Sukses

IBM Soal ChatGPT yang Naik Daun: Tak Ada Persaingan, Tiada Inovasi

ChatGPT kini tengah naik daun. Beragam fitur tersedia dan bisa dimanfaatkan oleh pengguna, di antaranya mampu mengoptimalkan model bahasa dalam melakukan dialog. Begini respons ulasan dari IBM.

Liputan6.com, Boston - ChatGPT kini tengah naik daun. Beragam fitur tersedia dan bisa dimanfaatkan oleh pengguna, di antaranya mampu mengoptimalkan model bahasa dalam melakukan dialog.

ChatGPT akan melakukan sistem interaksi dengan cara percakapan, di mana format dialog memungkinkan untuk menjawab pertanyaan tindak lanjut, serta menolak permintaan yang tidak pantas.

Beragam perusahaan teknologi terpantau berlomba-lomba untuk mengembangkan ChatGPT, sebut saja raksasa mesin pencari dunia maya Google, lalu Facebook dan Microsoft yang menjadi rivalnya.

Bagaimana perusahaan teknologi IBM melihat perkembangan fenomena ChatGPT tersebut?

"Saya pikir IBM sebagai sebuah organisasi mungkin selalu menyadari lanskap teknologi apa saja kemampuannya. Jadi persaingan apa pun selalu mendorong inovasi yang lebih kuat, setiap kali teknologi berbeda di luar sana yang digunakan untuk memajukan dan berinovasi bidang tertentu yang kami minati, kompetisi itu justru akan membantu kami belajar," ujar Kitman Cheung, APAC Technical Sales Leader, IBM Technology kepada Liputan6.com di Boston, AS beberapa waktu lalu.

Menurut Kitman Cheung, IBM terus mencoba meningkatkan produk ChatGPT nya. "Persaingan adalah hal yang baik, sebaliknya tidak ada persaingan maka tak banyak inovasi. Baik berada di dalamnya".

"Saya pikir peningkatan ChatGPT itu menarik, itu pasti menunjukkan penggunaan pemrosesan bahasa alami yang kuat. Kami berkembang dan membuat pengetahuan lebih mudah diakses, menunjukkan kekuatan apa yang bisa dilakukan di AI atau Artificial Intelligence," tutur dia. 

Menurut Kitman Cheung, "kita di era meningkatkan pengetahuan dengan rival, itu menarik. Jadi kami akan terus bersaing. Itu hal mendasar".

 

2 dari 5 halaman

Meresahkan Google

Sebelumnya, ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang viral buatan OpenAI beberapa waktu lalu digadang-gadang bakal menyaingi Google.

Pasalnya, viralnya chatbot ini dikarenakan banyak orang mendapatkan jawaban langsung dari platform tersebut, untuk hampir semua pertanyaan dimungkinkan.

Menurut laporan oleh The New York Times beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari CNET, Kamis 29 Desember2022, popularitas ChatGPT disebut-sebut membuat Google resah dan mengeluarkan "red code" alias "tanda bahaya."

Seorang eksekutif Google berbicara secara anonim kepada New York Times, chatbot AI seperti ChatGPT bisa menjungkirbalikkan bisnis raksasa pencarian tersebut, yang bergantung pada iklan dan e-commerce di Google Search.

Publikasi itu juga mengklaim, dalam memo dan rekaman audio yang mereka peroleh, CEO Sundar Pichai sudah mengadakan pertemuan untuk "menentukan strategi AI Google."

Pichai juga menyebutkan, mereka telah "membalikkan pekerjaan banyak kelompok di dalam perusahaan, untuk menanggapi ancaman ditimbulkan oleh ChatGPT."

Mengutip Insider, secara khusus, tim di divisi penelitian, kepercayaan, dan keamanan Google, di antara departemen lain, telah diarahkan untuk beralih membantu pengembangan dan peluncuran prototipe dan produk AI.

