Sukses

Bill Gates Pernah Diancam Soal Skandal Perselingkuhan dengan Wanita Rusia di Tahun 2010

Pendiri Microsoft Bill Gates pernah diancam akan dibeberkan skandal perselingkuhannya dengan wanita Rusia oleh Jeffrey Epstein. Epstein adalah seorang ahli keuangan yang belakangan jadi terdakwa kasus pelecehan seksual dan meninggal bunuh diri di penjara.

 

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Microsoft Bill Gates ternyata pernah terlibat dalam skandal pada 2010. Laporan The Wall Street Journal menyebut, skandal perselingkuhan Bill Gates saat itu diketahui oleh ahli keaungan sekaligus terdakwa kekerasan seksual asal AS, Jeffrey Epstein.

Bahkan, mendiang Jeffrey Epstein dikabarkan pernah mengancam Bill Gates untuk membocorkan skandal perselingkuhan Bill Gates tersebut, via email di tahun 2017.

Mengutip Business Insider, Senin (22/5/2023), Epstein disebut-sebut mengirimkan email ancaman setelah beberapa kali gagal membuat Bill Gates bergabung dalam usahanya membangun dana amal besar bersama JP Morgan.

Menurut laporan, perselingkuhan terjadi antara Bill Gates dengan seorang wanita Rusia bernama Mila Antonova yang saat itu berusia 20-an, sekitar tahun 2010. Keduanya bertemu melalui turnamen permainan kartu bridge.

Menurut informasi yang sama, The Wall Street Journal juga menemukan video YouTube tahun 2010, di mana Antonova berbicara kentang kecintaannya pada kartu bridge dan menyebutkan pertemuannya dengan sang miliarder di turnamen nasional bridge.

Antonova kemudian bertemu dengan Jeffrey Epstein di tahun 2023-an, ketika ia mencoba mendapatkan dana untuk bisnis BridgePlanet, di mana perempuan itu ingin bertumbuh dan mengajari orang lain tentang permainan kartu yang disukainya.

Berdasarkan keterangan di akun LinkedIn-nya, Antonova kini menjadi software engineer. Dirinya juga menyebut tidak mengetahui tentang kejahatan Epstein saat ia mengajukan dana pada Epstein, lima tahun setelah pengakuan bersalah Epstein dan penjara di tahun 2008.

2 dari 4 halaman

Sang Selingkuhan Muak dengan Epstein

Saat itu, Epstein mengaku bersalah karena menyediakan anak di bawah umur untuk prostitusi, yang membuatnya jadi pelanggar seks.

"Saya hanya mengira ia adalah pengusaha sukses dan ingin membantu. Saya muak dengan Epstein dan apa yang dilakukannya," kata Antonova kepada The Wall Street Journal.

Sementara itu, pihak Bill Gates mengatakan, "Tuan Gates bertemu dengan Epstein semata-mata untuk tujuan filantropis. Setelah gagal berulang kali, menarik Tuan Gates melampaui masalah ini, Epstein gagal mencoba memanfaatkan hubungan masa lalu untuk mengancam Tuan Gates," kata pihak Gates.

Seorang juru bicara yayasan amal Bill Gates tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Insider sebelum publikasi.

Setelah upaya untuk mendanai bisnisnya gagal, Epstein membayar Antonova untuk menghadiri kamp programming sehingga ia bisa mengejar pekerjaan lain dalam bidang pengembangan software.

3 dari 4 halaman

Pengin Bill Gates Jadi Investor Utama Program Amal

Epstein bertemu dengan Gates beberapa kali, mulai tahun 2011, bersama dengan beberapa toko terkenal lain seperti Woody Allen dan Noam Chomsky.

Juru bicara miliarder tersebut sebelumnya mengatakan, Gates hanya bertemu dengan Epstein karena ia tertarik membantu mengembangkan bisnis Gates. Dirinya pernah menyesal bergaul dengan Epstein.

Dalam berbagai transaksi dan koneksi dengan Epstein dengan JPMorgan Chase yang menjadi subjek gugatan yang berlangsung, ia dilaporkan mencoba memulai dana amal besar-besaran, di mana ia berharap Gates menjadi investor utamanya.

Journal melaporkan, dalam beberapa email dan pesan ke eksekutif JPMorgan, Epstein menyebut hubungannya dengan Gates sebagai hubungan pribadi yang dekat. Hal itu pun dibantah oleh jubir Gates, di mana pihak Gates mengatakan, Epstein salah mengartikan hubungannya dengan Bill Gates.

4 dari 4 halaman

Bantahan Pihak Bill Gates

Setelah gagal membuat Bill Gates bergabung dengan yayasan amalnya, seorang jubir JPMorgan mengatakan, bank tidak butuh Epstein sebagai klien atau perkenalan. "Kami berharap tidak pernah berbisnis dengannya," kata pihak jubir JPMorgan.

Tidak berhenti di situ, pada 2017, Epstein mengirimi Gates email yang meminta penggantian biaya kuliah coding camp Antonova, dengan implikasi bahwa ia mengetahui perselingkuhan Gates dan bersiap untuk mengungkapkannya ke orang-orang terdekat.

Gates dilaporkan tidak pernah membayarnya dan tak jelas apa keduanya berinteraksi setelah email tahun 2017 itu.

Selanjutnya pada 2019, Epstein meninggal dunia di penjara New York setelah investigasi dari Miami Herald mengungkap ada belasan korban lain yang menuding Epstein dan rekannya, Ghislaine Maxwell. Keduanya pun didakwa pidana.

Kematian Epstein di penjara dinyatakan sebagai bunuh diri. Sementara itu, Maxwell dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada Juni lalu karena perannya dalam skema perdagangan manusia dan pelecehan.