Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (30/6/2023) sekitar pukul 19.57 WIB.
Gempa Bantul Yogyakarta ini dirasakan hingga sejumlah daerah, dan menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan fasilitas publik. Lalu bagaimana dengan jaringan telekomunikasi?
Baca Juga
Saat dihubungi tim Liputan6.com, Sabtu (1/7/2023), operator seluler Telkomsel dan XL Axiata memastikan jaringan telekominikasi terdampak gempa Bantul Yogyakarta aman.
Advertisement
"Kami menginformasikan, seluruh perangkat jaringan telekomunikasi milik Telkomsel yang meng-cover wilayah terdampak tidak mengalami gangguan," kata Erwin Kusumawan, Manager Corporate Communications Area Jawa Bali Telkomsel lewat pesan singkat.
Dia juga mengatakan, "kami pastikan pelanggan dapat terus menikmati kualitas layanan dan jaringan Telkomsel secara prima."
Hal serupa juga diungkapkap oleh pihak operator seluler XL Axiata. Lewat pesan singkat, Retno Wulan, Group Head Corpcomm XL Axiata mengungkap kondisi terkini jaringan di Bantul.
"Terkait gempa bumi Bantul Yogyakarta semalam, kami telah memastikan jaringan XL Axiata di area Bantul dan kota/kabupaten sekitarnya masih tetap aman dan beroperasi dengan normal," kata Retno.
Diketahui, Gempa magnitudo 6.6 baru saja mengguncang Bantul Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023), pukul 19.57 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, gempa Bantul Yogyakarta terjadi di koordinat 8.70 Lintang Selatan (LS), 110.06 Bujur Timur (BT) atau sekitar 94 km Barat Daya Bantul-Daerah Istimewa Yogyakarta).
Berdasarkan laporan dari BMKG, gempa terjadi di kedalaman 12 Km dan tidak berpotensi tsunami. Disebutkan, gempa hari ini dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Kulonprogo, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Kediri, hingga Mojokerto.
[Update Pernyataan dari Smarfren]: Pihak operator Smarfren pun memberikan informasi terkini tentang kondisi jaringan di daerah sekitar titik gempa Bantul Yogyakarta tersebut.
Lewat pesan singkat ke tim Liputan6.com, perusahaan memastikan kondisi jaringan aman dan tidak ada kerusakan infrastruktur sama sekali.
"Saat ini kondisi network smartfren 100% aman tidak ada kerusakan infrastuktur sama sekali, dan 100 persen site kita di area Bantul dalam kondisi on-service," kata Agus Rohmat, VP Network Operations Smartfren, Minggu (2/7/2023).
Komentar Warganet Saat Gempa Bantul Yogyakarta Terjadi
Walau pusat gempa berada di Bantul Yogyakarta, sejumlah warganet melaporkan gempa Bantul ini juga dirasakan oleh mereka yang tinggal di Demak, Tegal, hingga Pekalongan.
Pantauan tim Tekno Liputan6.com malam ini, tagar #gempa dan keyword terkait seperti Kerasa, Bantul, Kenceng, Jogja, Malang, Sampe, Pekalongan, dan Lindu masuk trending topik di Twitter.
Berikut adalah bebereapa cuitan warga internet yang dihimpun oleh tim Tekno Liputan6.com dari platform media sosial milik Elon Musk tersebut.
"Sampe kediri kerasa #gempa," tulis @o****. Pengguna @n**** menulis, "kenceng amat :( #gempa." Sementara akun lain menuliskan "stay safe guys #Gempa."
Lainnya mencuitkan rasa terkejut mereka saat gempa Bantul Yogyakarta terjadi terasa hingga Demak, seperti pengguna platform media sosial ini.
"Lagi santai di depan komputer...rumah gerak² ternyata ada Gempa di Bantul..Lindu terasa sampai di Demaak..!!#gempa," cuit @A****
Selain di Demak, pengguna Twitter di Pekalongan pun mencuitkan mereka ikut merasakan gempa tersebut. "Kerasa bgt cui smpe ke pekalongan #gempa," tulis @r****.
"Pati kerasa bet, kirian anemia kumat taunya emg gempa, safe safety semuaa," ujar @m****.
"Buset dah kenceng amat gempanya, Sleman bergetar #gempa," @s****
"#Gempa bantul kerasa banget di karanganyar.. Padahal mau pulang ke Jogja.. Semoga mandali," ucap @0**** di akun Twitter-nya.
Â
Advertisement
Gempa Guncang Bantul Yogyakarta, 106 Rumah Dilaporkan Rusak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan jumlah rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 6,0 di Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Jumat 30 Juni 2023 malam mencapai 106 unit rumah.
Plh Kepala Pelaksana BPBD DIY, Danang Samsurizal mengatakan, data terbaru kerusakan rumah akibat gempa itu tersebar di Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo.
"Rumah rusak 106 unit, terdiri atas 102 unit rusak ringan dan empat unit rusak sedang," kata Danang dilansir dari Antara, Sabtu (1/7/2023).
Kerusakan akibat gempa paling banyak di Kabupaten Gunungkidul mencapai 54 rumah rusak ringan dan 4 rumah rusak sedang. Kemudian Kabupaten Bantul sebanyak 31 rumah rusak ringan, Kulon Progo 16 rumah rusak ringan, dan Sleman satu rumah rusak ringan.
Selain itu, gempa Bantul juga mengakibatkan sejumlah objek atau bangunan lain di Yogyakarta mengalami kerusakan, diantaranya 12 unit fasilitas perkantoran, lima unit fasilitas ibadah, tiga unit faslitas usaha, dua unit fasilitas pendidikan, dua unit fasilitas kesehatan. Berikutnya, tiga unit kandang ternak, satu unit jaringan listrik, satu unit tiang listrik, dan dua unit travo listrik.
Â
BPBD DIY Telah Melakukan Penanganan Korban Terdampak Gempa Bantul Yogyakarta
Sementara itu, lanjut dia, untuk korban terdampak primer maupun sekunder akibat gempa tercatat sembilan orang mengalami luka yakni di Bantul (5 orang), Gunungkidul (2 orang), Sleman (1 orang), dan Kulon Progo (1 orang). Sedangkan korban meninggal dunia tercatat satu orang yang beralamat di Bantul.
Danang menambahkan, BPBD DIY telah melakukan sejumlah penanganan korban terdampak, mendirikan tenda penyintas, mendorong logistik makanan, serta melakukan kajian cepat dampak dan kebutuhan.
Danang mengimbau, masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.
Advertisement