Sukses

Fitur Baru Google Play Store Bisa Perbaiki Aplikasi Crash dan Error

Google Play Store akan mengambil tanggung jawab guna menawarkan solusi cepat untuk aplikasi yang crash dan menutup paksa (force close atau error).

Liputan6.com, Jakarta - Google secara rutin memperbarui Play Store dengan fitur dan tambalan keamanan yang lebih baik untuk memastikan pengguna mendapat pengalaman terbaik.

Meskipun kamu belum pernah melihat log perubahan hub aplikasi sebelumnya, kamu harus memeriksanya dari November 2022.

Log perubahan pembaruan Google Play Store khusus itu membahas permintaan baru yang datang ke pasar aplikasi.

Prompt ini akan meminta pengguna untuk memperbarui aplikasi tertentu yang berulang kali crash di perangkat saat ada pembaruan tersedia. Ini pada akhirnya akan memperbaiki kerusakan dan memberi kamu pengalaman keseluruhan yang lebih lancar.

Di blog pengembang Android, Google mengumumkan bakal meluncurkan fitur tersebut. Dan dengan keluarnya fitur ini, Google akan mengambil tanggung jawab guna menawarkan solusi cepat untuk aplikasi crash dan menutup paksa (force close atau error).

Bagian terbaiknya adalah pengembang aplikasi tidak perlu berbuat banyak untuk membuat aplikasi mereka mendukung fitur Google Play Store ini.

Google mengatakan sistemnya akan mengaktifkan prompt pada aplikasi secara otomatis. Nantinya, Google akan memberi tahu pengguna bahwa pembaruan telah tersedia untuk memperbaiki kerusakan yang kamu hadapi dengan aplikasi tertentu.

Fitur ini akan tersedia untuk tablet dan ponsel yang menjalankan Android 7.0 ke atas. Karena prompt baru akan dibuat oleh Google Play Store, itu dapat muncul di perangkat bahkan ketika aplikasi yang dimaksud terus crash saat pesan muncul.

Namun, Google belum menginformasikan waktu peluncuran fitur tersebut, namun diharapkan bakal meluncur secepat mungkin.

2 dari 4 halaman

Google Hapus 36 Aplikasi Berbahaya yang Terinfeksi Malware di Play Store, Ini Daftarnya

Baru-baru ini, Google menghapus 36 aplikasi Android berbahaya dari Google Play Store yang berpotensi melakukan hal-hal jahat tanpa persetujuan pengguna. McAfee menemukan berbagai aplikasi yang kebanyakan populer di Korea Selatan ini terjangkit oleh suatu pustaka adware bernama Goldoson.

Mengutip informasi dari Gizmochina, Rabu (19/4/2023), perangkat lunak tersebut mampu mengumpulkan informasi dari ponsel pengguna, seperti daftar aplikasi yang terinstal, perangkat Wi-Fi dan Bluetooth, dan lokasi GPS. Selain itu, mereka juga dapat melakukan penipuan iklan dengan mengakses iklan di latar belakang tanpa sepengetahuan pengguna. McAfee berhasil mendeteksi lebih dari 60 aplikasi yang memiliki pustaka berbahaya ini dengan total jumlah unduhan mencapai 100 juta kali di Google Play Store. Menyusul penemuan ini, Google menghapus 36 di antaranya, sementara aplikasi lain tengah diperbarui oleh pihak pengembang. 

Insiden ini pun menjadi pengingat bagi pengguna dan pengembang untuk selalu waspada dalam mencegah masuknya aplikasi jahat ke pasar. Karenanya, pengguna disarankan untuk memeriksa nama pengembang, jumlah unduhan, bagian komentar, bagian pratinjau aplikasi, dan aplikasi lain yang sudah dibuat oleh developer tersebut.

Penting pula untuk memperbarui ponsel dengan tambahan keamanan terbaru dan menggunakan perangkat lunak anti-malware. Pengguna pun diminta untuk memperhatikan aplikasi yang terinstal di ponsel dan segera menghapusnya jika mengidentifikasi hal-hal yang mencurigakan.

Sementara itu, pihak pengembang perlu mengikuti praktik terbaik untuk memperkuat keamanan aplikasi, seperti menggunakan pengkodean, memindai kerentanan aplikasi, dan menguji aplikasi secara menyeluruh sebelum dirilis. Hal ini cukup krusial untuk mencegah terjadinya peretasan oleh aktor jahat yang akan merugikan pengguna.

Untuk mengetahui ke-36 aplikasi yang telah dilarang Google Play Store, simak daftar lengkapnya berikut ini. 2 dari 4 halaman

3 dari 4 halaman

36 Aplikasi Berbahaya yang Di-banned Google Play Store

Dilansir situs resmi McAfee, Rabu (19/4/2023), pustaka adware Goldoson mendaftarkan perangkat dan mendapatkan konfigurasi jarak jauh ketika aplikasi berjalan. Nama samaran perpustakaan dan domain servernya pun bervariasi pada setiap aplikasi. Nama Goldoson diambil dari domain pertama yang ditemukan.

Sementara itu, sebagian besar aplikasi yang terinfeksi adware ini dan telah dihapus Google Play Store berasal dari Korea Selatan. Berikut adalah daftar lengkapnya.

36 Aplikasi Terinfeksi yang Dihapus Google 

  1. Swipe Brick Breaker 
  2. 메가박스(Megabox)
  3. Pikicast 
  4. Compass 9: Smart Compass
  5. Item Mania
  6. Bounce Brick Breaker 
  7. Infinite Slice 
  8. SomNote – Beautiful note app 
  9. GOODTVBible 
  10. UBhind: Mobile Tracker Manager  
  11. Mafu Driving Free 
  12. Audio Recorder 
  13. Catmera 
  14. Simple Air 
  15. Snake Ball Lover 
  16. Play Geto 
  17. Memory Memo 
  18. PB Stream 
  19. Inssaticon - Cute Emoticons 
  20. T Map for KT, LGU+ 
  21. AOG Loader 
  22. Safe Home 
  23. Chuncheon 
  24. Fantaholic 
  25. TNT 
  26. Bestcare Health 
  27. InfinitySolitaire 
  28. New Safe 
  29. Cashnote 
  30. TDI News 
  31. Eyesting 
  32. TingSearch 
  33. Kriesha Chu Fantastic 
  34. Yeonhagoogokka
  35. Swipe Brick Breaker 2 
  36. Mobile CU
4 dari 4 halaman

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)