Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) mengungkapkan mereka akan meluncurkan Satelit Satria-1 pada bulan ini.
Rencana peluncuran Satelit Satria-1 ini diungkap dalam Rapat Kerja Pelaksana Tugas atau Plt. Menkominfo Mahfud MD bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat RI di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin lalu.
Baca Juga
"Kita saksikan bersama bahwa digital ekonomi, aktivitas pendidikan, dan penyediaan layanan kesehatan dapat terus berjalan dengan dukungan layanan dan infrastruktur digital yang memadai," kata Mahfud MD.
Advertisement
Menurut Mahfud, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (7/6/2023), pemerintah juga berusaha mewujudkan Indonesia sebagai negara kelima dengan Produk Domestik Bruto terbesar di dunia pada 2025, dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Kehadiran teknologi digital memiliki peranan penting dalam upaya mewujudkan visi Indonesia maju 2045. Oleh karena itu, penguasaan teknologi digital menjadi salah satu aktor kunci dalam merealisasikan visi tersebut," kata Plt. Menkominfo.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba mengungkapkan, satelit Indonesia ini adalah salah satu proyek strategis nasional.
"Satelit SATRIA-1 direncanakan akan diluncurkan pada bulan ini pada orbit 106 Bujur Timur dan akan beroperasi mulai pada Triwulan ke-IV tahun ini," kata Mira.
Ia menambahkan, Kominfo telah menyiapkan aspek komunikasi pendukung satelit berupa stasiun Bumi ground segment di 11 lokasi yang meliputi Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura.
"Selanjutnya, pemanfaatan utilitas backbone Palapa Ring adalah sebesar 45 persen dengan Service Level Agreement layanan operasional Palapa Ring sebesar 95 persen," imbuh Sekjen Kementerian Kominfo.
Tidak Terkait Kasus Korupsi BTS 4G
Mengutip lebih lanjut dari Antara, dalam rapat yang sama, Mahfud juga memastikan bahwa peluncurkan satelit Satria ini tidak terkait dengan kasus hukum dugaan korups iBase Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah 3G.
"Satria itu tidak ada kaitannya dengan BTS. Ini akan diluncurkan 17 Juni dari Florida," kata Menko Polhukam itu.
Untuk Satria-1, nantinya akan ada 150.000 titik di Indonesia, yang akan merasakan manfaat dari kehadiran satelit tersebut.
Titik-titik ini adalah pusat pelayanan publik yang terdiri dari kantor desa, rumah sakit, hingga sekolah, di mana masyarakat nantinya akan bisa mendapatkan layanan internet yang lebih baik.
Satelit telah dikirim dari Prancis ke Amerika Serikat pada 8 Mei 2023 melalui jalur darat.
Satelit akan diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik perusahaan antariksa SpaceX besutan Elon Musk. Jika berhasil mengorbit, dia akan mulai beroperasi aktif pada Desember 2023.
Advertisement
Proyek BTS 4G, Satelit Satria, hingga Palapa Ring Harus Dilanjutkan
Sebelumnya, Mahfud MD kembali menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar proyek-proyek seperti BTS 4G, Satelit Satria, hingga Palapa Ring agar tetap dilanjutkan.
Hal itu seperti dinyatakan Mahfud dalam konferensi pers di Jakarta usai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Kominfo, Selasa (23/5/2023).
Seperti diketahui, Mantan Menkominfo Johnny G Plate telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi BTS 4G dari Bakti Kominfo. Penetapan itu diumumkan oleh Kejaksaan Agung, Rabu (17/5/2023).
Berdasarkan keterangan Kejagung, tindakan dugaan korupsi tersebut telah merugikan negara hingga Rp 8 triliun.
"Proyek BTS 4G itu akan dan harus diteruskan. Proyek itu dimulai tahun 2006 dan sekarang tahun 2023. Berarti sudah 16 tahun lebih proyek berjalan, itu artinya yang dikeluarkan sudah banyak," kata Plt. Menkominfo.
Ia mengungkapkan, setelah bertahun-tahun berjalan baik, baru terjadi "musibah" pada tahun anggaran 2020, dengan implementasinya pada 2021, kemudian proses hukum dimulai 2022.
"Oleh sebab itu, Presiden memerintahkan, ini harus berjalan. Tidak boleh berhenti," kata Mahfud, sembari menambahkan apabila proyek ini harus dilakukan dari awal akan sulit.
Â
Kejar Uang yang Disalahgunakan
"Proses hukum terus berjalan. Proses pembangunan proyek BTS 4G, bahkan proyek-proyek lain seperti Satria Satellite, kemudian akses-akses internet sampai ke pedesaaan, Palapa Ring, dan sebagainya supaya dilanjutkan, sesuai dengan program dan anggaran yang sudah disediakan," ia menandaskan.Â
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu juga meminta agar terkait proyek BTS 4G, uang yang diduga disalahgunakan agar segera dikejar.
"Dirjen supaya melakukan ini. Karena berdasarkan data kasar, 10 triliun yang dikeluarkan, yang dibelanjakan dengan cara penilaian yang konservatif saja, dianggap bahwa belanjanya benar sesuai dengan barangnya, baru 2 T lebih," kata Mahfud.
"Sehingga yang menguap sampai sekarang, menurut hitungan BPKP 8,1 atau 8,2. Nanti pengadilan akan membuktikan seberapa besar sebenarnya yang menguap itu," imbuh Plt. Menkominfo.
Mahfud menyebut, berdasarkan hitungan BPKP, dengan sepertiga dari Rp 10 triliun, sebenarnya cukup untuk melengkapi target BTS 4G.
(Dio/Dam)
Advertisement