Sukses

Penetrasi Bank Digital di Indonesia Terbesar Kedua Dunia, Bank Jago Genjot Inovasi Baru

Untuk mendukung peningkatan adopsi layanan bank digital, Bank Jago menggenjot berbagai inovasi yang dapat membantu mengelola keuangan nasabah.

Liputan6.com, Jakarta - Survei dari Finder.com menemukan jumlah pemilik rekening bank digital di Indonesia mencapai 47,7 juta pada 2021. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penetrasi bank digital terbesar kedua di dunia.

Sementara menurut Personal Financial Services Report McKinsey di tahun yang sama, 78% pelanggan Indonesia aktif menggunakan bank digital dalam keseharian, naik dari 57% pada 2017.

Selain itu, 47% responden tertarik untuk memindahkan rekening ke bank digital karena kemudahan yang ditawarkan.

Untuk mendukung peningkatan adopsi layanan perbankan digital, Bank Jago menggenjot berbagai inovasi yang dapat membantu mengelola keuangan nasabah dengan lebih baik.

Dalam acara bertajuk “The Future of Fintech: How Emerging Technologies are Changing Financial Management”, Bank Jago memaparkan bagaimana perkembangan teknologi dapat membantu nasabah dalam pengalokasian anggaran, pencatatan transaksi, hingga pembelian produk finansial.

Head of Consumer Business Customer Value Management PT Bank Jago Tbk, Irene Santoso, menilai banyak nasabah bank yang menginginkan cara lebih praktis untuk mengalokasikan tabungan.

Antara lain mulai dari merencanakan keuangan hingga mengalokasikan dana untuk berbagai kebutuhan, misalnya untuk keperluan transportasi, hiburan, atau tabungan jangka panjang.

"Fitur Kantong (Pockets) pada aplikasi Jago memungkinkan nasabah untuk mengatur Kantong yang berbeda-beda untuk masing-masing tujuan, di mana mereka bisa membuka hingga 40 ‘Kantong’," ujar Irene, dikutip Kamis (23/3/2023).

"Pengguna bisa memilih Kantong mana yang terhubung ke kartu debit, mengatur limit bayar, mengunci Kantong untuk mendapatkan bunga lebih besar, atau membuka Kantong Bersama agar bisa menabung dengan pasangan, keluarga, atau teman-teman,” lanjutnya menjelaskan.

 

2 dari 3 halaman

Fitur QRIS dan Integrasi ke GoTo

Sejalan dengan arus perputaran uang yang semakin terdigitalisasi, penggunaan uang tunai sebagai alat transaksi pun berkurang.

McKinsey melaporkan, lebih dari setengah (55%) responden menggunakan uang tunai kurang dari 30% untuk keperluan mingguannya. Selebihnya, mayoritas transaksi dilakukan melalui mobile ataupun internet banking.

Melihat hal tersebut, Bank Jago menyediakan fitur QRIS yang terhubung dengan Kantong Jago, memungkinkan nasabah melakukan pembayaran dengan mudah dan cepat.

Selain lebih mudah mengatur pengeluaran, nasabah juga bisa lebih disiplin dalam mengatur pengeluaran sesuai budget yang ditentukan di Kantong Jago, jadi tidak perlu takut overspend.

Ini merupakan upaya Bank Jago untuk menjadi mitra perbankan yang memahami kebutuhan pengguna dan mempermudah manajemen keuangan pribadi pengguna.

Aplikasi Jago juga tertanam dalam ekosistem digital di Indonesia. Salah satunya ekosistem GoTo yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti Gojek, GoPay, dan GoBiz.

Misalnya pengguna bisa menghubungkan akun Bank Jago sehingga bebas biaya transfer dan biaya top-up antar GoPay Jago.

Di sisi lain, Bank Jago turut meningkatkan kemudahan investasi di mana pengguna dapat terhubung dengan aplikasi investasi digital, seperti Bibit dan Stockbit.

3 dari 3 halaman

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)