Liputan6.com, Cirebon - Sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri, aktivitas digital masyarakat Indonesia selalu mengalami peningkatan. Telkomsel memprediksi, sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri terjadi peningkatan trafik sebesar 11,2 persen dibandingkan hari biasa.
Baca Juga
Senior VP Consumer Sales Operation Telkomsel, Gilang Prasetya, mengatakan kenaikan trafik sebesar 11,2 persen itu setara dengan payload sebesar 51,6 petabytes di jaringan Telkomsel.
Advertisement
"Perkiraan tersebut diproyeksikan berdasarkan pelajaran dari kondisi bertahun-tahun sebelumnya, dari 2021 dan 2022 dan sebelum pandemi, kira-kira trafik kita tidak jauh dari situ" kata Gilang, dalam media update RAFI di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023).
Gilang juga menyebut, puncak trafik tertinggi terjadi pada H-1 Idul Fitri. "Pada saat itu orang banyak mengirimkan pesan Idul Fitri kepada sanak saudara dan kenalan," katanya.
Adapun menurut proyeksi Telkomsel, VP Global Network Operations Telkomsel, Galumbang Pasaribu mengatakan, selain trafik data meningkat 11,2 persen, peningkatan juga terjadi pada trafik SMS yakni 7,6 persen.
"Meskipun disebutkan trafik SMS pada hari biasa mengalami penurunan, namun pada masa Ramadhan dan Idul Fitri, terjadi peningkatan orang yang menggunakan SMS untuk mengirimkan ucapan Idul Fitri," tutur Galumbang.
Sementara itu, untuk trafik voice diperkirakan justru mengalami penurunan di momen RAFI kali ini, yakni menurun 8,5 persen. Hal ini karena maraknya penggunaan aplikasi telepon berbasis internet seperti aplikasi pesan, WhatsApp.
Galumbang menambahkan, peningkatan trafik data hingga 11,2 persen dengan total data yang dihantarkan sebesar 51,6 petabyte itu dipicu aktivitas pengguna di berbagai layanan digital.
Misalnya penggunaan layanan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lain-lain sebesar 6,2 persen dibandingkan hari normal.
Lalu, aktivitas lain yang menyumbang peningkatan trafik data adalah aktivitas streaming yang diprediksi meningkat 15,6 persen. Lalu peningkatan terbanyak adalah dalam aktivitas game online sebesar 32,4 persen dari hari biasa.
Aktivitas lain yang menyumbang peningkatan trafik adalah aplikasi komunikasi sebesar 20 persen dan penggunaan aplikasi e-commerce yang meningkat sebesar 7 persen.
Telkomsel Persiapkan Peningkatan Kapasitas Jaringan di 490 Titik Keramaian
Melihat proyeksi aktivitas digital dan pergerakan trafik selama momen RAFI 2023 ini, Telkomsel fokus melakukan optimalisasi jaringan di 490 Point of Interest (POI) di berbagai wilayah Indonesia.
POI tersebut mencakup 59 area residensial, 68 area transit transportasi utama termasuk di dalamnya bandara, stasiun, terminal, dan pelabuhan, 315 area spesial seperti pusat pelayanan publik, alun-alun kota, dan pusat perbelanjaan. Selain itu ada 28 area jalur mudik utama, serta 20 masjid raya.
Untuk memastikan kondisi jaringan prima menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Telkomsel juga melakukan serangkaian uji jaringan di jalur mudik dengan jarak tempuh sepanjang 17.895 Km. Hal ini dilakukan guna memastikan pengamanan kualitas dan ketersediaan jaringan, termasuk yang menjangkau 2.725 ruas akses tol utama di seluruh Indonesia.
Penguatan kapabilitas infrastruktur jaringan juga telah dilakukan melalui peningkatan kapasitas 277 unit BTS 4G/LTE, penambahan 221 unit BTS 4G/LTE baru, serta mengoperasikan tambahan 53 unit Compact Mobile BTS (COMBAT). Jumlah ini melengkapi lebih dari 260.000 unit BTS Telkomsel yang melayani 96 persen wilayah populasi di Indonesia dan hampir seluruhnya telah didukung teknologi broadband 4G/LTE.
