Sukses

Mengenal Teknologi ABT, Evolusi Tiket Transportasi Nontunai untuk Dorong Penerapan Kota Pintar

ABT diklaim sebagai inisiatif yang akan mendorong mobilitas negara ke depan, meningkatkan infrastruktur transportasi Indonesia di semua bidang.

Liputan6.com, Jakarta - Sistem manajemen armada (fleet management system) berbasis account based ticketing (ABT) dari O-City, memungkinkan masyarakat untuk dapat menggunakan berbagai metode pembayaran, termasuk open-loop, closed-loop, QR-code, dan mobile e-wallet.

Berkolaborasi dengan PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (PT TKDN), O-City melalui teknologi ABT menjadi evolusi sistem pengumpulan tarif (tiket), dari tiket berbasis kartu menjadi berbasis akun yang terintegrasi dan terpersonalisasi.

Artinya, sebuah kartu bisa dikenali kepemilikannya dengan cara didaftarkan melalui aplikasi sehingga segala transaksi pengguna bisa dicatat dan terdokumentasikan serta bisa memberikan pilihan tarif terbaik yang sesuai dengan kebiasaan pengguna dalam menggunakan transportasi umum atau saat menggunakan aplikasi.

Solusi tiket canggih ini akan merevolusi infrastruktur transportasi Indonesia sekaligus memperluas jangkauan layanan PT TKDN di semua aspek mobilitas, termasuk transportasi yaitu angkutan umum massal, perparkiran, sistem jalan berbayar, dan otomatisasi gerbang tol.

Presiden Direktur PT TKDN, David Santoso, mengatakan kemitraan dengan O-CITY merupakan momen penting bagi transportasi di Indonesia.

"Menerapkan sistem ABT mencerminkan komitmen teguh kami untuk meningkatkan mobilitas dan memajukan agenda pembayaran nontunai di Indonesia. Kami sangat antusias tentang potensi proyek ini untuk mengubah jaringan transportasi kita, menjadikannya lebih efisien, mudah diakses, dan inklusif untuk semua orang," kata David melalui keterangannya, Kamis (15/6/2023).

Sementara, SVP solusi kota pintar dan transportasi di BPC, Tokhir Abdukadyrov, menilai ABT adalah inisiatif yang tidak diragukan lagi akan mendorong mobilitas negara ke depan, meningkatkan infrastruktur transportasi Indonesia di semua bidang--mulai dari transportasi umum hingga parkir, tol, dan lainnya.

"Dengan demikian, kami membawa komuter lebih dekat ke ekosistem kota pintar. Kami sangat percaya pada tim PT TKDN yang ambisius dan kemampuan mereka untuk mengembangkan dan menyediakan solusi dan layanan canggih ini di seluruh Indonesia," ucapnya menambahkan.

 

2 dari 3 halaman

5 Fitur Utama Sistem ABT

Sistem ABT sendiri memiliki lima fitur utama, seperti di bawah ini:

  1. Tarif terpusat, di mana sistem akan menghitung tarif tiket dengan parameter seperti: kategori pelanggan, tanggal dan waktu, operator layanan, jumlah transaksi selama periode tertentu, dan lainnya.
  2. Produk/langganan prabayar, di mana pengguna dapat membeli suatu produk dan menggunakan kartu sebagai pembayaran sehari-hari, sistem secara otomatis akan mengenali produk prabayar yang ditautkan ke identitas yang ada pada kartu dan mencatat penggunaan produk sesuai aturan.
  3. Distribusi subsidi, yaitu para pengguna yang terdaftar di sistem juga terdaftar di profil pelanggan. Ketentuan bisnis dan penentuan tarif akan mempertimbangkan profil pelanggan sehingga membuat proses pemberian potongan tarif (yang biasanya merupakan suatu subsidi) menjadi efisien dan transparan.
  4. Perencanaan perjalanan dan pelacakan kendaraan, di mana dengan aplikasi seluler, pengguna dapat merencanakan perjalanan dari titik A ke titik B, melacak posisi transportasi umum di peta, dan mendapatkan informasi kapan kendaraan tersebut tiba.
  5. Portal dan aplikasi akan membantu membuat aturan tarif yang lebih fleksibel, mengelola rute, inventaris, memberikan laporan & analisis, multi-user dan multi-bahasa sehingga menjaga efisiensi armada.
3 dari 3 halaman

Infografis Pemicu Tiket Pesawat Mahal & Taktik Turunkan Harga (Liputan6.com/Triyasni)