Guardian, Selasa (7/2/2023), Bard menggunakan language model yang dikembangkan Google sendiri, yakni LaMDA. 

(Dam)