Sukses

Huawei Kabarnya Sedang Uji Coba Chip Kirin Terbaru, Bakal Saingi Snapdragon?

Huawei dikabarkan tengah menguji coba chip Kirin terbarunya, hal ini dilakukan agar bisnis smartphone Huawei terus bergerak setelah berbagai sanksi dari Kementerian Perdagangan AS.

Liputan6.com, Jakarta - Selama beberapa tahun terakhir, bisnis smartphone Huawei terasa sulit karena banyaknya sanksi yang dijatuhkan oleh Departemen Perdagangan AS.

Sejumlah dampak buruk dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan ke Huawei berdampak bagi pengguna. Mulai dari absennya layanan Google Mobile Services (GMS) yang bikin pengguna sulit beraktivitas di perangkat sampai ke tantangan Huawei mengembangkan produk karena mereka tak bisa pakai lisensi teknologi chip dari Qualcomm.

Gara-gara hal ini, pengguna yang tadinya senang dengan perangkat Huawei jadi harus berpindah ke merek lain. Bisnis ponsel Huawei pun makin turun seiring waktu dan penerapan sanksi dari AS yang tak kunjung dicabut.

Menanggapi hal ini, Huawei sebenarnya sudah menjalankan berbagai rencana. Misalnya merilis layanan Huawei Mobile Services untuk menggantikan Google Mobile Services.

Dengan kehadiran Huawei Mobile Services (HMS), perusahaan jadi punya toko aplikasi Huawei App Gallery sebagai substitusi dari Google Play Store. Huawei juga bekerja keras mengembangkan Huawei Petal Maps sebagai pengguna Google Maps.

Sistem operasi Harmony OS juga dikatakan bekerja baik. Kini, Harmony OS jadi sistem operasi seluler terbesar ketiga di dunia, di belakang Android dan iOS.

Berbagai hal dilakukan memperlihatkan semangat dan kegigihan Huawei. Perusahaan pun tidak berhenti begitu saja, apalagi pembatasan juga mempengaruhi bisnis chipsetnya. Chipset Kirin Huawei sebelumnya menjadi ancaman nyata terhadap dominasi Snapdragon dan Bionic milik Apple. Namun, sanksi dari AS, sekali lagi menahan mimpi Kirin.

2 dari 4 halaman

Diam-Diam Uji Coba Kirin Terbaru

Kini untuk pertama kalinya, setelah Huawei dikabarkan mengembangkan chip mandirinya, Kirin Chip untuk Smartphone Huawei, rumor tersebut masuk ke tahap selanjutnya. Saat ini, Huawei dikabarkan tengah menguji coba chipset Kirin tersebut.

Mengutip Gizchina, Jumat (17/2/2023), seorang tipster mengungkap bahwa Huawei tengah menguji chip Kirin tersebut secara diam-diam. Ia tidak mengungkap secara rinci jenis chipset yang dimaksud atau kapan Huawei bermaksud merilisnya ke smartphone.

Namun, laporan sebelumnya mengungkap, Huawei tengah melakukan kolaborasi intens dengan perusahaan-perusahaan semikonduktor Tiongkok dan sejumlah mitra untuk mengembangkan chipset barunya.

Terlepas dari itu, pengembangan chip high-end bukanlah tugas yang mudah. Apalagi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat kini mendominasi di sektor teknologi pengembangan chipset.

 

3 dari 4 halaman

Ada Tablet Khusus Anak-Anak Huawei MatePad SE Kids

Sebelumnya, Huawei merilis tablet MatePad SE Kids Edition di Indonesia, di mana perangkat ini ditargetkan sebagai tablet untuk anak-anak.

Akan mulai dijual pada 17 Februari 2023, Huawei MatePad SE Kids Edition bakal dipasarkan dengan harga Rp 3.299.000 dan bisa dibeli secara online di Huawei Official Store eksklusif di Tokopedia.

Huawei menyebut, kehadiran tablet ini bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran orangtua terkait penggunaan gadget pada anak, baik dari segi keamanan hardware, software, konsumsi konten, dan durasi penggunaan.

Patrick Ru, Country Head Huawei Device Indonesia dalam siaran persnya, dikutip Selasa (14/2/2023), mengatakan, lewat tablet Huawei MatePad SE 3 Kids Edition ini, Huawei ingin melanjutkan kesuksesan tablet anak yang telah dirilis 2021 lalu.

4 dari 4 halaman

Jawab Kekhawatiran Orang Tua

Menurutnya, perusahaan optimistis Huawei MatePad SE Kids Edition bisa menjadi perangkat yang tepat, untuk menjawab kekhawatiran para orangtua serta sahabat belajar dan bermain.

"Kami tak hanya mengembangkan teknologi perangkat yang mumpuni, namun juga menyertakan serangkaian fitur dan stok konten yang mampu membantu mengasah kognitif dan kreativitas anak," kata Patrick.

Untuk fitur, Huawei MatePad SE Kids Edition memiliki fitur keamanan yang ramah anak.

Orangtua dapat mengkurasi aplikasi dan situs dengan mudah, mengontrol penggunaan gadget secara real-time, hingga keleluasaan memilih ragam tingkat pencahayaan pada layar.

Layar tablet ini sudah mengantungi sertifikat TÜV Rheinland Dual Certification Flicker-Free & Low Blue-Light sebagai bukti kualitas untukkenyamanan mata pengguna.

(Tin/Ysl)

Â