Upaya lain yang telah dipersiapkan Telkomsel yakni dengan menambah kapasitas jaringan untuk GGSN (Gateway GPRS Support Node) sehingga total menjadi 11.772 Gbps. Sedangkan untuk Internet, terdapat penambahan kapasitas sehingga total menjadi 12.590 Gbps.
Untuk kemudahan layanan suara berbasis teknologi 4G/LTE, jaringan teknologi VoLTE (Voice over LTE) Telkomsel telah tersedia di 514 kota/kabupaten di seluruh Indonesia yang dapat digunakan pada lebih dari 100 tipe smartphone.
Advertisement
Telkomsel Ajak Pelanggan Waspadai Modus Kejahatan Permintaan Unduh File .Apk
Di sis lain, berkembangnya kejahatan terbaru dengan modus pengiriman pesan singat dari pihak yang tidak bertanggung jawab melalui WhatsApp dan Telegram membuat Telkomsel mengimbau pelanggan terus berhati-hati merespon pesan dari pihak tak dikenal.
Pelanggan harus waspada terhadap pesan yang meminta mereka mengunduh dan menginstal file .APK/ penipuan file APK atau link tertentu. Pasalnya bisasanya file .APK dan link yang tidak jelas terdapat malware berbahaya.
Modus kejahatan tersebut pada umumnya memakai metode social engineering. Teknik ini adalah upaya manipulasi dengan memanfaatkan kesalahan atau kekhilafan manusia agar bisa mengakses informasi pribadi atau data rahasia di berbagai aplikasi. Misalnya aplikasi perbankan dan fintech yang terhubung langsung dengan smartphone korban.
Modus kejahatan unduh file .APK ini dilakukan antara lain melalui permintaan pelaku kepada masyarakat mengunduh beberapa jenis file .APK yang menyampaikan adanya undangan pernikahan atau perayaan tertentu.
Modus Penipuan File .APK atasnamakan MyTelkomsel Fiktif
Pada lain kesempatan, si pelaku seolah menyampaikan konfirmasi pengiriman jasa ekspedisi. Ada pula modus surat tilang elektronik, upgrade aplikasi perbankan, tagihan internet, lowongan, hingga file .APK yang mengatasnamakan MyTelkomsel fiktif.
Modus penipuan terbaru tersebut memiliki potensi tindak kejahatan, jadi pelanggan perlu lebih waspada dan mengabaikan (tidak menanggapi) permintaan yang dimaksud. Jika menerima pesan semacam itu, pelanggan juga tidak perlu menginformasikan kode apa pun kepada pihak tidak dikenal.
Bagi pelanggan pascabayar Telkomsel Halo, untuk menjaga keamanan, disarankan untuk terus memantau atau mengecek limit penggunaan Telkomsel Halo secara rutin, agar selaras dengan penggunaan bulanan.
Advertisement
Telkomsel Tak Pernah Minta Kode Akses Pelanggan
VP Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan, Telkomsel serius menangani maraknya penipuan yang mungkin terjadi ke pelanggan mereka. Perusahaan juga siap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti jika ada laporan dari korban modus kejahatan, terutama yang mengatasnamakan layanan Telkomsel.
"Pelanggan Telkomsel diimbau meningkatkan kewaspadaan untuk tidak sembarangan mengunduh file atau mengakses link sembarangan. Selain itu, jangan percaya jika ada penawaran hadiah secara langsung. Jangan memberikan informasi data pribadi maupun data layanan jasa keuangan seperti perbankan yang bersifat rahasia," kata Saki memberi penjelasan.
Telkomsel sendiri menyebut pihaknya tidak pernah meminta kode verifikasi dalam bentuk apa pun, termasuk mengirimkan permintaan kepada pelanggan untuk mengunduh file .APK.
(Tin/Ysl)