Sukses

Meta Terpaksa Jual Rugi Giphy ke Shutterstock Usai Akuisisi Ditolak Otoritas Inggris

Meta terpaksa menjual rugi Giphy ke Shutterstock, usai akuisisi mereka ditolak oleh otoritas persaingan pasar Inggris

Liputan6.com, Jakarta - Akibat harus tunduk terhadap regulator Inggris, Meta, induk Facebook terpaksa menjual rugi mesin pencari gif Giphy ke platform penyedia gambar, Shutterstock.

Pekan lalu, terungkap bahwa Meta menjual Giphy ke Shutterstock dengan harga USD 53 juta (sekitar Rp 794 miliar). Sementara saat akuisisi November 2021, perusahaan membelinya dengan harga USD 315 juta (sekitar Rp 4 triliun).

Namun, pembelian tidak bisa diselesaikan karena diblokir oleh otoritas untuk persaingan pasar Inggris, Competition and Markets Authority (CMA), pada tahun 2022.

Mengutip The Guardian, Senin (29/5/2023), Shutterstock membayar tunai untuk akuisisi ini, yang sudah termasuk kesepakatan untuk memastikan akses berkelanjutan ke platform-platform Meta.

Chief Executive Shutterstock, Paul Hennessy menyebut akuisisi ini sebagai "langkah berikutnya yang menarik dalam perjalanan Shutterstock sebagai platform kreatif end-to-end."

"Melalui akuisisi Giphy, kami memperluas titik kontak audiens kami di luar kasus penggunaan pemasaran dan periklanan profesional dan memperluas ke percakapan biasa," ujarnya.

Saat akuisisi, Meta Facebook sebenarnya sudah mendapatkan potongan harga besar-besaran dari Giphy, di mana valuasi puncak perusahaan adalah di angka USD 600 juta pada tahun 2016.

Mengutip The Verge, Axios juga sempat mengabarkan bahwa kesepakatan tersebut akan bernilai sekitar USD 400 juta.

Namun, akuisisi Giphy oleh Meta mulai bermasalah saat CMA, memerintahkan perusahaan induk Instagram dan WhatsApp itu membatalkan kesempatan di tahun 2021.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dinilai Tidak Sehat untuk Persaingan

Kala itu, CMA menilai bahwa kesepakatan ini bisa membahayakan persaingan, dengan meningkatkan kekuatan pasar Meta, yang berpotensi memungkinkan mereka memblokir akses platform lain ke GIF, atau memaksa pengguna menyerahkan data-datanya.

Walau sempat mengajukan banding atas putusan tersebut, Meta akhirnya setuju untuk menjual Giphy tahun lalu.

Dalam keterangannya, Shutterstock mengatakan platform Giphy, saat ini memiliki 1,7 miliar pengguna harian; 15 miliar tayangan media harian; dan 1,3 miliar permintaan pencarian harian.

Pencaplokan Meta oleh Giphy bukan satu-satuya yang ditentang oleh CMA baru-baru ini.

Awal 2023, regulator Inggris ini memutuskan untuk tidak mengizinkan akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, dengan alasan dapat merusak persaingan di pasar cloud gaming yang baru saja lahir. Microsoft akan mengajukan banding atas hal ini.

3 dari 4 halaman

Meta Bakal Rilis Pesaing ChatGPT Akhir 2023

Di sisi lain, Meta disebut sedang bersiap untuk meluncurkan chatbot pesaing ChatGPT milik OpenAI, dengan target tanggal peluncuran teknologi itu pada akhir 2023.

Untuk menunjukkan keseriusan perusahaan menggarap tekonlogi kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), Meta saat ini sudah mendirikan divisi baru.

Direktur teknis Meta, Andrew Bosworth, mengatakan divisi baru ini akan fokus pada AI dan bertanggung jawab merancang tools "kreatif dan ekspresif" untuk platform milik Meta lainnya.

"AI generatif kemungkinan akan memainkan peran utama dalam periklanan, yang tetap menjadi bisnis inti Meta," kata Andrew sebagaimana dikutip dari Gizchina, Minggu (16/4/2023).

 

4 dari 4 halaman

Tingkatkan Efektivitas Iklan

Dia menambahkan, teknologi ini dapat meningkatkan efektifitas sebuah iklan. "Dengan AI, pengiklan dapat menghasilkan berbagai macam gambar untuk menjangkau audiens berbeda."

Berbekal teknologi AI ini, banyak pihak yang meyakini Meta ingin meningkatkan pendapatan iklan online mereka di Facebook dan Instagram--yang masih menyumbang 97,5 persen total pendapatan perusahaan.

Tak hanya itu, AI juga diharapkan dapat memainkan peran besar dalam pengembangan metaverse dimana Mark Zuckerberg ingin membuat dunia virtual itu "lebih hidup".

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.