Liputan6.com, Jakarta - Kabar bos Twitter Elon Musk membeli tim sepak bola Manchester United kembali muncul, setelah pemilik tim berjuluk Setan Merah saat ini mengumumkan siap menjual juara Liga Inggris 20 kali tersebut.
Diketahui, Manchester United saat ini dimiliki oleh keluarga Glazer. Selain Elon Musk, sejumlah pihak berdompet tebal diketahui juga tertarik membeli Manchester United.
Baca Juga
Beberapa pihak tersebut, antara lain Sir Jim Ratcliffe, orang terkaya di Inggris dan kepala eksekutif INEOS mengumumkan pada Januari, dia berusaha membeli klub yang dia dukung.
Advertisement
Lainnya, sejumlah investor berbasis di Qatar hingga konsorsium di Arab Saudi dan Amerika Serika juga tertarik untuk membeli tim Setan Merah ini.
Dilansir Daily Mail, Selasa (14/2/2023), bos Tesla dan Twitter itu kabarnya rela mengucurkan dana sebesar 4,5 miliar pounds atau sekitar Rp 83 triliun untuk menjadi pemilik MU.
Diketahui, pemilik Twitter itu sempat menyatakan ketertarikan untuk membeli Manchester United. Selang beberapa waktu, pria berusia 51 tahun tersebut mengatakan dirinya hanya bercanda.
Kala itu, bos SpaceX tersebut mencuitkan ingin membeli klub asal Inggris tersebut. Juga, saya membeli Manchester United sama-sama," tulis Elon seperti dikutip dari akun Twitternya @elonmusk.
Sontak kicauan itu pun langsung menarik perhatian warganet. Beberapa di antaranya pun menanyakan langsung kepada Elon mengenai kicauannya di Twitter.
Menjawab pertanyaan itu, Elon langsung menjelaskan bahwa kicauan tersebut hanya guyonan. Ia menyatakan tidak membeli tim olahraga mana pun.
"Tidak, ini hanya lelucon lama di Twitter. Saya tidak membeli tim olahraga mana pun," tulis Elon. Sebelum ia menjelaskan maksud tweet tersebut, kicauan tersebut memang sempat membuat heboh.
Meski akhirnya tidak benar-benar dilakukan, Elon Musk beli Manchester United sangat dimungkinkan. Terlebih, ia dikenal sebagai orang terkaya di dunia saat ini.
Â
Elon Musk Akan Bayar Pengguna Twitter yang Rajin Nge-tweet
Di sisi lain, Elon Musk mengumumkan perubahan besar dalam platform Twitter, di mana ia berniat untuk membayar para penggunanya.
Dalam tweet baru-baru ini, dia menyatakan pengguna akan dapat menerima sebagian pendapatan yang dihasilkan dari iklan.
Jumlah yang diterima tergantung dari impresi iklan dalam menanggapi tweet. Semakin sukses sebuah tweet atau kian banyak respons yang diterima, maka makin banyak uang yang dihasilkan.
Setiap kali seseorang memasukkan tweet dan menggulir ke bawah untuk melihat tanggapan, impresi iklan bakal naik.
Lalu, sebagian dari pendapatan akan masuk ke akun pengguna. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (13/2/2023).
Namun, pengumuman ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban bagi pengguna Twitter di dunia.
Sebab, tidak ada informasi tentang berapa persentase pendapatan yang akan masuk ke pengguna, bagaimana mereka akan mengumpulkannya, atau bagaimana mereka akan mengetahui berapa banyak impresi yang dihasilkan oleh iklan tweet mereka.
Â
Advertisement
Terkait dengan Fitur Dompet Digital di Twitter
Kemungkinan hal ini berkaitan dengan fitur dompet digital yang akan diterapkan di Twitter, atau mungkin cryptocurrency. Akan tetapi, belum ada pernyataan resmi yang mengkonfirmasi hal ini.
Satu hal yang dijelaskan Elon Musk adalah untuk menerima uang, pengguna harus membayarnya terlebih dahulu. Fungsi ini hanya akan tersedia bagi pengguna yang terverifikasi dengan Twitter Blue.
Artinya mereka harus memberikan identitas dan membayar biaya berlangganan setiap bulan, untuk mendapatkan tanda centang biru pada akun mereka.
Perubahan ini sepertinya hanya akan bermanfaat bagi pengguna Twitter yang terkenal, sedangkan sisanya hanya akan berfungsi untuk mengisi pundi-pundi Elon Musk.
Â
Hapus Centang Biru Legacy di Twitter
Lebih lanjut, Elon mengatakan akan menghapus centang biru legacy (warisan) yang sudah dimiliki sejumlah pengguna saat ini.
Untuk diketahui, centang biru legacy merupakan centang biru yang didapatkan sebuah akun setelah lebih dulu diverifikasi oleh Twitter. Biasanya, centang biru Twitter ini diberikan pada akun yang dikenal aktif, terkenal, dan memang jelas kepemilikannya.
Adapun centang biru ini diberikan agar pengguna lain mengetahui bahwa akun tersebut memang benar dan tidak tertipu akun palsu. Verifikasi ini biasanya didapat figur publik, seperti politisi, atlet, artis, hingga tokoh masyarakat.
Mengutip informasi dari Business Insider, Minggu (12/2/2023), penghapusan ini akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Apabila rencana ini benar-benar diterapkan, ada kemungkinan banyak akun yang kini sudah mendapatkan centang biru akan kehilangan tanda verifikasi tersebut.
"Sayangnya, sistem verifikasi legacy di Twitter sangat rusak, sehingga (sistem) ini akan berhenti dalam beberapa bulan mendatang," tulis Elon Musk melalui akun Twitternya.
Perubahan ssitem verifikasi akun memang menjadi menjadi salah satu perhatian Elon Musk sejak mengambil alih Twitter.
Dengan tidak memberikan centang biru pada akun yang sudah diverifikasi, berarti cara untuk mendapatkannya harus dilakukan dengan mendaftar Twitter Blue.
Layanan premium Twitter itu memang menawarkan sejumlah keuntungan yang salah satunya adalah mendapatkan centang biru.
(Ysl/Tin)
Advertisement