Sukses

Bos Indosat Vikram Sinha Raih CEO of The Year 2023, Sukses Integrasikan 46 Ribu Sites BTS di Seluruh Indonesia

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, terima penghargaan CEO of the Year di ajang Selular Award 2023.

Liputan6.com, Jakarta - President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, meraih CEO of the Year di ajang Selular Award 2023.

Vikram mengatakan momentum ini adalah wujud dari kerja keras semua pihak, baik dari karyawan Indosat, para mitra, dan dukungan dari para pelanggan. Perusahaan akan terus menghadirkan pengalaman yang mengesankan kepada seluruh pihak.

“Kami juga akan terus menjadi kolaborator utama untuk memberdayakan Indonesia, dengan mempercepat transformasi digital bangsa,” kata Vikram melalui keterangannya, Rabu (28/6/2023).

Penganugerahan CEO of The Year kepada Vikram Sinha karena dinilai Indosat memiliki kinerja sangat baik di bawah kepemimpinannya. Vikram sukses memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan usai merger.

Per 31 Maret 2023, Indosat mencatatkan pendapatan senilai Rp 11,94 triliun yang tumbuh sebesar 10% YoY (Year on Year). Sementara, EBITDA sepanjang Q1 2023 dengan nilai Rp 5,33 triliun meningkat 22% YoY.

Indosat juga berhasil mencapai integrasi jaringan Multi Operator Core Network (MOCN) di lebih dari 46 ribu sites Base Transceiver Station (BTS) di seluruh Indonesia.

Hal itu merupakan cerminan dari proses akselerasi transformasi perusahaan di tengah kondisi persaingan industri telekomunikasi yang semakin ketat.

Selain itu, Indosat Ooredoo Hutchison juga meraih penghargaan untuk kategori Operator of the Year, Best Fiber to the Home Performance, dan Best Gaming Operator.

2 dari 5 halaman

Gandeng Universitas Borneo Tarakan, Indosat dan GSMA Gunakan Teknologi Digital untuk Konservasi Mangrove

Sebelumnya, Global System for Mobile Communication Association (GSMA) bekerja sama dengan Indosat Ooredo Hutchison meluncurkan Program Digitalisasi Konservasi Mangrove di Tarakan, Kalimantan Utara.

Terdapat dua kegiatan yang dilakukan oleh Indosat dan GSMA, yaitu pertama adalah pemetaan wilayah laut dan pesisir dengan menggunakan Open-source & Geospatial Mapping di wilayah pesisir dan laut Kalimantan Utara khususnya di Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat.

Kegiatan ini akan melibatkan warga serta tokoh masyarakat sekitar dengan menggunakan aplikasi Qfiled yang dapat diperbarui secara berkala.

Sedangkan kegiatan kedua adalah memperkenalkan solusi digital berbasis Internet of Things (IoT) kepada para petambak udang lokal untuk memantau kadar air dalam tambak, khususnya yang berdekatan dengan wilayah tumbuh mangrove.

Tujuannya adalah agar produktivitas tambak-tambak kecil meningkat serta menghindari mangrove dari ancaman penebangan oleh para petambak besar.

3 dari 5 halaman

Menggandeng Universitas Borneo Tarakan

Untuk mendukung kelancaran program tersebut, Indosat dan GSMA menggaet Universitas Borneo Tarakan yang disambut baik oleh civitas akademika di universitas tersebut.

Wakil Rektor III Univesitas Borneo Tarakan Dr. Ir. M Djaya Bakri, S.T., M.T. mengatakan bahwa kegiatan CSR Indosat tersebut akan membantu berkontribusi terhadap mangrove itu sendiri dan dapat mendorong masyarakat untuk mengembangkan kelestarian kawasan hutan mangrove.

"Teknologi yang mereka kembangkan ini akan mempercepat analisis kami. Karena selama ini kami mengambil sampel air, butuh waktu relatif lebih lama. Dengan teknologi ini, kita bisa langsung membaca di layar."

Ia menambahkan bahwa solusi digital berbasis IoT yang dibawa oleh Indosat dan GSMA bisa membantu warga secara langsung mengetahui kualitas air sehingga bisa segera ditangani jika terjadi perubahan-perubahan yang berdampak pada produktivitas tambak.

"Kami Universitas Borneo Tarakan berterima kasih telah dilibatkan dengan program yang tentu akan menantang para akademisi kami yang tentu sudah memiliki kompetisi," ujar Djaya.

4 dari 5 halaman

Kerja Sama Jangka Panjang

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan bahwa kerja sama dengan GSMA tersebut akan dilakukan dalam jangka panjang.

Nantinya, pihak Indosat dan GSMA akan melihat bagaimana impelementasi dan kontribusi teknologi yang digunakan setelah satu tahun dan menganalisis ke depannya.

"Ini adalah komitmen jangka pajang. Kami akan kembali untuk melihat manfaatnya untuk warga Tarakan. Jadi ini merupakan kerja sama jangka panjang dengan GSMA," ujar Vikram.

Program berkelanjutan ini juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Universitas Borneo Tarakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, dan Pemda Sebatik Barat.

5 dari 5 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)