Sukses

Viral Mensos Risma Sujud di Kaki Guru SLB, Warganet: Lama-Lama Jadi Cringe Nih Bu

Aksi sujud Mensos Risma ramai jadi pembicaraan warganet di Twitter dimana mereka menyebutkan hal tersebut berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta - Lagi-lagi, Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma menjadi sorotan setelah terekam bersujud di kaki salah satu guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bandung.

Berlokasi di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023), video Ibu Risma sujud itu ramai beredar di internet, khususnya di platform Twitter.

Sontak, aksi sujud ini ramai jadi pembicaraan warganet di Twitter dimana mereka menyebutkan hal tersebut berlebihan.

Berikut adalah beberapa cuitan warganet tentang aksi ibu Risma sujud di kaki guru SLB:

"Bu Risma, ayo coba dengan pendekatan lain. Kalo dulu pertama kali aksi sujud masih bisa diterima, tapi kalo sudah beberapa kali jadi agak serem. Ibu tuh dihormati loh, coba cara dialog secara baik baik pasti akan di dengerin. 😥," cuit @Reinald****

"Lama2 jadi cringe deh Bu Risma ini. Beliau ini gak pernah dpt pencerahan apa ya kalau sujud ke manusia itu dilarang. Jangankan sujud, ruku (bowing) aja dianggap makruh.Apa beliau ini punya pertanyaan yg sama seperti kenapa sih ibu-ibu zaman sekarang gemar pergi ke pengajian? 🙄," kata @chan****

"Kirain bu risma sujud karena gagal wujudin janji karena birokrasi yg ribet, ternyata karena merasa dikeroyok pertanyaan valid dan kayaknya beliau merasa dipojokkan, padahal bisa jadi kesempatan diskusi terbuka," jelas @lvcky****

"Ibu Risma, besok2 sebelum sujud ke manusia tanya dahulu pak kyai boleh ngga," twit @klu**** di platform Twitter.

"Ini klo dimarahin atasan coba metode kaya bu risma deh. Ah au pusing pa bos, mending aku sujud saja 😂," kata @ci****

"Bu Risma terlalu emosional. Dikit-dikit emosi. Dikit-dikit sujud. Birokrasi nggak bisa kelar hanya dengan tantrum!" ucap @da****

"Maaf beribu maaf, mengapa Bu Risma senang sekali sujud di kaki orang," tulis @Lidah**** di platform media sosial milik Elon Musk.

"Mentri gini ada penasehat nya gak sih i mean sikap dia bisa bikin orang misleading lho.. seakan2 guru tsb keras kepala bgt smpe bu risma harus sujud, kasian Bu guru nya malah dipermalukan," cuit @croiss****

"Kaaann… males liatnya, berlebihan banget menteri," ujar @agust****

2 dari 3 halaman

Cerita Ibu Risma Sujud di Kaki Guru SLB

Risma sujud saat kunjungan ke Bandung. (Istimewa)

Dikutip dari berbagai sumber, momen itu bermula saat Risma berbincang dengan sejumlah penyandang disabilitas.

Seorang guru perwakilan SLB A Padjadjaran kemudian menagih janji Risma terkait hibah lahan milik Kementerian Sosial yang saat ini digunakan sebagai sekolah untuk siswa tunanetra.

Risma mengatakan, rencana pemberian hibah itu tidak dapat dilakukan. Sebagai gantinya, bangunan sekolah tersebut akan diperbaiki dan ditambah ruang kelasnya.

Selain Tri, sejumlah staf lain turut mendesak Risma agar memenuhi janjinya menghibahkan lahan sekolah milik Kementerian Sosial tersebut.

Namun, Risma tetap tidak bisa hingga akhirnya mantan Wali Kota Surabaya itu pun sujud di kaki salah satu guru tunanetra. "Saya sujud," ujar Risma sambil membungkuk sujud, ke kaki pengajar itu

 

3 dari 3 halaman

Serahkan Bantuan

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023). Rapat membahas tentang pengawasan program bantuan sosial tahun 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam kunjungannya ke Jawa Barat, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan dari para donatur yang terkumpul untuk membantu pengobatan penerima manfaat (PM) yang berdomisili di Jawa Barat.

Bantuan dari para donatur terkumpul melalui platform Kitabisa.com senilai minimal Rp70 juta tiap penerima manfaat yang membutuhkan dana operasional untuk pengobatan ke rumah sakit.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para donatur dan para orang orang baik di sana yang memberikan sumbangsihnya untuk anak-anak kita, yang saat ini macam-macam sakitnya, melalui Kita Bisa, saya ucapkan terima kasih," ujar Mensos Risma di Sentra Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, dikutip dari Antara.

Mensos Risma mengatakan para penerima manfaat telah mendapat dukungan pengobatan dengan BPJS Kesehatan.

Namun penerima manfaat masih membutuhkan uang untuk kebutuhan nutrisi, pangan dan menebus obat-obat yang belum tercakup dalam BPJS Kesehatan, karena mereka tidak mampu.

(Ysl/Tin)