Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Kaspersky mengungkapkan, di tahun 2022 hampir 50 juta serangan lokal terhadap bisnis di Asia Tenggara berhasil mereka gagalkan.
Data terbaru Kaspersky menyebut, secara rinci terdapat sebanyak 49.042.966 ancaman lokal berupaya menginfeksi perusahaan di wilayah ini tahun lalu, berhasil diblokir oleh solusi bisnisnya.
Baca Juga
Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky mengatakan, puncak pandemi tahun 2020 menunjukkan 92 juta infeksi lokal yang mereka cegah.
Advertisement
"Kemudian angka tersebut menurun pada tahun 2021 dengan 69 juta insiden dan kembali turun lebih jauh tahun lalu dengan 49 juta insiden, hampir setengah dari jumlah total tahun 2020," kata Yeo.
Mengutip siaran persnya, Selasa (30/5/2023), perusahaan keamanan siber itu menyebut jenis serangan tercatat paling banyak terjadi pada perusahaan di Indonesia, dengan 19.614.418 insiden.
Negara Asia Tenggara lain yang juga banyak diserang adalah Vietnam dengan 17.834.312 insiden, dan Thailand dengan 5.838.460 insiden.
3.841.548 ancaman lokal yang mengincar bisnis di Malaysia, juga dilaporkan telah berhasil dicegah oleh Kaspersky, dengan 1.585.384 serangan juga ada di Filipina, dan 328.844 di Singapura.
Statistik ini juga menunjukkan lanskap program berbahaya yang ditemukan langsung di komputer pengguna, atau media yang dapat dilepas dan terhubung dengannya seperti flash drive, kartu memori kamera, ponsel, hard drive eksternal.
Ditemukan juga program berbahaya yang awalnya masuk ke komputer dalam bentuk tidak terbuka misalnya, program dalam penginstal kompleks, file terenkripsi, dan lain-lain.
Bisnis Tetap Harus Waspada Ancaman Serangan Offline
Meski ancaman lokal terhadap perusahaan di Asia Tenggara lebih tinggi dibanding ancaman online yang diawasi dan diblokir Kaspersky tahun lalu, penurunan stabil juga terlihat dari tahun ke tahun.
"Terlepas dari tren penurunan, bisnis atau perusahaan tetap harus waspada karena USB yang dipersenjatai dan drive yang dapat dilepas masih dapat menjadi sumber malware efektif yang dapat membahayakan jaringan, server, bahkan perangkat keras Anda," kata Yeo.
Kaspersky mengatakan, perlindungan terhadap serangan offline tidak hanya membutuhkan solusi antivirus yang mampu menangani objek yang terinfeksi, tetapi juga firewall, fungsi anti-rootkit, dan kontrol atas perangkat yangdapat dipindahkan.
Sementara, jika USB atau drive yang dapat dilepas menginfeksi sistem, bisnis disarankan untuk memiliki konsep pertahanan komprehensif yang bisa melengkapi, menginformasikan, dan memandu tim dalam melawan serangan dunia maya paling canggih dan tertarget.
Advertisement
Waspada Malware Fleckpe di Google Play Store
Sebelumnya, pengguna Android harus berhati-hati dengan kemunculan malware baru bernama Fleckpe di toko aplikasi resmi milik Google, yaitu Play Store.
Layaknya malware lain, pembuat program jahat ini berusaha untuk menyamarkan malware Fleckpe sebagai aplikasi resmi dan sudah diunduh sebanyak 620 ribu kali.
Kaspersky yang mengungkap kehadiran malware tersebut di Google Play Store, dimana Fleckpe akan memaksa pengguna untuk berlangganan ke layanan premium.
Mengutip Bleeping Computer, Minggu (7/5/2023), pelaku dapat meraup untung dari langganan pengguna dengan menerima sebagian dari biaya berlangganan per bulan atau sekali.
Data Kaspersky juga menyebutkan, malware tersebut ternyata telah aktif sejak tahun lalu tetapi baru diketahui dan didokumentasikan belakangan ini.
Disebutkan, sebagian besar korban malware Fleckpe ini berdomisili di Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Polandia.
Â
11 Aplikasi Malware
Berdasarkan temuan dari Kaspersky, ada 11 aplikasi malware Fleckpe yang disamarkan sebagai aplikasi Android dengan fungsi editor gambar, photo libraries, wallpaper premium dan masih banyak lagi.
Berikut adalah daftar aplikasi terinfeksi malware
- Fleckpe.com.impressionism.prozs.app
- com.picture.pictureframe
- com.beauty.slimming.pro
- com.beauty.camera.plus.photoeditor
- com.microclip.vodeoeditor
- com.gif.camera.editor
- com.apps.camera.photos
- com.toolbox.photoeditor
- com.hd.h4ks.wallpaper
- com.draw.graffiti
- com.urox.opixe.nightcamreapro
"Semua aplikasi telah dihapus dari toko aplikasi pada saat laporan kami terbit, tetapi pelaku mungkin telah menggunakan aplikasi lain, yang belum ditemukan, sehingga jumlah instalasi sebenarnya bisa lebih tinggi," kata Kaspersky.
(Dio/Ysl)
Advertisement