Liputan6.com, Jakarta - Berita mengenai Singapura diduga memanfaatkan bug Cyper selama pertandingan Final Valorant SEA Games 2023 melawan Timnas Indonesia, menjadi sororan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (11/5/2023) kemarin.
Informasi lain yang juga populer datang dari kesan Nicholas Saputra selama menggunakan HP layar lipat Oppo Find N2 Flip.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Singapura Diduga Manfaatkan Bug di Final Valorant SEA Games 2023, Timnas Indonesia Putuskan Mundur dari Pertandingan
Laga babak final cabang olahraga (cabor) esports untuk kategori Valorant mempertemukan timnas Indonesia vs Singapura, Rabu 10 Mei 2023, berakhir dramatis.
Sebelumnya, timnas Valorant Indonesia sudah tertinggal satu match dari timnas Singapura dengan skor 0-1. Namun di map ke-2, saat laga berlangsung sengit tiba-tiba pertandingan kedua tim pun harus dihentikan sementara.
Pada saat itu, timnas Valorant Indonesia mengajukan Technical Pause dengan alasan dugaan Singapura memanfaatkan bug Cyper selama pertandingan berlangsung.
Mengutip postingan Sekretaris Jenderal PB ESI Frengky Ong, Kamis (11/5/2023), atlet Valorant Indonesia sudah melakukan komplain berkali-kali adanya dugaan eksploitasi bug di dalam game.
"Atlet Valorant sudah komplain berkali-kali melalui Discord kepada wasit tentang adanya kecurangan dari Timnas Singapura, tetapi wasitnya dari Kamboja pura-pura b**o dan tidak meladeni," tulis Frengky di Instagram Stories-nya.
Dia menambahkan, wasit baru menanggapi laporan tersebut setelah timnas Indonesia mengajukan technical pause. "Pas mengajukan technical pause, baru deh wasinya pura-pura mengetahui," tulisnya.
"Wasit, TD, dan panitia dari VIRESA-Vietnam sangat memihak Singapura, walau terbukti melakukan 6 kali bug abuse dipertandingan. Panitia menilai, bug abuse/digital doping adalah pelanggaran sepele," kata Frengky.
2. Kesan Nicholas Saputra Saat Menjajal HP Layar Lipat Oppo Find N2 Flip
Nicholas Saputra, aktor yang juga Brand Ambassador Oppo Indonesia, jadi salah satu orang yang telah menjajal HP layar lipat Oppo Find N2 Flip.
Nicholas mengungkapkan bahwa dirinya tidak membayangkan bahwa flagship yang dirilis Oppo di Indonesia adalah Find N2 Flip, yang menurutnya memiliki karateristik unik dan memiliki sesuatu yang baru.
"Tentu sangat excited, waktu itu juga sempat pakai juga, sudah mencoba, dan very stylish, sangat mudah dibawa, dan kayaknya this is the future," kata Nicholas dalam peluncuran Oppo Find N2 Flip di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Menurut Nicholas, bentuknya yang dapat dilipat dan penggunaannya yang berbeda dengan smartphone pada umumnya, memberikan pengalaman baru buat pemeran Rangga di film Ada Apa Dengan Cinta? ini.
Meski berukuran kecil, tetapi menurut Nicholas HP layar lipat Oppo ini juga terasa powerful dan solid, sehingga ia tidak terlalu khawatir dalam penggunaan di seluruh aktivitasnya.
Nicholas mengungkapkan, salah satu fitur yang ia sukai adalah kecepatan pengisian dayanya, di mana ini membuatnya lebih bisa menggunakan waktunya yang sibuk dengan lebih efisien.
Oppo Find N2 Flip sendiri membawa baterai berkapasitas 4.300 mAh dengan kecepatan pengisian daya 44W SuperVOOC.
"Yang paling sering saya gunakan tentu saja kamera karena memang saya hobi fotografi. Ini juga mendapatkan dukungan dari Hasselblad," kata Nicholas.
Advertisement
3. Hati-Hati, Pakar Ungkap Penipuan Voice Phishing Bisa Pakai Aplikasi AI Pengubah Suara
Beberapa waktu lalu, modus penipuan telepon yang mengatasnamakan customer service (CS) kembali marak terjadi. Kali ini, oknum penipu menggunakan suara berkarakter unik agar panggilan terkesan dari call center resmi.
Salah satu kasusnya terjadi pada seorang pengguna Twitter bernama Adhin, dengan akun @adnardn. Melalui utas (thread) buatannya, ia mengungkapkan telah menerima telepon dari sebuah nomor tidak dikenal yang bersuara mirip robot.
Penelpon seolah menjadi call center yang menginformasikan bahwa Adhin memiliki tunggakan dan nomor atau rekeningnya akan diblokir.
“Terus suara robot itu akan suruh kita ketik angka untuk extension ngomong sama CS,” tulisnya pada cuitan yang diunggah pada Senin (8/5/2023).
Suara ini digunakan untuk meyakinkan korban bahwa panggilan tersebut resmi dari institusi yang disebutkan.
Adapun modus penipuan customer service ini disebut dengan Voice Phishing. Sejatinya, Voice Phishing merupakan rekayasa sosial yang memalsukan orang atau institusi guna mendapatkan kepercayaan korban untuk memberikan data atau kredensial.
Terkait masalah ini, Pengamat Keamanan Siber, Alfons Tanujaya, menjelaskan aplikasi pengubah suara bertenaga AI sangat dapat digunakan penipu untuk melakukan modus tersebut.
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement