Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi pesaing Twitter, Threads, berjanji tidak akan melakukan apa pun yang mendukung politik dan hard news. Hal ini diungkapkan oleh Bos Instagram, Adam Mosseri, melalui percakapan di unggahan Threads-nya dengan Alex Heath dari The Verge.
Menurut Mosseri, alasan Threads tidak ingin terjun ke pembicaraan terkait politik adalah karena pengawasan tambahan, negativitas, dan risiko integritas yang datang bersama politik dan hard news tidak sebanding dengan keterlibatan dan pendapatan tambahannya.
Baca Juga
"Ada lebih dari cukup komunitas yang luar biasa, dari olahraga, musik, fesyen, kecantikan, dan lain-lain untuk membuat platform yang dinamis tanpa perlu terlibat dalam politik atau hard news," kata Mosseri dalam unggahannya, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Senin (10/7/2023).
Advertisement
Sebagaimana diketahui, selama beberapa tahun terakhir, Meta membatasi diri dari berita-berita serius dan politik. Termasuk salah satunya dengan mengurangi jumlah konten politik yang dilihat pengguna di Facebook.
Bahkan, Facebook menghilangkan News pada istilah News Feed-nya tahun lalu. Perusahaan juga merespon hukum Kanada yang mempersyaratkan perusahaan membayar publisher berita lokal dengan mengancam, mereka menghapus berita dari Facebook dan Instagram di negara tersebut.
Threads Tidak Akan Ulangi Pengalaman Facebook Soal Unggahan Politik
Bos Instagram tersebut belakangan mengklarifikasi respon sebelumnya, yang menyatakan bahwa Threads tidak akan menghalangi atau menurunkan peringkat unggahan berita atau politik.
"Thread tidak akan melakukan hal yang dilakukan Facebook di masa lalu. Kalau kami boleh jujur, kami terlalu terlalu cepat menjanjikan terlalu banyak hal kepada industri di Facebook pada awal 2010-an dan bisa jadi kesalahan kalau mengulanginya," kata Mosseri.
Meski Threads digadang-gadang mengikuti Twitter, Mosseri memiliki pemikiran sendiri tentang platform tersebut.
Advertisement
Threads Jadi Komunitas Terbuka
Terkait pernyataan bos Meta, Mark Zuckerberg, yang ingin Threads mencapai 1 juta pengikut, Mosseri mengatakan:
Tujuannya bukanlah mengganti Twitter. Tujuan Thread adalah untuk membuat tempat umum untuk komunitas di Instagram yang tidak pernah benar-benar menggunakan Twitter dan untuk komunitas Twitter (dan platform lain) yang tertarik pada platform yang tidak terlalu berapi-api, serta menginginkan percakapan, tetapi bukan di Twitter.
Sekadar informasi, Threads dirilis Kamis pagi WIB, dan membuktikan bahwa media sosial di bawah Instagram ini begitu sukses di awal kehadirannya.
70 Juta Pendaftar Threads
Sekadar informasi, Threads telah memiliki lebih dari 70 juta pendaftar. Saat ini ada banyak selebritas dan influencer yang telah bergabung dengan platform ini.
Meski begitu, Threads tampaknya tidak benar-benar bisa bebas dari politik dan berita akan tetap muncul di Threads, terutama jika politisi dan jurnalis memakai platform ini jelang Pemilu 2024.
Instagram pun baru akan mengembangkan dua macam linimasa untuk Threads, yakni linimasa yang hanya menampilkan orang-orang yang diikuti. Lalu ada pula linimasa di mana berbasis kronologis atau waktu unggah.
Advertisement