Liputan6.com, Jakarta - Dua fasilitas utama Schneider di Indonesia, Center of Excellence of Electricity, Automation, and Renewable Energy (CoE EARE) Cimahi dan pabrik Cerdas Schneider, Cikarang, kedatangan petinggi Global Chief Strategy and Sustainability Officer Schneider Electric, Gwenaelle Avice-Huet.
Ia memaparkan CoE merupakan sebuah fasilitas canggih yang menyediakan pelatihan dan penelitian tingkat lanjut di bidang energi terbarukan, otomasi, dan kelistrikan.
Baca Juga
Fasilitas di pabrik Schneider Electric tersebut dilengkapi dengan teknologi terbaru dan dikelola tim ahli berketerampilan tinggi, memiliki komitmen memajukan bidang energi terbarukan.
Advertisement
"Kami berkomitmen memajukan bidang energi terbarukan dan keberlanjutan. Kunjungan ke CoE merupakan cara untuk menunjukkan komitmen terhadap misi ini,” ujar Gwenaelle kepada Tekno Liputan6.com, Sabtu (25/3/2023).
Gwenaelle menjelaskan, sejak 27 Desember 2022, CoE memberikan pelatihan terhadap 24.800 siswa SMKK. Selain itu, pihaknya melakukan peningkatan kualitas kepada 144 institusi SMK di Indonesia, terdiri dari 277 tenaga guru terlatih, 125 teknisi terlatih, 94 Tenaga guru terdampak, dan mencakup 24 regional CoE.
“Kami terkesan dengan kualitas fasilitas yang luar biasa dan dedikasi tim yang tak tergoyahkan, serta percaya melalui kolaborasi dengan CoE EARE dan organisasi lainnya,” jelas Gwenaelle.
Gwenaelle meyakini hal tersebut dapat memberikan langkah signifikan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan untuk semua.
Pabrik Schneider Electric Cikarang Terapkan Emisi Nol Bersih
Tidak hanya itu, sebagai bagian dari aksi Environment, Social, and Governance (ESG) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan, pabrik Schneider Electric Cikarang telah menerapkan digitalisasi dan keberlanjutan berorientasi pada pencapaian emisi nol bersih, serta kelestarian keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat setempat.
“Pabrik ini telah menerapkan energi terbarukan dengan pembangkit listrik tenaga surya,” tegas Gwenaelle.
Pabrik Schneider Electric di Cikarang mampu menghasilkan hingga 228MWh/tahun dan mengurangi emisi karbon hingga 181 ton CO2/tahun. Hal itu setara dengan penanaman 900 pohon per tahun.
“Lebih dari 20 persen konsumsi energi bulanan dihasilkan dari tenaga surya dan ditargetkan menggunakan 100 persen energi terbarukan pada 2025,” ucap Gwenaelle.
Cikarang Smart Factory merupakan contoh pragmatis mengajak para pelaku industri lainnya, untuk bergabung dengan Green Heroes for Life (GHFL). Hal itu menjadi sebuah inisiatif keberlanjutan Schneider Electric bertujuan membangun komunitas masyarakat sadar akan lingkungan, bisnis, dan institusi untuk bersatu dalam aksi kolektif.
Aksi kolektif dapat menerapkan praktik efisiensi energi, energi terbarukan dan tenaga surya, otomasi, digitalisasi, dan dunia listrik yang baru. Hal tersebut guna memenuhi tujuan keberlanjutan individu dan perusahaan.
“Vietnam, Thailand, dan Indonesia merupakan negara percontohan kampanye GHFL, kampanye ini rencananya akan diperluas ke negara lain di luar kawasan Asia Tenggara,” Gwenaelle memungkaskan.
Advertisement