Liputan6.com, Jakarta - Google Indonesia mengungkapkan tiga bidang skill atau kemampuan yang banyak diperlukan oleh anak-anak muda di industri digital saat ini, seiring dengan berkembangnya teknologi digital.
Menurut Dora Songco, Product Marketing Manager Google Indonesia, tiga kemampuan ini banyak dicari di industri digital saat ini.
Baca Juga
Dalam konferensi pers pembukaan program Google Bangkit 2023, Senin (20/2/2023), Dora mengungkapkan bahwa kemampuan pertama yang dibutuhkan adalah mengenai pengembangan Android.
Advertisement
"Di mana anak-anak belajar mobile development, di mana skill-skill digital ini dibutuhkan, karena seiring dengan perkembangan ekosistem startup di Indonesia. Jadi memang dibutuhkan Android skillfull talent," kata Dora.
Kemampuan kedua yang diperlukan adalah soal machine learning. Di tengah semakin majunya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dibutuhkan talenta-talenta yang mengerti lebih dalam soal pembelajaran mesin.
Pernyataan tersebut juga seperti dinyatakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dalam kesempatan yang sama.
"Tahun 2023 ada yang mengatakan tahunnya AI, tahunnya machine learning, cloud computing. Ini sungguh menarik," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof. Ir. Nizam.
"Sehingga dengan belajar teknologi secara intensif, sekaligus mengembangkan aplikasi, saya yakin merupakan tiket yang akan berguna untuk masa depan," kata Nizam
Kemampuan ketiga, menurut Google, adalah skill di bidang cloud computing atau komputasi awan. Dora menyebut, sekarang semua industri membutuhkan anak-anak muda yang memiliki kemampuan digital terkait big data.
Â
Google Gelar Bangkit 2023
Adapun, ketiga bidang ini merupakan tiga alur belajar utama yang tercakup dalam program Google Bangkit, dan masih dipertahankan di tahun 2023 ini.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2020 sampai sekarang, sudah dilatih lebih dari enam ribu mahasiswa dan diberikan lebih dari 2.900 sertifikasi di bidang Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing.
"Di tahun ini memang yang paling banyak kita lihat, dari mereka yang mendaftar atau peserta yang ikut Bangkit di machine learning," kata Dora menambahkan.
Google bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sendiri secara resmi membuka program Bangkit 2023.
Dari 67 ribu mahasiswa yang mendaftarkan diri dalam program ini, terpilih lima ribu orang untuk mengikuti program Bangkit batch satu yang akan mulai hari ini, Senin (20/2/2023), sampai Juni 2023 mendatang.
Advertisement
Ingin Rangkul Lebih Banyak Peserta
"Google berharap dapat memberikan dampak yang lebih besar dengan terbukanya peluang jumlah peserta tiga kali lipat dari tahun lalu," kata Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia.
"Kami ingin merangkul lebih banyak lagi peserta perempuan, mahasiswa vokasi, penyandang disabilitas, peserta dari non-IT, dan juga mahasiswa dari kota-kota kecil dan menengah," imbuhnya.
Menurut Dora, partisipan program Bangkit Google mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya.
"Kalau ingat di tahun 2020 kita hanya ada 300 partisipan, kemudian dari 2021 kita di bahwa naungan Kampus Merdeka bergerak dari 300 ke tiga ribu, kemudian perbesar sedikit di 3.100 dan saat ini kita tiga kali lebih besar," katanya.
Pada 2023 ini, sebanyak sembilan ribu partisipan akan ikut dalam program Bangkit, yang bakal digelar dalam dua batch. Adapun, batch kedua akan mulai di bulan Juli 2023, dengan pembukaan bagi empat ribu peserta.
Perkembangan Ekonomi Digital
Randy menambahkan, saat ini perkembangan ekonomi digital di Indonesia berkembang secara positif. Sehingga, hal ini mendorong terciptanya sektor high-skilled jobs, yang terbuka luas bagi generasi muda.
Sejak 2020, Bangkit dirancang dengan kurikulum yang menggabungkan pembelajaran mandiri dan pembelajaran langsung untuk tiga alur belajar utama yaitu Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing.
Tidak hanya melewati 900 jam pelajaran ilmu Teknik Informatika (IT), para peserta juga mendapatkan pelatihan soft skills dan bahasa inggris.
Kurikulum ini diharapkan dapat melahirkan talenta-talenta baru yang mempercepat transformasi digital yang membawa Indonesia melesat ke masa depan.
(Dio/Isk)
Advertisement