Liputan6.com, Jakarta - Google doodle hari ini, Rabu 8 Maret 2023, memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day 2023.
Layaknya doodle yang terpasang di laman utama Google untuk memperingati hari, tokoh, atau kejadian penting, Anda akan diperlihatkan sebuah doodle bertemakan International Women's Day.
Baca Juga
Setiap huruf 'Google' menyoroti beberapa dari banyak area di mana wanita di dunia saling mendukung untuk maju dan meningkatkan kehidupan satu sama lain.
Advertisement
Selain itu, Google doodle hari ini juga menambahkan sebuah animasi di laman web dengan tema Hari Perempuan Internasional 2023.
Jika doodle di laman utama pencarian di klik, maka Anda akan disajikan sebuah animasi konfeti bertebaran dari atas laman browser.
Tak hanya itu, tersaji juga sebuah animasi beberapa bendera berwarna ungu berjalan dari kanan bawah peramban ke kiri.
"Perempuan dalam posisi berpengaruh mengadvokasi kemajuan dalam isu-isu penting bagi kehidupan perempuan di seluruh dunia," tulis Google.
Wanita adalah pengasuh utama bagi orang-orang dari semua lapisan masyarakat, dan sistem pendukung penting untuk satu sama lain dalam keibuan.
Dijelaskan, Google doodle International Women's Day 2023Â hari ini dibuat oleh Alyssa Winans. Ia bercerita tentang bagaimana dukungan wanita dalam kehidupannya.
"Saya anak bungsu dari tiga bersaudara, jadi sejak lahir saya selalu mendapat manfaat dari kebijaksanaan dan dukungan dari mereka yang datang sebelum saya," katanya.
Dia juga menjelaskan, "Saya tahu apa artinya menjadi seorang wanita, sehingga tidak semuanya dapat ditangkap dalam satu gambar."
Alyssa berharap, Google Doodle hari ini menjadi titik awal untuk merenungkan betapa luas, kompleks, bernuansa, dan kuatnya pengertian tentang kewanitaan.
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Momen International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional jatuh setiap 8 Maret. Termasuk di hari ini, Senin (8/3/2021), semangat peringatan hari istimewa bagi perempuan ini begitu menggema dari seantero dunia.
Dilansir dari laman BBC, Senin (8/3/2021), Hari Perempuan Internasional tumbuh dari gerakan buruh menjadi acara tahunan yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bermula pada 1908 silam, saat 15 ribu perempuan berbaris melalui New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak untuk memilih.
Setahun kemudian, Partai Sosialis Amerika yang mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional untuk pertama kalinya. Ide membuat hari internasional datang dari seorang perempuan bernama Clara Zetkin.
Ia menyarankan gagasan itu pada 1910 di Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen. Ada 100 perempuan dari 17 negara, dan mereka menyetujui sarannya dengan suara bulat.
Peringatan ini pertama kali dirayakan pada 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. Tetapi, perayaannya baru diresmikan PBB pada 1975. Tema pertama yang diadopsi oleh PBB (tahun 1996) adalah "Merayakan masa lalu, Merencanakan Masa Depan".
Peringatan 100 tahun dirayakan pada 2011, jadi tahun ini secara teknis perayaan Hari Perempuan Internasional ke-110.
Hari Perempuan Internasional telah menjadi tanggal merayakan seberapa jauh perempuan telah datang dalam masyarakat, politik dan ekonomi. Sementara, akar politik hari itu berarti pemogokan dan protes diorganisir untuk meningkatkan kesadaran akan ketidaksetaraan yang terus berlanjut.
Advertisement
Makna Warna
Aksi mogok dimulai pada 8 Maret dan ini menjadi tanggal Hari Perempuan Internasional dirayakan. Sementara, ungu, hijau dan putih adalah warna peringatan ini, menurut situs Hari Perempuan Internasional.
"Ungu melambangkan keadilan dan martabat. Hijau melambangkan harapan. Putih melambangkan kemurnian, meskipun konsep kontroversial. Warnanya berasal dari Serikat Sosial dan Politik Perempuan (WSPU) di Inggris pada 1908," kata mereka.
Hari Perempuan Internasional adalah hari libur nasional di banyak negara, termasuk Rusia. Saat perayaan ini tiba, penjualan bunga berlipat ganda selama tiga atau empat hari sekitar 8 Maret.Â
Asal Usul Tanggal dan Warna Hari Perempuan Internasional
Ide Clara untuk Hari Perempuan Internasional tidak memiliki tanggal pasti dan tidak diformalkan hingga pemogokan waktu perang pada 1917 saat perempuan Rusia menuntut "roti dan perdamaian". Empat hari usai pemogokan, perempuan Tsar (gelar penguasa monarki dalam rumpun bahasa Slavia yang dapat merujuk pada raja atau kaisar) dipaksa turun tahta. Pemerintah sementara akhitnya memberi perempuan hak untuk memilih.
Tanggal pemogokan perempuan dimulai pada kalender Julian, yang kemudian digunakan di Rusia, adalah Minggu 23 Februari. Hari ini dalam kalender Gregorian adalah 8 Maret dan saat itulah dirayakan hari ini.
Sementara, ada tiga warna yang melambangkan Hari Perempuan Internasional, yakni ungu, hijau, dan putih yang memiliki makna berbeda-beda. "Ungu menandakan keadilan dan martabat. Hijau melambangkan harapan. Putih melambangkan kemurnian, meski konsepnya kontroversial. Warna-warna tersebut berasal dari Serikat Sosial dan Politik Perempuan (WSPU) di Inggris pada tahun 1908," kata mereka.
(Ysl/Isk)
Advertisement