Liputan6.com, Jakarta - East Ventures, perusahaan kapital ventura yang terbuka pada seluruh sektor yang telah mendukung lebih dari 300 startup di Asia Tenggara, merilis East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023 yang memuat skor daya saing digital di wilayah-wilayah Indonesia.
Di edisi ke-4 kali ini, East Ventures bekerja sama dengan Katadata Insight Center dan PwC Indonesia dengan mengusung tema “Keadilan digital bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Baca Juga
“Secara holistik, terjadi pemerataan adopsi digital yang sangat baik di semua provinsi (di luar provinsi baru hasil pemekaran) yang sudah East Ventures petakan selama empat tahun berturut-turut," ujar Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures dalam keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com kutip, Minggu (9/4/2023).
Advertisement
Willson menilai, itu akan menjadi fondasi kuat bagi infrastruktur digital Indonesia di masa depan dan akan menumbuhkan inovasi-inovasi baru ke seluruh pelosok Indonesia.
"Apresiasi yang tertinggi untuk pemerintahan Indonesia, di mana perkembangan digital yang pesat dan mulai merata ini terjadi di dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo bersama dengan semua jajaran pemerintah yang terlibat," tutur Willson .
Dia juga menilai bahwa infrastruktur digital yang kuat dan merata akan membantu pertumbuhan inovasi baru di segala sektor yang inklusif dan berkesinambungan dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari investor, founder, startup, konsumen, perusahaan swasta hingga BUMN.
Peningkatan Skor
EV-DCI 2023 menyajikan data daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten di Indonesia. Daya saing digital di daerah-daerah di Indonesia terus menunjukkan tren positif.
Ini terlihat dengan skor EV-DCI 2023 sebesar 38,5 yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 35,2 (2022) dan dua tahun sebelumnya, yaitu 32,1 (2021).
Direktur Katadata Insight Center, Adek Media Roza, mengatakan peningkatan daya saing digital turut dialami di provinsi di luar 10 besar.
"Perbaikan nilai median selama empat tahun berturut-turut menggambarkan peningkatan daya saing digital, khususnya pada provinsi peringkat menengah dan bawah," ujar Adek.
DKI Jakarta masih menyandang skor EV-DCI 2023 tertinggi dengan skor 76,6. Sementara itu, Jawa Barat dan DI Yogyakarta menempati posisi kedua dan ketiga dengan skor 62,2 dan 54,2.
Kemudian, Jawa Tengah kembali masuk ke 10 besar di peringkat 6 dengan kenaikan skor 10,1, dengan skor EV-DCI 2023 sebesar 48,1.
Advertisement
Skor beberapa wilayah lainnya
Sementara Sumatera Utara juga masuk ke 10 besar dengan kenaikan skor sebesar 5,7.
Beberapa provinsi di luar Jawa juga mengalami peningkatan daya saing digital yang cukup baik. Contohnya, Jambi yang mengalami peningkatan peringkat EV-DCI 2023 tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari peringkat 30 di tahun sebelumnya ke 14. Jambi mengalami peningkatan skor sebesar 8,0 menjadi 39,8.
Lalu, Kepulauan Bangka Belitung dan Kalimantan Barat juga menunjukkan peningkatan daya saing digital yang signifikan; masing-masing mengalami kenaikan 12 peringkat.
EV-DCI pada dasarnya adalah suatu pemetaan daya saing digital daerah berdasarkan tiga sub-indeks, sembilan pilar, dan 50 indikator. Sub-indeks pembentuknya adalah input, output, serta penunjang, dengan pilar pembentuk sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengeluaran TIK, perekonomian, kewirausahaan dan produktivitas, ketenagakerjaan, infrastruktur, keuangan, dan regulasi dan kapasitas pemda.
Infografis Penyebab Buruknya Kualitas Udara di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement