Sukses

Belum Setahun Rilis, Meta Pangkas Dukungan NFT di Facebook dan Instagram

Meta kurangi dukungannya pada fitur NFT di aplikasi Facebook dan Instagram dan beralih untuk fokus pada pengembangan produk lain dalam mendukung kreator, individu, dan bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Meta mengurangi dukungannya pada NFT di Facebook dan Instagram. Pengumuman ini dibuat kurang dari setahun setelah Meta merilis fitur “koleksi digital” di seluruh platformnya.

Pembaruan ini datang setelah terjadinya pemutusan kerja terhadap ribuan karyawan dan penutupan banyak proyek di tengah kondisi yang digambarkan CEO Mark Zuckerberg sebagai “tahun efisiensi” perusahaan. 

Melalui akun Twitter-nya, Head of Commerce and Financial Technologies Meta, Stephane Kasriel, membagikan rencana Meta untuk beralih dari fitur NFT.

“Kami mengurangi koleksi digital (NFT) untuk saat ini guna fokus pada pada cara lain dalam mendukung kreator, individu, dan bisnis,” tulis Kasriel dalam cuitannya yang diunggah pada Selasa (14/03/2023).

Kasriel juga menambahkan, Meta telah belajar banyak terkait hal-hal yang dapat diterapkan pada produk yang akan dikembangkan di aplikasi miliknya. Meta juga memilih untuk fokus di area yang dapat memberikan dampak besar, seperti peluang monetisasi untuk Reel dan perpesanan.

“Menciptakan peluang bagi kreator dan bisnis untuk terhubung dengan penggemar mereka dan memonetisasi tetap menjadi prioritas,” papar Kasriel.

2 dari 4 halaman

Fitur NFT Belum Setahun Diluncurkan

Pemangkasan fitur NFT ini dinyatakan kurang dari setahun setelah pengumuman bahwa dukungan NFT akan hadir di Instagram pada Mei dan Facebook pada Juni lalu. 

Sebelumnya pada November, perusahaan juga memperluas fitur dan mengungkapkan rencana untuk memungkinkan kreator membuat dan menjual koleksi NFT secara langsung di Instagram. 

Dilansir dari Engadget, Selasa (14/3/2023), Kasriel tidak menjelaskan lebih detail alasan dibalik keputusan ini. Padahal menurut Zuckerberg, pengembangan fitur NFT telah menjadi bagian dalam rencana metaverse perusahaan. 

Dalam keterangannya di SXSW tahun lalu, Zuckerberg menyatakan rencananya untuk memungkinkan pengguna metaverse Meta membuat baju virtual untuk avatar mereka.

3 dari 4 halaman

Strategi yang Menguras Modal Meta

Mengutip dari TechCrunch, Selasa (14/03/2023), seorang juru bicara Meta mengungkapkan, Meta mengalihkan investasinya dari NFT ke produk lain, seperti Meta Pay. Fitur ini memberikan peluang kepada kreator untuk menghasilkan uang langsung di platform Meta. 

Di sisi lain, Meta juga telah menutup dompet crypto-nya, Novi, yang pernah dikabarkan akan memiliki dukungan NFT. 

Tak hanya itu, Meta telah memotong biaya di seluruh perusahaan saat berjuang mewujudkan metaverse.

Reality Labs, divisi Meta yang mengerjakan produk AR dan VR pun telah mengalami kerugian sebesar $13,7 miliar pada tahun lalu. 

4 dari 4 halaman

PHK Karyawan dan Tahun Efisiensi Meta

Mengutip informasi dari Forbes, Senin (13/2/2023), pemangkasan jumlah karyawan akan dilakukan setelah Meta melakukan peninjauan kinerja staf. Menurut laporan, keputusan PHK akan dilakukan pada Maret 2023.

Berkembangnya isu PHK ini dilaporkan berdampak pada karyawan yang ada sekarang. Laporan menyebut karena ada ketidakpastian, semangat kerja karyawan dilaporkan menjadi rendah dan berdampak pada operasional perusahaan.

Selain itu, anggaran tahunan yang biasanya sudah rampung di awal tahun diprediksi akan molor. Sebab, sejumlah manajer disebut masih menunggu kepastian mengenai jumlah anggota tim mereka di bulan depan.

Terlepas dari laporan ini, CEO Meta Mark Zuckerberg memang menyebut 2023 akan menjadi tahun efisiensi bagi perusahaan. Hal itu diungkapkan pada laporan keuangan kuartal keempat perusahaan.

Sebelumnya pada bulan November, Meta memberhentikan 11.000 karyawan, atau sekitar 13% dari tenaga kerja globalnya, menandai pemotongan terbesar dalam sejarah perusahaan.