Beberapa karyawan juga dilaporkan diminta membuat produk AI mampu menghasilkan seni dan grafik, mirip dengan DALL-E OpenAI yang saat ini sudah banyak dipakai. Sejauh ini, tidak ada tanggapan resmi dari Google soal kabar tersebut.

 

3 dari 5 halaman

ChatGPT Naik Daun, Pembuat iPhone Apple Siap Ramaikan Tren AI

Tampaknya tak mau ketinggalan untuk ikut dalam perlombaan pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang ramai usai ChatGPT buatan OpenAI naik daun.

Baru-baru ini, Mark Gurman dari Bloomberg, menyebutkan bahwa Apple bakal menggelar pertemuan mengenai AI dengan para karyawannya, yang mirip dengan Worldwide Developers Conference mereka.

Dalam cuitan di Twitter-nya, mengutip Macrumors, Kamis (9/2/2023), Gurman juga menyebut pertemuan ini akan digelar secara langsung, serta disiarkan ke karyawan yang tidak bisa hadir.

"Menariknya, event ini akan digelar di Steve Jobs Theater di Apple HQ dan acara tatap muka ini akan disiarkan juga ke karyawan. Pada dasarnya seperti Apple menggelar gelaran media sebelum Covid," kata Gurman.

Gurman juga mencatat, pertemuan ini hadir di tengah industri teknologi yang ramai soal chatbot dengan kecerdasan buatan ChatGPT, yang mendapat sokongan dari Microsoft.

Google di sisi lain, juga baru saja mengumumkan akan merilis chatbot AI buatannya sendiri yang menggunakan tenaga LaMDA bernama Bard.

CEO Apple Tim Cook, juga sempat menyinggung kemajuan kecerdasan buatan akhir-akhir ini. Dalam laporan pendapatannya dengan investor dan reporter beberapa waktu lalu, Cook menyebut AI adalah "fokus utama" Apple.

Cook, dikutip dari Business Insider, juga menunjuk beberapa layanan Apple yang sudah memiliki elemen kecerdasan buatan terintegrasi.

Layanan ini termasuk fitur deteksi kerusakan baru iPhone dan Apple Watch, serta fitur elektrokardiogram Apple Watch yang memungkinkan pengguna merekam detak jantung dan ritme mereka.

Cook pun mengungkapkan, Apple berencana untuk memasukkan AI ke dalam perusahaan lebih lanjut.

"Kami melihat potensi besar di ruang ini untuk memengaruhi hampir semua yang kami lakukan... Ini akan memengaruhi setiap produk dan setiap layanan yang kami miliki," katanya.

Selain itu, Apple juga membuka lowongan kerja sebagai upaya untuk meningkatkan sektor AI-nya sendiri, dengan lebih dari 100 posisi terbuka untuk machine learning dan AI.

4 dari 5 halaman

Microsoft Bing dan Edge Punya Fitur ala ChatGPT OpenAI

Di sisi lain, Microsoft akhirnya memperkenalkan versi terbaru dari mesin pencari mereka Bing, yang memiliki fitur chatbot AI ala ChatGPT OpenAI.

"Hari ini, kami meluncurkan Bing dan Edge yang didukung oleh kopilot dan obrolan AI, untuk membantu orang mendapatkan lebih banyak dari pencarian dan web," kata Satya Nadella, CEO Microsoft.

Mengutip laman resmi Microsoft, Rabu (8/2/2023), Nadella mengklaim, AI pada dasarnya akan mengubah setiap kategori perangkat lunak, dimulai dengan kategori terbesar dari semuanya, yaitu pencarian.

Contoh dari mesin pencari Bing dan peramban (browser) Edge baru dengan AI ini, bisa dilihat melalui preview di Bing.com.

Perusahaan mengatakan, versi baru ini akan memberikan hasil pencarian yang lebih baik, jawaban yang lebih lengkap, pengalaman chat baru, dan kemampuan untuk menghasilkan konten.

Dalam pratinjau yang ditampilkan di Bing.com, terlihat bagaimana hasil pencarian tradisional terlihat berdampingan dengan anotasi AI.

