Sukses

Meta Perpanjang Durasi Reels di Facebook Jadi 90 Detik

Meta mengumumkan memperpanjang durasi Reels di Facebook yang sebelumnya 60 detik kini menjadi 90 detik.

Liputan6.com, Jakarta - Meta mengumumkan telah memperpanjang durasi video yang bisa ditampilkan di Reels di Facebook. Pembaruan ini dihadirkan setelah sebelumnya Meta melakukan hal serupa pada Instagram Reels.

Mengutip informasi dari Tech Crunch, Rabu (8/3/2023), kini video yang diunggah di Reels pada Facebook bisa memiliki durasi hingga 90 detik, dari yang sebelumnya hanya sepanjang 60 detik.

Selain menambah durasi video yang bisa diunggah, Meta juga menghadirkan sejumlah pembaruan fitur seperti template yang bisa dipakai pengguna untuk membuat Reels dengan lebih mudah. Jadi, pengguna tinggal memilih template yang trending untuk membuat Reels mereka sendiri.

Tambahan lain yang juga dihadirkan Meta adalah fitur Grooves di Facebook. Lewat fitur ini, Facebook bisa secara otomatis menyeleraskan gerakan dalam video dengan ketukan yang ada di lagu favorit mereka.

Terakhir, pengguna juga bisa membuat Reels dari Memories mereka yang ada di Facebook. Perlu diketahui, seluruh fitur ini sebenarnya sudah rilis di Instagram sejak beberapa bulan lalu dan kini akhirnya menyambangi Facebook.

Reels sendiri disebut menjadi salah satu strategi Meta untuk bersaing dengan platform video pendek lain seperti TikTok. Karenanya, setelah lebih dulu hadir di Instagram, Reels kemudian juga hadir di Facebook.

Perlu diketahui, Meta meluncurkan Reels di Facebook secara global pada Februari tahun lalu. Bersama dengan peluncuran itu, Meta turut menambahkan sejumlah fitur editing hingga opsi periklanan di Reels Facebook.

Sejak pertama kali diperkenalkan, Meta memang menyebut pertumbuhan format Reels menjadi salah satu yang tercepat di platform mereka. Lalu pada Agustus 2022, Meta juga memungkinkan pengguna untuk mengunggah video Reels Instagram di Facebook, dan begitu pula sebaliknya.

2 dari 4 halaman

Meta Bakal Disidang Gara-Gara Curi Algoritma AI dari Sebuah Startup

Di sisi lain, Meta Platforms, induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram, kehilangan kesempatan untuk mengakhiri gugatan di pengadilan federal Boston, AS. Meta disebut telah mencuri informasi algoritma rahasia dari startup bidang kecerdasan buatan atau AI, Neural Magic Inc.

Dengan hilangnya kesempatan untuk mengakhiri gugatan, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg cs ini harus menghadapi persidangan atas tudingan di atas.

Sekadar informasi, menurut Hakim Distrik AS Denise Casper, Meta dituduh mencuri informasi rahasia dari startup AI, Neural Magic, yang memungkinkan sistem AI memproses informasi lebih cepat.

Mengutip Reuters, Selasa (7/3/2023), pengadilan juga menghadirkan kesaksian dari seorang ahli yang menyebut, Meta berutang pada Neural Magic sebesar USD 766 juta (setara Rp 11,7 triliun) dalam bentuk royalti.

3 dari 4 halaman

Tak Ada Komentar

Perwakilan Meta dan Neural Magic tidak segera memberi tanggapan dan permintaan komentar atas keputusan tersebut. Namun, proses persidangan dijadwalkan mulai pada September mendatang.

Sekadar informasi, Neural Magic merupakan startup di bidang AI yang berbasis di Somerville, Massachusetts, AS. Startup ini didirikan oleh dua mantan peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Investor startup ini berasal dari sejumlah modal ventura dan perusahaan, mulai dari Andreessen Horowitz, VMware, Comcast, dan Verizon.

4 dari 4 halaman

Gugatan Dilayangkan Sejak 2020

Kasus ini bukan baru saja terjadi, Reuters melaporkan, Neural Magic menggugat Meta--sebelumnya masih bernama Facebook--pada 2020 karena raksasa jejaring sosial ini dituding mencuri algoritme.

Algoritme tersebut memungkinkan komputer yang sederhana menjalankan perhitungan matematis yang rumit dengan lebih efisien dan memungkinkan ilmuwan riset untuk memakai kumpulan data yang lebih besar.

Gugatan itu menyebut, Meta menyewa seorang ilmuwan komputer Neural Magic, Aleksandar Zlateski, yang memberi Meta algoritma, dikenal sebagai "jantung" teknologi Neural Magic. 

(Dam/Tin)