Liputan6.com, Jakarta Menyusul sederet platform yang sudah membuka blokir akun terhadap Donald Trump, YouTube pada Jumat pekan lalu, akhirnya mengizinkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu ke layanannya.
YouTube mengatakan mereka membuat keputusan setelah mempertimbangkan "risiko lanjutan" kekerasan dibandingkan kesempatan untuk mendengar dari kandidat politik besar.
Baca Juga
Melalui akun resmi Twitter @YouTubeInsider, platform di bawah Google itu pun mengatakan saluran Donald J. Trump tidak lagi dibatasi dan bisa mengunggah konten baru.
Advertisement
"Kami dengan hati-hati mengevaluasi risiko berkelanjutan dari kekerasan dunia nyata, sambil menyeimbangkan kesempatan bagi pemilih untuk mendengar secara setara dari kandidat nasional utama menjelang pemilihan," tulis mereka.
Namun dalam cuitan lanjutan, YouTube menegaskan akun YouTube Donald Trump akan tetap menjadi subyek dari aturan mereka, seperti kanal-kanal lain di platformnya.
Mengutip Engadget, Senin (20/3/2023), akun Trump diblokir YouTube setelah kerusuhan 6 Januari 2021 di US Capitol, oleh pendukungnya yang menginginkan pembatalan hasil Pemilu Presiden AS.
YouTube juga sempat menghapus beberapa video tertentu. Namun, mereka tidak menghapus secara penuh saluran Donald Trump. Menyusul pembukaan itu, Trump pun mengunggah video berdurasi 12 detik, yang berjudul "I'M BACK!"
Trump sendiri juga diketahui lebih aktif menggunakan platform Truth Social besutannya, di mana dia sepakat untuk memberikan konten setidaknya enam jam secara eksklusif.
Meta Izinkan Trump di Facebook dan Instagram Lagi
Meta sebelumnya juga resmi mengembalikan akun Facebook dan Instagram milik Donald Trump, setelah ditangguhkan selama sekitar dua tahun
Mengutip Engadget, Jumat (10/2/2023), perusahaan sebelumnya mengatakan akan menerapkan "pagar" ekstra ke akun Facebook dan Instagram-nya untuk "mencegah pelanggaran berulang."
"Media sosial berakar pada keyakinan debat terbuka dan ide adalah nilai penting, terutama pada saat mereka berada di bawah ancaman di banyak tempat di seluruh dunia," ucap Nick Clegg.
Walau mendukung aksi penangguhan akun Donald Trump, Dewan Pengawas Meta juga mengkritik keputusan karena tidak memberikan aturan jelas kapan sebuah akun ditangguhkan dapat kembali dipulihkan.
Perusahaan juga mengatakan, pihaknya saat ini telah membuat batasan baru untuk mencegah terjadinya pelanggaran berulang atau seru di masa mendatang.
Â
Advertisement
Kebijakan Meta Blokir Akun Donald Trump
"Jika Trump memposting konten melanggar lebih lanjut, konten itu akan dihapus dan akunnya akan ditangguhkan antara satu bulan dan dua tahun, tergantung pada tingkat pelanggarannya," kata Nick.
Sejak akun Instagram dan Facebook Donald Trump ditangguhkan dua tahun lalu, Meta harus berhadapan dengan keputusan besar dimana belum pernah ada platform media sosial memblokir akun kepala negara yang masih menjabat karena melanggar aturan kontennya.
Kala itu, perusahaan bikinan Mark Zuckerberg itu mencabut akses Trump dari akun Facebook dan Instagram setelah menghapus dua postingannya selama tragedi Capitol Hill, Washington DC, AS pada 6 Januari 2021.
Tak hanya itu, perusahaan juga menghapus video dimana mantan presiden AS itu berkali-kali mengklaim tentang kecurangan selama pemilihan presiden 2020.
Twitter Pulihkan Akses untuk Donald Trump
Sementara di Twitter, Trump sudah bisa kembali mengakses platform media sosial itu setelah penangguhannya, usai perusahaan diambil alih oleh Elon Musk tahun lalu.
Kembalinya akses Trump ke Twitter ini setelah Elon Musk, membuka jajak pendapat yang bertanya mengenai pemulihan akun milik Trump di akun Twitter-nya. Mayoritas responden pun yang setuju dikembalikannya akun Trump.
Elon Musk pun menuliskan kutipan bahasa latin Vox Populi, Vox Dei, yang berarti "Suara Rakyat, Suara Tuhan."
(Dio/Isk)
Advertisement