Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi membagikan prediksi indeks ultraviolet sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV) yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia pada 26 April 2023.
Dalam unggahan di akun Instagram @infobmkg, BMKG menampilkan berbagai foto indeks ultraviolet sinar matahari di berbagai tempat di Indonesia tiap sejam sekali.
Baca Juga
Hasil Piala AFF 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Muhammad Ferarri Kartu Merah, Garuda Redam Azkals di Babak Pertama
Gagal Melangkah ke Semifinal Piala AFF 2024, Netizen Sebut Era Indra Sjafri Lebih Baik
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Adapun indeks sinar ultraviolet tertinggi terjadi pada siang hari di berbagai wilayah Tanah Air, yang diperlihatkan dengan kode warna oranye, merah, dan ungu.
Advertisement
BMKG pun tidak lupa memberikan imbauan tentang apa yang perlu masyarakat lakukan agar tetap bisa terlindungi dari sinar ultraviolet. Adapun indeks ultraviolet tinggi diperlihatkan dengan warna oranye, merah, dan ungu.
"Paparan sinar matahari tanpa pelindung memiliki tingkat bahaya tinggi. Diperlukan pelindung untuk menghindari kerusakan mata dan kulit dan terbakar dengan cepat," demikian menurut BMKG.
Mengutip keterangan tentang indeks sinar ultraviolet (sinar UV) di laman BMKG, Selasa (25/4/2023), sinar ultraviolet adalah bagian dari gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400nm.
Radiasi yang menjangkau permukaan Bumi berada pada sekitar panjang gelombang 100nm sampai dengan 1nm.
Badan Meteorologi Dunia menyebut, sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood dan meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D.
"Namun, jika menerima paparan sinar matahari berlebihan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan," tulis Badan Meteorologi Dunia, dikutip dari laman BMKG.
Cek di bawah ini untuk ketahui bahaya sinar ultraviolet:
Â
Lantas, apa bahaya terpapar sinar ultraviolet bagi kesehatan?
Bahaya Sinar Ultraviolet
- Bisa Sebabkan Kanker Kulit
Mengutip American Cancer Society, sinar ultraviolet dari paparan sinar matahari bisa menyebabkan kanker kulit. Salah satu jenis kanker kulit adalah melanoma yang cukup serius dan disebabkan oleh eksposur sinar matahari.
Banyak studi mengungkap, kanker kulit sel basal dan skuamosa juga dipengaruhi oleh banyaknya waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari, baik itu untuk rekreasi atau bekas luka bakar matahari.
Masih laman yang sama, karena sinar ultraviolet tidak menembus jauh ke dalam tubuh, kemungkinan kanker pada organ dalam belum diketahui. Namun beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan kaitan dengan beberapa kanker. Misalnya karsinoma dan melanoma mata.
- Sebabkan Kulit Terbakar
Bahaya lain dari sinar ultraviolet bagi kesehatan adalah, sinar ultraviolet baik dari matahari maupun sumber buatan seperti tanning bed bisa menyebabkan kulit terbakar alias sunburn.
Â
Advertisement
Bahaya Sinar Ultraviolet Bagi Kesehatan
- Penuaan Dini Pada Kulit
Paparan sinar ultraviolet juga bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit dan tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari. Meliputi kulit keriput, kulit kasar, bintik hati, keratosis aktinik, dan elastosis matahari.
- Masalah Mata
Sinar ultraviolet juga bisa menyebabkan masalah mata. Dalam hal ini, sinar ultraviolet bisa menyebabkan kornea atau bagian depan mata meradang atau bahkan terbakar.
Selain itu, sinar ultraviolet dari paparan matahari juga bisa menyebabkan pembentukan katarak dan pengkeruhan lensa pterygium (pertumbuhan jaringan pada permukaan mata).
Keduanya ini bisa mengganggu penglihatan.
- Lemahkan Imun
Paparan sinar ultraviolet juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih sulit menangkis infeksi.
Hal ini bisa menyebabkan masalah seperti pengaktifan kembali herpes yang dipicu oleh paparan sinar matahari atau sumber sinar ultraviolet lainnya.
Paparan ini juga bisa menyebabkan vaksin jadi kurang efektif.
Langkah yang Harus Dilakukan untuk Hindari Sinar Ultraviolet
- BMKG menyarankan jika indeks ultraviolet sinar matahari berada di level warna oranye yakni level bahaya tinggi, masyarakat perlu mengenakan pelindung untuk menghindari kerusakan mata dan kulit.
- Untuk indesk Merah (8-10) dan ungu (>11) merupakan kondisi saat risiko bahaya sangat tinggi dan ekstrem. Masyarakat pun diberitahu, kondisi ini memiliki tingkat bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung dan diperlukan tindakan pencegahan ekstra karena kulit dan mata bisa rusak dan terbakar dengan cepat.
- Masyarakat juga disarankan meminimalkan waktu paparan di bawah matahari antara pukul 10 pagi sampai 4 sore. Masyarakat juga diajak berada di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
- Selain itu, masyarakat diajak mengenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, kacamata hitam yang menghalangi UV saat berada di luar ruangan.
- Masyarakat juga disarankan mengoleskan cairan pelembab tabir surya dengan kadar SPF 30+ tiap 2 jam, termasuk pada hari berawan, berenang, atau berkeringat.
Advertisement