Sukses

Kala Gen Z Ancam Keberadaan Android, 10 Tahun Lagi OS Google Ini Punah?

Generasi Z alias Gen Z, terutama di AS, jauh lebih memilih iPhone dibandingkan Android. Market share Apple pun naik hingga lebih dari 50 persen seiring waktu, membuat adanya pertanyaan mungkinkan Android bertahan 10 tahun lagi?

Liputan6.com, Jakarta - Selama beberapa dekade terakhir, pengguna smartphone hanya punya dua opsi sistem operasi, yakni Android atau iOS. Namun sebelumnya, ada sejumlah sistem operasi yang terpasang di perangkat, seperti Symbian, OS BlackBerry, Palm OS, dan lainnya.

Kini, seiring pilihan hanya iOS dan Android, OS besutan Google masih menguasai pasar. Alasannya jelas, Android dipakai oleh banyak merek smartphone. Sementara iOS hanya dipakai oleh Apple.

Kendati demikian, dominasi Android dilaporkan mulai terancam oleh generasi baru pengguna smartphone yakni generasi Z alias Gen Z.

Financial Times menyebut Gen Z merupakan masalah utama bagi Android. Pasalnya, di Amerika Serikat, mereka yang lahir setelah tahun 1996 ini lebih memilih iPhone ketimbang Android, termasuk Android paling mahal sekalipun. Studi juga mengklaim, 34 persen pengguna iPhone di Amerika Serikat adalah Gen Z.

Adapun pangsa pasar Samsung yang 10 persen, bisa terancam atas hal ini. Sebagian besar karena peningkatan pesat antara Gen Z ini, di mana pangsa pasar Apple secara keseluruhan di AS tumbuh dari 35 persen pada 2019 menjadi lebih dari 50 persen pada 2022.

Tak Peduli dengan Harga iPhone

Meski rata-rata harga iPhone naik menjadi USD 1.000 (sekitar Rp 15 juta), atau kira-kira tiga kali lipat dari rata-rata perangkat Android di seluruh dunia, kebutuhan Gen Z akan iPhone terus meningkat.

Meski penggunaan iPhone oleh Gen Z tumbuh paling dramatis di AS, di tempat lain terjadi tren yang sama. Misalnya, 83 persen pemilik iPhone di Eropa berusia di bawah 25 tahun. Mereka mengatakan, berniat untuk terus menggunakan perangkat mereka.

2 dari 4 halaman

iMessage Jadi Alasan Gen Z Susah Lepas dari iPhone

Selain itu, kurang dari separuh pelanggan Android yang mengatakan mereka ingin terus memakai sistem operasi tersebut.

Mengutip Gizchina, Jumat (24/2/2023), jika Gen Z menggunakan iPhone terus menerus, tentunya lambat laun Android akan mulai menurun secara perlahan. Bahkan 10 tahun mendatang ada kemungkinan Android bakal hilang perlahan. 

Lantas, kenapa Gen Z tak bisa lepas dari iPhone? Financial Times menyebut, layanan pesan eksklusif Apple iMessage lah yang membuat Gen Z memilih tetap memakai iPhone.

iMessage adalah layanan pesan yang tidak berfungsi dengan baik di Android, oleh karenanya, untuk bisa tetap berkomunikasi dengan sesama pengguna iPhone melalui iMessage, Gen Z berupaya tetap memakai iOS dengan segala cara.

Sejumlah artikel yang tayang sebelumnya bahkan menyebutkan, di kalangan anak-anak remaja, ada kecenderungan mereka akan mengucilkan anak yang memakai Android karena tidak bisa bergabung dengan percakapan di iMessage.

3 dari 4 halaman

Google Sempat Kritik Apple karena iMessage

Karena hal ini, Google telah mengkritik Apple karena tidak menerapkan sistem perpesanan RCS dalam kampanye pemasarannya. Padahal, kesenjangan iPhone dan Android bisa ditutup oleh teknologi independen dari platform ini.

Secara alamiah, masalah iMessage tidak terjadi terlalu parah di luar AS, karena kebanyakan orang menggunakan layanan pesan pihak ketiga seperti WhatsApp. Masalah Android Gen Z tidak terlalu parah karena aplikasi ini bisa digunakan di sistem operasi apa pun.

Apa pun masalahnya, Google mulai menghadapi masalah serius. Oleh karenanya, Gen Z harus diyakinkan untuk tetap menggunakan Android, atau mungkin saja OS Android bakal punah dalam 10 tahun ke depan.

4 dari 4 halaman

Hal yang Bikin Gen Z Lebih Pilih iPhone

Sulit untuk membuat kesimpulan umum mengenai apa yang lebih diinginkan oleh Gen Z. Hal ini karena kebutuhan mereka bisa sangat bervariatif, tergantung faktor individual.

Faktor yang dimaksud meliputi pengalaman pribadi, gaya hidup, circle sosial, hingga kondisi ekonomi. Namun, ada sejumlah hal yang mungkin jadi alasan kepada Gen Z lebih pilih iOS:

  • Desain dan pengalaman pelanggan: Apple dikenal dengan desain ramping dan intuitif, dan hal ini bisa sangat menarik pengguna muda yang tumbuh bersama perangkat digital. iOS juga dikenal punya reputasi user friendlu, yang membuatnya lebih mudah didekati orang-orang yang kurang paham teknologi.
  • Brand yang terkemuka: Apple membangun reputasi brand yang kuat selama bertahun-tahun dan banyak anak muda mungkin tertarik pada prestise jika mereka memiliki iPhone atau perangkat iOS lainnya.
  • Pengaruh sosial: Media sosial dan tekanan teman sebaya bisa berperan dalam membentuk preferensi kaum muda. Jika teman dan influencer sosial mereka memakai iPhone, misalnya, perangkat iOS mungkin lebih menarik bagi mereka.
  • Gaming: Platform iOS memiliki ekosistem gaming yang besar dan menantang, yang bisa menarik kaum muda untuk menikmati bermain gim mobile
  • App Store: App Store dan iOS dikenal sangat baik dalam memilah aplikasi, artinya pengguna bisa jadi lebih sedikit mendapati aplikasi yang mengandung malware atau yang kualitasnya rendah. Hal ini tentu menarik bagi anak muda, karena mereka teryakinkan, aplikasi yang diunduhnya aman dan terpercaya.
  • Privasi dan integrasi dengan sesama produk Apple: Privasi telah menjadi penekanan Apple dalam menjual produk-produknya. Selain itu, integrasi sesama perangkat Apple juga lebih murah, sehingga pengguna iPhone kemungkinan besar akan memakai produk Apple lainnya, seperti MacBook, AirPods, atau Apple Watch karena integrasi di antaraperangkat ini sangat seamless.

(Tin/Isk)