Â
Liputan6.com, Jakarta - Garmin merayakan perayaan 20 tahun hadirnya seri jam tangan olahraga dengan GPS, Forefunner. Sepanjang kehadirannya, seri Garmin Forerunner ini dinilai membuka banyak peluang tanpa batas bagi pecinta olahraga.
Baca Juga
Namun siapa yang menyangka, jam tangan Garmin Forerunner yang kini banyak dipakai oleh pecinta olahraga terutama lari dan bersepeda ini memulai kisahnya pada tahun 2003 dari perangkat GPS yang biasa dipakai untuk naik gunung ke pergelangan tangannya.
Advertisement
Adalah tim teknisi Garmin sekaligus pegiat lari Claudette Stevenson yang mengikatkan perangkat GPS genggam tersebut ke pergelangan tangannya. Ia pun dibuat takjub karena perangkat ini mampu mengukur jarak dan kecepatan larinya dengan akurat dan efektif.
Selanjutnya keberhasilan itu melandasi pengembangan produk berbasis GPS di pergelangan tangan pertama di dunia yang menyasar pelari, yakni Forerunner 201.
Inovasi Garmin kian berkembang, hingga tahun 2008, setelah melakukan penelitian dan inovasi Garmin merilis Forerunner 405. Model ini membawa teknologi antena dengan desain berevolusi dari tampilan komputer hingga menjadi desain jam tangan inovasi cincin sentuh cerdas.
Hal tersebut memungkinkan pengguna menelusuri data seperti jarak, kecepatan, dan zona detak jantung. Selain itu Garmin juga perkenalkan fitur pelari virtual di waktu yang sama.
Setahun setelahnya ada Forerunner 310 XT, jam tangan dengan GPS yang dirancang dengan ketahanan air sehingga bisa dipakai untuk berenang. Jam ini memungkinkan penggunanya beralih dengan cepat antara berenang, bersepeda, dan berlari.
Jam tangan pintar ini juga akurat melacak jarak berenang, termasuk di perairan terbuka. Selain itu juga ada fitur canggih seperti transmisi nirkabel, ketahanan baterai 20 hari, dan pemantauan detak jantung eksternal.
Hadirkan Kemampuan Tahan Air di Garmin Forerunner 910XT dan Dukungan Running Science
Pada 2010, Garmin hadirkan Forerunner 910XT yang lagi-lagi dilengkapi fungsi triathlon. Jam ringan, tahan air, dan memiliki konsumsi baterai rendah ini juga didukung layar besar. Lengkap juga dengan dukungan altimeter barometrik dan mampu melacak lebih dari 100 metrik performa dan aktivitas kebugaran.
Selanjutnya Garmin mulai fokus pada running science di tahun 2011-2018. Running science berarti Garmin menggunakan data ilmiah untuk meningkatkan performa lari.
Selain melacak metrik latihan dasar, sistem Running Science Garmin juga memungkinkan pengguna melacak indikator fisiologis dan data dinamika berlari untuk meningkatkan program latihannya.
Pada 2013, Garmin rilis Forerunner 220/ 620 dengan terobosan di bagian layar yang sudah berwarna, casing, tali jam, serta konektivitas Bluetooth dan WiFi.
Terdapat pula fitur Running Dynamics yang mengukur waktu kontak dengan tanah, laju langkah, dan data osilasi vertikal untuk menghitung penyerapan oksigen maksimum, perkiraan waktu selesai, dan saran pemulihan yang direkomendasikan.
Advertisement
Tahun 2020 Garmin Akuisisi Firstbeat Analytics
Setahun setelahnya dirilislah Forerunner 920XT. Jam tangan ini punya layar warna besar, peningkatan masa baterai, fitur triathlon, dan termasuk dalam jam tangan Garmin pertama yang dapat sinkronkan data ke smartphone melalui Bluetooth.
Tahun 2015 Garmin merilis Forerunner 235. Jam ini membebaskan penggunanya dari monitor detak jantung yang dipakai melingkar di dada. Pasalnya jam ini memanfaatkan teknologi penginderaan detak jantung berbasis tali jam, dan mengintegrasikan data detak jantung ke aplikasi latihan yang bisa disesuaikan.
Serangkaian inovasi ini menobatkan Forerunner 235 sebagai jam tangan lari paling laris dari Garmin hingga saat ini.
Perjalanan seri Forerunner alias jam yang dikhususkan bagi pelari berlanjut ke 2020, yakni saat Garmin mengakuisisi Firstbeat Analytics.
Langkah ini jadi awal dari era baru dalam ilmu kepelatihan olahraga. Seri Forerunner pun mulai rilis dilengkapi dengan teknologi pemantauan oksigen dalam darah dan analisis data HRV (Heart Rate Variability).
HRV membantu menilai tingkat stres, kualitas tidur, penyerapan oksigen maksimum, serta status dan beban latihan. Dengan begitu bisa merekomendasikan rencana pelatihan terbaik bagi pelari.
Garmin Merilis Forerunner 255 dan 955 yang Dilengkapi Solar Tech
Tahun 2022, Garmin merilis Forerunner 255 dan 955. Forerunner 955 masih mempertahankan posisinya sebagai tolok ukur industri dengan peningkatan signifikan pada kinerja hardware.
Jam ini dilengkapi multiband GNSS, yakni GPS, GLONASS, dan GALILEO untuk meningkatkan akurasi pemosisian. Jam tangan Forerunner 955 juga didukung teknologi pengisian daya tenaga surya (solar tech) yang memungkinkan penggunaan jam secara terus menerus sepanjang hari.
Terbaru, untuk merayakan 20 tahun seri Forerunner, Garmin merancang jam bagi pelari yang jauh lebih canggih dan inovatif, yakni Forerunner 265 dan 965. Seri terbaru ini menghadirkan layar sentuh AMOLED HD untuk pertama kali. Jam ini dibekali dengan pengoperasian layar yang lancar, penuh warna, dan usia baterai panjang.
Bersamaan dengan perayaan ultah ke-20 seri Forerunner, pada 14 April 2023, Garmin Indonesia bakal merilis Garmin Brand Store di empat kota, yakni di Teuku Umar Bali, The Park Solo, DP Mall Semarang, dan Kota Kasablanka Jakarta.
Keempat Garmin Brand Store ini melengkapi toko serupa yang kini jumlahnya sebanyak 19 Garmin Brand Store. Garmin juga memberi promo untuk konsumen yang berlaku mulai 14-16 April 2023. Salah satunya berupa diskon 25 persen untuk sejumlah produk Garmin.
Advertisement