Liputan6.com, Jakarta - Warganet memposting berbagai meme atau potongan video mendiang komedian Kasino Warkop DKI yang memberikan kritik tajam tentang perilaku negatif orang kaya. Dalam hal ini warganet mengaitkannya dengan gaya hidup Mario Dandy.
Berita ini menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Jumat (24/2/2023) kemarin.
Baca Juga
Informasi lain yang juga populer datang dari China yang melarang penggunaan chatbot berbasis AI, ChatGPT.
Advertisement
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. Meme Kasino Warkop DKI Viral di Twitter, Warganet: Cocok dengan Gaya Hidup Mewah Mario Dandy
Kasus penganiayaan Mario Dandy terhadap David Latumahina saat ini sedang menjadi sorotan tajam berbagai pihak.
Selain warganet, Menkeu Sri Mulyani, Menko Polhukam Mahfud Md, hingga Wapres Ma'ruf Amin juga angkat bicara terkait aksi penganiayaan ini.
Dandy saat ini sudah masuk tahanan Polres Metro Jakarta Selatan, sementara David sebagai korban penganiayaan saat ini masih terbaring koma di rumah sakit.
Walau sudah ditahan, warganet masih dibuat geram dengan gaya hidup mewah yang dipamerkan oleh Dandy lewat akun media sosial miliknya tersebut.
Terungkap, Mario Dandy adalah anak Rafael Alun Trisambodo yang merupakan pejabat eselon III Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.
Setelah identitas sang ayah terungkap, giliran asal muasal harta Rafael Alun menjadi sorotan warganet. Toh disebutkan hartanya terpaut Rp 2 miliar dari Sri Mulyani.
Tak hanya memposting kata-kata nyinyir, warganet pun juga berbagai meme atau potongan video yang menampilkan mendiang komedian Kasino.
Dalam meme yang diambil dari film 'Gengsi Dong', Kasino yang berperan sebagai Sanwani memberikan kritik tajam tentang perilaku negatif orang kaya.
"Orang kaya memang suka gitu. Tengil. Kayak duit bapakny halal aja," kata Sanwani. Meme Kasino ini dianggap sangat tepat terkait kasus Mario Dandy ini.
2. China Larang ChatGPT OpenAI, Ini Alasannya
Tiongkok melakukan pembatasan akses ke platform chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang sedang naik daun belakangan ini, ChatGPT buatan OpenAI.
Sebelumnya, chatbot AI tersebut memang tidak secara resmi tersedia di Tiongkok, di mana pemerintah menggelar firewall dan sensor internet yang ketat.
Namun banyak pengguna yang masih bisa mengaksesnya menggunakan Virtual Private Network (VPN). Beberapa pembuat aplikasi pihak ketiga juga telah membuat program yang memberikan beberapa akses ke ChatGPT.
Mengutip The Guardian, Jumat (24/2/2023), program-program ini dilaporkan sudah lenyap dari akun-akun WeChat. Perusahaan teknologi seperti induk WeChat, Tencent, serta Ant Group, juga sudah diminta memutus akses ke program-program tersebut.
Awal pekan ini, media pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa ChatGPT OpenAI adalah alat potensial bagi Amerika Serikat, untuk "menyebarkan informasi palsu."
Artikel di China Daily juga mengklaim, pertanyaan yang diajukan ke ChatGPT tentang Xinjiang selalu menghasilkan jawaban yang "konsisten dengan propaganda politik pemerintah AS bahwa ada yang disebut 'genosida.'"
Dikutip dari The Verge, regulator China juga disebut telah meminta perusahaan teknologi menawarkan akses ke chatbot AI tersebut, karena khawatir terhadap adanya "balasan tanpa sensor" untuk pertanyaan sensitif secara politik.
Selain itu, menurut laporan Nikkei Asia dari "orang-orang yang mengetahui langsung masalah ini," perusahaan teknologi juga diminta melapor ke pemerintah, sebelum merilis chatbot buatannya sendiri.
Advertisement
3. Kala Gen Z Ancam Keberadaan Android, 10 Tahun Lagi OS Google Ini Punah?
Selama beberapa dekade terakhir, pengguna smartphone hanya punya dua opsi sistem operasi, yakni Android atau iOS. Namun sebelumnya, ada sejumlah sistem operasi yang terpasang di perangkat, seperti Symbian, OS BlackBerry, Palm OS, dan lainnya.
Kini, seiring pilihan hanya iOS dan Android, OS besutan Google masih menguasai pasar. Alasannya jelas, Android dipakai oleh banyak merek smartphone. Sementara iOS hanya dipakai oleh Apple.
Kendati demikian, dominasi Android dilaporkan mulai terancam oleh generasi baru pengguna smartphone yakni generasi Z alias Gen Z.
Financial Times menyebut Gen Z merupakan masalah utama bagi Android. Pasalnya, di Amerika Serikat, mereka yang lahir setelah tahun 1996 ini lebih memilih iPhone ketimbang Android, termasuk Android paling mahal sekalipun. Studi juga mengklaim, 34 persen pengguna iPhone di Amerika Serikat adalah Gen Z.
Adapun pangsa pasar Samsung yang 10 persen, bisa terancam atas hal ini. Sebagian besar karena peningkatan pesat antara Gen Z ini, di mana pangsa pasar Apple secara keseluruhan di AS tumbuh dari 35 persen pada 2019 menjadi lebih dari 50 persen pada 2022.
Infografis Besaran Tarif Listrik Naik untuk Orang Kaya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement