Sukses

Top 3 Tekno: iPhone 14 Pro Deep Purple Paling Laris hingga Bill Gates Punya Cucu

Mayoritas pemilik iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max rupanya tidak memilih warna Space Black, tetapi paling banyak justru memilih Deep Purple.

Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas pemilik iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max rupanya tidak memilih warna Space Black, tetapi paling banyak justru memilih Deep Purple.

Informasi ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (5/3/2023) kemarin.

Berita lain yang juga populer datang dari Bill Gates yang telah memiliki cucu. Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. iPhone 14 Pro Warna Deep Purple Jauh Lebih Laris Ketimbang Hitam

Consumer Intelligence Research Partners (CIRP) mengungkap warna iPhone paling populer di tiap lini smartphone Apple.

Menurut riset CIRP, pihaknya menanyakan kepada para konsumen Apple terkait warna perangkat yang mereka pilih dan menganalisanya.

Hasilnya, secara historis terungkap pelanggan Apple cenderung bertahan dengan warna dasar ketimbang memilih beberapa warna baru yang tidak biasa, ditampilkan saat Apple mengumumkan iPhone generasi baru. 

CIRP dalam hal ini menemukan, kebanyakan konsumen akan tetap memakai warna hitam atau abu-abu dan hitam. Namun, peluncuran iPhone 14, iPhone 14 Plus, iPhone 14 Pro, serta iPhone 14 Pro Max tampaknya mengubah tren tersebut.

Mengutip 9to5Mac, Minggu (5/3/2023), mayoritas pemilik iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max rupanya tidak memilih warna Space Black, tetapi paling banyak justru memilih Deep Purple.

"Pemilik iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max paling banyak memilih warna Deep Purple, dengan persentase 42 persen. Lalu, 24 persen dari mereka memilih warna Gold," tulis 9to5Mac.

Hal itu berarti 2/3 dari pemilik iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max lebih memilih warna baru, dalam hal ini iPhone 14 Pro Deep Purple dan Gold ketimbang warna dasar seperti Space Black alias hitam.

Untuk warna yang dinilai standar seperti hitam (Space Black) dipilih oleh 23 persen konsumen. Kemudian untuk warna Silver dipilih oleh 11 persen pemilik iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max.

Baca selengkapnya di sini 

 

2 dari 4 halaman

2. Bill Gates Punya Cucu, Sang Putri Jennifer Gates Umumkan Kelahiran Buah Hati

Putri Bill Gates, Jennifer Gates, mengumumkan dia telah melahirkan anak pertamanya dengan sang suami Nayel Nassar.

Pengumuman ini disampaikan oleh Jennifer dan Nayel melalui akun Instagram mereka. Di akun itu, keduanya mengunggah foto kaki mungil dari buah hati mereka.

"Mengirimkan cinta dari keluarga kecil kami yang sehat," tulis Jennifer dan Nayel dalam keterangan fotonya, seperti dikutip Minggu (5/3/2023).

Unggahan itu pun mendapatkan banyak ucapan selamat dari warganet, termasuk beberapa akun figur publik, salah satunya adalah ibu Jennifer dan mantan istri Bill Gates, Melinda French Gates.

"Selamat Datang di dunia. Hatiku meluap.??????" tulis Melinda melalui komentarnya dari akun melindafrenchgates.

Meski mereka tidak mengungkapkan jenis kelamin bayi dalam unggahan terbarunya, dikutip dari People, cucu Bill Gates itu kabarnya berjenis kelamin perempuan.

Baca selengkapnya di sini 

 

3 dari 4 halaman

3. Uji Coba Pada Monyet Sukses, Elon Musk Dilarang Uji Chip Neuralink ke Otak Manusia

Elon Musk dikenal sebagai orang yang selalu berinvestasi pada proyek-proyek yang mengubah dunia. Salah satunya lewat startup riset bernama Neuralink.

Sebelumnya, Neuralink sukses mengujicobakan proyek implan otak pada monyet. Sebagai kelanjutan atas kesuksesan uji coba implan pada otak monyet, pada akhir 2022, Neuralink mengumumkan, pihaknya akan memulai tes serupa, yakni uji coba implan pada otak manusia di tahun 2023.

Mengutip Gizchina, Minggu (5/3/2023), badan federal Amerika Serikat mengurus obat-obatan dan pangan, FDA, tidak memberi izin pada Neuralink untuk memakai perangkat serupa yang membunuh banyak babi, kepada manusia.

"Masalah keamanan utama agensi terkait dengan baterai lithium perangkat, potensi kabel kecil implan yang bermigrasi ke area lain di otak, dan apakah serta bagaimana perangkat dapat dilepas tanpa merusak jaringan otak," tutur seorang mantan karyawan Neuralink kepada Reuters.

Sederhananya, FDA tidak menganggap sistem baterai di perangkat akan diucobakan, bakal berfungsi dengan baik. Untuk membuktikan sebaliknya, Neuralink harus memberikan lebih banyak bukti.

Hal lain membuat FDA tetap waspada adalah potensi masalah bisa muncul, jika diperlukan pengangkatan atau peningkatan jumlah implan otak manusia.

Baca selengkapnya di sini 

4 dari 4 halaman

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)