Liputan6.com, Jakarta - Discord baru saja mengumumkan perubahan besar yakni tidak lagi menggunakan tag empat angka pada username penggunanya. Informasi ini diumumkan Discord melalui postingan blog resminya.
Dengan perubahan ini, semua pengguna diwajibkan mengganti username mereka. Alih-alih menggunakan tag discriminator (#0000), pengguna Discord dapat membuat username dengan alfanumerik berbentuk ‘@username’.
Baca Juga
“Username baru terdiri dari huruf kecil, alfanumerik, terbatas pada karakter khusus tertentu, dan tidak memiliki diskriminator, membuatnya lebih mudah untuk diingat, dibaca, diketik, dan dibagikan,” sebagaimana dikutip dari laman blog Discord, Senin (8/5/2023).
Advertisement
Unggahan itu juga menyebut batasan username baru Discord harus antara 2 hingga 32 karakter, tidak mengombinasikan huruf besar dan kecil, tidak memiliki karakter khusus selain garis bawah dan titik, dan mematuhi pedoman komunitas. Dengan begitu, nama pengguna akan mirip dengan Twitter dan Instagram.
Perubahan ini baru akan diluncurkan secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan. Menurut perusahaan, pengguna yang sebelumnya telah memiliki akun dapat menerima akses perubahan username lebih cepa, dibandingkan akun baru.
Mengutip IGN, Minggu (7/5/2023), saat ini pengguna aplikasi Discord dapat membuat banyak nama duplikat dengan perbedaan hanya pada tag angka tersebut. Karenanya tanpa tag ini, identitas username dapat lebih jelas.
Meski ada perubahan, Discord menjelaskan username dan discriminator pengguna sebelumnya masih berfungsi sebagai identitas lain dari pemilik akun. Artinya, orang lain masih dapat menemukan akun pengguna dengan username lama tersebut.
Penggunaan Display Name dan Username pada Discord
Nantinya, ketika akses untuk mengubah username telah tersedia, pengguna dapat menggantinya di pengaturan profil. Cukup buka ‘User Settings’ atau ‘Pengaturan Pengguna’ > ‘My Account’ atau ‘Akun Saya’ > ‘Profiles’ atau ‘Profil’.
Adapun username baru yang dipilih tidak boleh digunakan untuk menyamar sebagai individu, grup, atau organisasi lain, termasuk pihak Discord. Selain itu, pedoman komunitas melarang nama pengguna mengandung bahasa yang eksplisit secara seksual dan menyerang pihak lain.
Karena username baru ini bersifat unik bagi setiap pengguna, mereka berfungsi sebagai pengidentifikasi untuk permintaan pertemanan dan sebagai validasi identitas pengguna lain di Discord.
Saat menerima permintaan pesan atau permintaan pertemanan dari pengguna lain, pengguna dapat melihat kombinasi display name dan username untuk memastikan siapa mereka. Kedua jenis identitas ini dapat digunakan untuk mencari akun pengguna di server.
Advertisement
Discord Perkenalkan Fitur AI Baru, Digarap Bareng Pembuat ChatGPT OpenAI
Di samping itu, belum lama ini Discord, mengumumkan telah menggandeng OpenAI untuk integrasi teknologi kecerdasan buatan atau AI ala ChatGPT, ke dalam platform komunikasi daring itu.
Tak cuma menghadirkan chatbot AI seperti ChatGPT, kerja sama ini juga bakal menghadirkan fitur-fitur dengan machine learning yang lebih baru, dan punya manfaat yang potensial.
Mengutip Engadget, Sabtu (11/9/2023), mulai pekan depan, Discord akan menggelar uji coba publik yang akan meningkatkan bot bawaan mereka, Clyde.
Clyde digunakan untuk memberi tahu pengguna tentang kesalahan dan menanggapi slash command mereka, dengan kemampuan percakapan.
Dalam demo yang diperlihatkan, Discord menggambarkan orang-orang beralih ke Clyde untuk mendapatkan informasi yang akan mereka peroleh dari Google sebelumnya.
Sebagai contoh, pengguna dapat menanyakan waktu setempat kepada chatbot di tempat tinggal seseorang di servernya, untuk memutuskan apakah tepat untuk mengirimi mereka pesan.
Pengguna pun bisa memanggil Clyde kapan saja, termasuk dalam percakapan pribadi antara teman-temannya, dengan mengetikkan @Clyde.
Namun Discord memberikan catatan, Clyde diprogram untuk tidak mengganggu Anda dan teman. Admin juga dapat mematikan chatbot jika tidak ingin menggunakan fitur tersebut di server mereka.
Fitur AI untuk Bantu Moderasi Konten
"Seperti fitur Discord lain, Clyde hanya menyimpan dan menggunakan informasi yang dideskripsikan di Aturan Privasi kami, dan Clyde hanya bisa mengakses pesan yang dikirim langsung padanya atau dikirim dalam utas yang dibuatnya," kata Midha.
"Kami juga memastikan bahwa Clyde tidak merekam, menyimpan, atau menggunakan data panggilan suara atau video apa pun dari pengguna," imbuh Midha melalui blog resmi Discord.
Selain itu, teknologi OpenAI juga disematkan dalam AutoMod, alat moderasi konten otomatis yang diluncurkan perusahaan pada Juni lalu.
Di sini, admin server dan moderator dapat mengonfigurasi AutoMod untuk secara otomatis mendeteksi dan memblokir pesan yang tidak pantas, sebelum diposting dengan membuat daftar kata dan frasa yang tidak ingin mereka lihat.
Nantinya, alat ini akan menggunakan large language model, untuk menginterpretasikan dan menerapkan aturan server.
Dalam praktiknya, ini harus membuat AutoMod mampu menemukan dan mengambil tindakan terhadap orang yang mencoba melanggar norma dan perkiraan komunitas.
Advertisement