Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan mengumumkan akan meluncurkan jaringan 6G-nya sendiri pada 2028. Rencana tersebut diungkap langsung oleh Menteri Sains dan ICT Korea Selatan pada awal pekan ini.
Mengutip informasi dari GSM Arena, Kamis (23/2/2023), jaringan 6G ini dibangun menggunakan teknologi kelas dunia, jaringan mobile berbasis software generasi terbaru, serta didukung dengan rantai pasok jaringannya yang sudah diperkuat.
Baca Juga
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
30 Ucapan Selamat Hari Ibu Islami, Penuh Cinta dan Menyentuh Hati
Viral Pungli Joki Pemandu Jalur Alternatif Puncak Bogor Rp850 Ribu, Apakah Permintaan Maaf Pelaku Cukup Loloskan dari Jerat Hukum?
Nantinya, pemerintah Korea Selatan akan memberikan insentif bagi perusahaan lokal untuk memprodukasi material, komponen, serta perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengembangkan jaringan 6G ini.
Advertisement
Menurut rencana, proyek ini akan bernilai 625,3 miliar won atau sekitar Rp 7,2 triliun. Saat ini, pemerintah Korea Selatan juga tengah melakukan studi kelayakan terhadap proyek ini.
Jika proyek ini berjalan lancar, Korea Selatan mengungguli negara-negara lain dalam hal pengembangan 6G. Tidak hanya itu, Korea Selatan berharap bisa memegang 30 persen paten terkait teknologi 6G.
Saat ini, Korea Selatan sendiri dikenal sebagai negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia. Negara tersebut juga menyumbang sekitar 25,9 persen dari paten 5G di 2022.
Sebagai informasi, 6G sendiri merupakan peningkatan 5G yang tengah berkembang saat ini. Salah satunya adalah kemampuannya untuk menggabungkan pengalaman komunikasi yang nyata dan virtual.
Menurut Deputy General Manager Ericsson Technology China, Zhang Yongtao, 6G disebut mungkin untuk menghadirkan komunikasi holografik yang sebelumnya dari sains fiksi menjadi kenyataan.
Samsung: Sekarang Waktu yang Tepat untuk Mempersiapkan 6G
Sebelumnya, Samsung Electronics mengatakan 6G bisa memberikan pengalaman tertinggi bagi manusia melalui tingkat hyper-konektivitas yang berikutnya.
Pernyataan ini disampaikan perusahaan asal Korea Selatan tersebut dalam Samsung 6G Forum yang digelar secara daring, seperti dikutip dari siaran persnya, Kamis (19/5/2022).
"Kami membayangkan bahwa 6G akan memberikan pengalaman tertinggi bagi manusia dan segalanya melalui tingkat hyper-konektivitas berikutnya," kata Sebastian Seung, President and Head of Samsung Research.
Seung menambahkan, ide tersebut berfungsi sebagai fondasi visi 6G dari Samsung. "Kami percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mulai mempersiapkan 6G," imbuhnya.
Menurut Seung, membentuk 6G akan membutuhkan waktu bertahun-tahun, seperti yang diperlihatkan dari generasi sebelumnya. Hal ini akan membutuhkan banyak diskusi dan kolaborasi di antara para pemain di industri dan akademisi.
Advertisement
Samsung 6G Forum
Samsung 6G Forum (S6GF) online sendiri digelar dengan tema "The Next Hyper-Connected Experience for All" dan terbagi ke dalam dua sesi yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Samsung.
Jeffrey Andrews, profesor di University of Texas, Austin menyoroti, deep learning (DL) akan menjadi teknologi utama yang mendasari 6G, yang bisa memberikan kemajuan penting di banyak lapisan antarmuka udara (air interface).
Sementara, menurut SVP Charlie Zhang dari Samsung Research America mengatakan, mengingat 6G masih di masa-masa awal, beberapa arah yang muncul mulai terbentuk dan mendapatkan momentum dalam akademisi dan industri yang sama.
Ini termasuk dukungan spektrum baru seperti mid-band atas dalam kisaran pita 7-24 GHz dan terahertz, teknologi antena baru, evolusi teknologi dupleks dan topologi jaringan, spectrum sharing, kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian asli dari desain protokol, dan lain-lain.
Dipercepatnya Penelitian Evolusi 5G dan 6G
SVP Takehiro Nakamura dari NTT Docomo juga menyoroti dipercepatnya penelitian yang berfokus pada teknologi dan layanan untuk evolusi 5G dan 6G di seluruh dunia.
SVP John Smee dari Qualcomm Technologies, Inc., menekankan, penelitian dan pengembangan nirkabel canggih di sepanjang berbagai vektor yang akan membawa inovasi disruptif dan mendorong batas teknologi, memungkinkan pengalaman pengguna baru dan yang ditingkatkan dengan 6G.
Tarik Taleb, profesor di Universitas Oulu, Finlandia, menyoroti bahwa Artificial Intelligence, Network Function Virtualization, Software-Defined Networking, dan Edge/Cloud computing membawa manfaat yang signifikan dalam hal mengurangi pengeluaran dan biaya operasional.
Mereka juga bermanfaat untuk fleksibilitas dalam pemasangan, dan waktu yang lebih cepat untuk memasarkan, dan menyebutkan bahwa 6G dapat memungkinkan jaringan seluler cloud-native.
Lebih lanjut, Master Seungjoo Maeng dari Samsung Electronics berbicara tentang tantangan dalam menerapkan teknologi AI/ML untuk meningkatkan kinerja sistem komunikasi seluler.
Ia menyoroti tantangan dalam menerapkan AI dan ML (machine learning) untuk meningkatkan kinerja sistem komunikasi seluler nirkabel dan cara memecahkan tantangan tersebut.Â
(Dam/Ysl)
Advertisement