Liputan6.com, Jakarta - Setelah hampir empat pekan bertengger di box office global, film The Super Mario Bros. Movie secara resmi meraih pendapatan fantastis. Tidak tanggung-tangung, film adaptasi video game tersebut berhasil meraup penghasilan lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,7 triliun.Â
Dikutip dari The Verge, Rabu (3/5/2023), penayangan film kolaborasi Universal Pictures, Illumination, dan Nintendo ini berhasil menghasilkan US$ 490 juta di AS dan US$ 532 juta secara internasional.
Baca Juga
Dengan perolehan tersebut, The Super Mario Bros Movie menjadi film kelima di era pandemi yang melampaui pendapatan USD 1 miliar dalam 26 hari. Sebelumnya, pencapaian tersebut diraih oleh film Spider Man: No Way Home, Top Gun: Maverick, Jurassic World Dominion, dan Avatar: The Way of Water. Â
Advertisement
Tidak hanya itu, berdasarkan pencapaiannya secara global, adaptasi video game tersebut menjadi film animasi tersukses sejak 2019. Hal ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pencapaian film live action Super Mario Bros. pertama yang dirilis pada 1993.
Capaian ini juga membuat The Super Mario Bros Movie menjadi salah satu film adaptasi game tersukses, setidaknya hingga sekarang.Â
Film ini pun diprediksi akan meraup penghasilan lebih besar sebelum akhirnya berhenti tayang di bioskop. Sebab, The Super Mario Bros. Movie baru saja ditayangkan di Korea Selatan dan Jepang dalam beberapa hari terakhir
Pendapatan kotor film ini kemungkinan besar akan menjadi lampu hijau bagi Nintendo untuk membuat lebih banyak sekuel Mario Bros di tahun-tahun mendatang. Bahkan, perusahaan ini memiliki potensi untuk berkembang ke berbagai jenis hiburan baru.Â
Kalahkan Despicable Me 2 dan Minions: The Rise of Gru
Seperti diketahui, sejak era 90-an, Mario Bros telah menjadi salah satu video game terfavorit bagi berbagai kalangan usia. Film adaptasinya pun memecahkan rekor hanya dalam waktu 26 hari sejak penayangan perdananya.Â
Pencapaian tersebut juga membuat film ini masuk ke dalam tiga besar film animasi dari Universal Pictures dengan pendapatan kotor tertinggi.
Berdasarkan informasi dari NBC Universal, film ini mengalahkan Despicable Me 2 dan Minions: The Rise of Gru di pasar global. The Super Mario Bros. Movie pun menjadi film animasi terbesar ke-10 dalam sejarah.
Sebagai informasi, film ini menceritakan kisah petualangan Mario yang memasuki Kerajaan Jamur dan Luigi di dunia Dark Land. Mario pun berupaya untuk menyelamatkan Luigi dari bahaya besar.
Advertisement
Nintendo Ungkap Siap Hadirkan Lebih Banyak Film Lainnya
Kesuksesan film adaptasi Super Mario Bros ternyata akan diikuti sejumlah adaptasi film lain dari karakter Nintendo. Informasi itu diungkap langsung oleh Produser Nintendo, Shigeru Miyamoto, dalam wawancara terbarunya dengan Nikkei.
Mengutip informasi dari Game Spot, Rabu (26/4/2023), Shigeru menuturkan, ada banyak rencana yang bisa dilakukan Nintendo. Salah satunya adalah menggunakan karakter mereka untuk kembali muncul dalam film.
Shigeru juga menyebut Nintendo sebenarnya seperti agensi bakat yang memiliki banyak karakter di dalamnya. Kendati demikian, ia tidak mengungkap secara detail karakter Nintendo lainnya yang akan diadaptasi ke dalam film.
Di sisi lain, Presiden Nintendo Shuntaro Furukawa juga menyebut perusahaan memang tengah menjajaki peluang tambahan untuk menghasilkan lebih banyak konten di film animasi.
Rencana Nintendo untuk memperluas kehadirannya di film animasi memang terbilang masuk akal, mengingat perusahaan tersebut memiliki katalog kekayaaan intelektual yang sangat banyak di bidang game. Sebut saja, ada The Legend of Zelda hingga Metroid.
Perusahaan Animasi Nintendo Pictures Resmi Diumumkan
Sebelumnya, Nintendo juga secara resmi meluncurkan anak perusahaan animasi barunya yaitu Nintendo Pictures, yang sebelumnya dikenal dengan nama Dynamo Pictures.
Diketahui, proses akuisisi Nintendo terhadap perusahaan berbasis di Tokyo tersebut sudah dilakukan pada bulan Juli 2022, dengan kesepakatan ditutup hari Senin pekan ini.
Dalam keterangannya, seperti dikutip dari CNET, Jumat (6/10/2022), Nintendo Pictures akan membuat konten-konten video, berdasarkan kekayaan intelektual Nintendo.
"Melalui video-video kami, kami bertujuan untuk membuat karakter Nintendo dikenal oleh pelanggan di seluruh dunia dan membuat video unik untuk tetap diingat selamanya," tulis perusahaan dalam laman resmi barunya.
Sebelum diakuisisi oleh Nintendo, studio animasi Dynamo Pictures sendiri telah mengerjakan sejumlah serial TV, seperti Yuri! on Ice, serta membantu pengembangan game Nier Replicant ver. 1.22474487139 dan Death Stranding.
Bersama Nintendo, Dynamo Pictures juga sempat menggarap Pikmin Short Movies untuk Wii U dan 3DS.
Dalam pengajuan akuisisinya, Nintendo mengatakan ini dilakukan untuk memperkuat perencanaan dan produksi konten visual di grup Nintendo, sekaligus mengembangkan konten visual dengan properti intelektual milik Nintendo.
Advertisement