Sukses

Tak Cuma Joget-Joget, CEO TikTok Shou Zi Chew Sebut Platformnya Kini Jadi Tempat Edukasi hingga Bisnis

CEO TikTok Shou Zi Chew mengklaim TikTok telah berkembang sebagai tempat untuk edukasi hingga mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - CEO TikTok Shou Zi Chew mengungkapkan saat ini platform TikTok tidak lagi hanya sekadar bernyanyi atau joget-joget, tetapi telah berkembang sebagai tempat untuk edukasi hingga mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dalam sambutannya di TikTok Southeast Asia Impact Forum 2023 di Jakarta, Shou mengatakan, mulai menjejakkan kaki enam tahun lalu di Asia Tenggara, TikTok yang dulunya hanya diisi oleh sekitar 100 pekerja, kini telah memiliki hampir 8.000 karyawan di wilayah ini.

Sementara di Indonesia, CEO TikTok Shou Zi Chew mengungkapkan ada hampir 2.000 orang yang mendukung operasional TikTok.

"Tim ini mengisi aspirasi kreatif kepada lebih dari 325 juta di penjuru Asia Tenggara dan 125 juta orang Indonesia, yang mengunjungi dan terlibat di dalam TikTok setiap bulannya," kata Shou, Kamis (14/6/2023).

Menurut Shou, seiring dengan perkembangan platform, konten-konten di TikTok menjadi lebih beragam.

"Menyanyi dan berjoget masih penting, tapi kita melihat vertikal dan sektor yang lain seperti pendidikan, yang meroket di platform kami secara global," kata Shou.

Dia memberikan contoh, di Indonesia ada tren #SamaSamaBelajar yang menyediakan akses ke konten-konten edukasi seperti kemampuan public speaking, yang menurut Shou, tagar ini sudah mendapat lebih dari 100 miliar views di platform tersebut.

Salah satu kreator yang jadi perhatian Shou Zi Chew di TikTok adalah Pandawa Group, yang berisi lima anak muda dengan 6,9 juta pengikut di sana, yang kerap membuat konten bersih-bersih sungai dan wilayah perairan dari sampah yang menumpuk, dengan area yang dibersihkan mencapai 147 lokasi. Menurutnya, hal ini sangatlah menginspirasi.

 

2 dari 3 halaman

TikTok Shop

Selain itu, di sektor bisnis, Shou juga menyebut TikTok telah menyediakan alat untuk mendukung pertumbuhan lebih dari 15 juta bisnis kecil di seluruh Asia Tenggara, termasuk 5 juta di antaranya ada di Indonesia.

Menurutnya, di Indonesia sekarang ada lebih dari 2 juta seller kecil yang memasarkan produknya di TikTok Shop. Salah satu contoh yang diberikan adalah Regina Oktaviana di @oktaviana_tas_grosir, yang mengembangkan usaha handbag-nya lewat TikTok Shop, dengan mempromosikannya ke 3 juta followers-nya.

Lebih lanjut, Shou pun mengungkapkan TikTok akan melakukan investasi miliaran USD ke Indonesia dan Asia Tenggara dalam dua tahun ke depan.

"Komitmen ini mencakup investasi USD 12,2 juta, untuk mendukung lebih dari 120.000 bisnis kecil dan menengah, karena kami mendukung anak muda dalam tiga tahun ke depan," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, mengatakan bahwa pemerintah menyambut investasi TikTok di Indonesia.

"Silahkan berbisnis dengan baik di Indonesia, tapi tolong jangan masuk ke ranah politik," ujarnya sambil bergurau.

Pada kesempatan itu, Shou sempat mengajak Luhut untuk membuat video di TikTok, bersama dengan para audiens yang hadir.

3 dari 3 halaman

Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)