Sementara, mode lain memungkinkan pengguna berbicara langsung ke chatbot AI Bing, dengan mengajukan pertanyaan di antarmuka obrolan seperti ChatGPT.

Salah satu contoh yang disarankan di Microsoft Bing baru ini seperti "ide untuk seni dan kerajinan, dengan instruksi untuk balita hanya menggunakan kotak kardus, botol plastik, kertas, dan tali."

Nantinya, selain berbagai situs untuk sumber rujukan, Bing juga akan memberikan sebuah jawaban yang dibuat oleh AI seperti ChatGPT di hasil penelusuran, serta sumber rujukan yang mereka pakai.

Dikutip dari The Verge, semua fitur ini didukung oleh versi GPT 3.5 yang ditingkatkan, ini merupakan language model dari OpenAI yang mendukung ChatGPT. 

5 dari 5 halaman

Sekilas Soal ChatGPT

ChatGPT berhasil menarik perhatian publik. Alasannya, bot berbasis kecerdasan buatan ini disebut memiliki kemampuan menjawab pertanyaan yang lebih baik dibandingkan mesin penelusuran lain. Dikutip dari The Guardian, Senin 5 Desember 2022, ChatGPT merupakan kecerdasan buatan yang dikembangkan OpenAI.

Sebagai informasi, OpenAI merupakan yayasan kecerdasan buatan yang dibuat oleh Elon Musk. OpenAI menyebut kecerdasan buatan ini dikembangkan dengan berfokus pada kemudahan penggunaan.

"Format dialog memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan tindak lanjut, mengakui kesalahannya, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan tidak pantas," tulis OpenAI dalam unggahan saat ChatGPT rilis.

Selain itu, berbeda dari kecerdasan buatan sebelumnya, ChatGPT kini dirilis untuk semua orang dan gratis selama masa percobaan. Perusahaan berharap umpan balik yang diberikan pengguna bisa meningkatkan kemampuan kecerdasan buatan ini.

Salah satu kemampuan ChatGPT yang menarik adalah bisa mengenali pertanyaan yang dibuat-buat dengan lebih baik. Sebagai contoh, kecerdasan buatan ini dapat menjawab pertanyaan mengada-ada seperti kapan Columbus tiba di Amerika pada 2015.

Pada versi terdahulu, sistem ini bisa menampilkan hasil penelusuran yang fiktif. Namun, ChatGPT dapat mengenali pertanyaan itu mengada-ada dan memperingatkan jawaban apa pun adalah fiktif.

Sistem ini juga mampu menolak menjawab pertanyaan. Misalnya, saat pengguna minta saran untuk mencuri mobil, kecerdasan buatan ini bisa menjawab 'mencuri mobil adalah kejahatan serius yang dapat menimbulkan konsekuensi parah', dan menyarankan untuk 'menggunakan transportasi umum'.

Meski memiliki kemampuan yang menjanjikan, bot ini tetap mempunyai batasan. Mengingat pelatihan data kecerdasan buatan ini kebanyakan mengambil informasi hingga 2021, informasi yang ditampilkan kadang tidak terlalu aktual.

Kendati demikian, ChatGPT saat ini belum bisa menjelajah internet atau mengakses informasi eksternal. Karenanya, sistem ini baru memberikan jawaban atau saran untuk pertanyaan yang lebih bersifat lokal, seperti rekomendasi restoran di kota tertentu.

Dalam melatih kecerdasan buatan ini, tim pengembang mengambil banyak teks yang diambil dari internet, tapi pengumpulan itu tidak mendapat izin eksplisit dari penulis materi yang dipakai. Hal ini pun menimbulkan kontroversi, karena berpotensi melanggar hak cipta.

Untuk menjajal kemampuan bot ini, pengguna tinggal mengakses situs resmi OpenAI. Dari situ, mereka tinggal memilih opsi 'Try ChatGPT', lalu login untuk mulai mengajukan pertanyaan.

 

Â