Sukses

Google Uji Coba Chatbot AI Medis Med-PaLM 2 di Rumah Sakit, Hasilnya?

Google dikabarkan telah menguji chatbot AI medis mereka, Med-PaLM 2, untuk melayani pelanggan di rumah sakit

Liputan6.com, Jakarta - Alat chatbot AI Google yang dirancang untuk menjawab tentang informasi medis, Med-PaLM 2, telah diuji di rumah sakit penelitian Mayo Clinic pada April lalu.

Hal ini terungkap dalam laporan The Wall Street Journal. Med-PaLM 2 sendiri merupakan varian dari PaLM 2, yang diumumkan Google di Google I/O pada Mei tahun ini. PaLM 2 adalah model bahasa yang jadi dasar AI Bard.

Dalam email internal yang dilihat oleh WSJ, Google mengatakan model terbaru mereka akan dapat membantu di negara-negara dengan "akses dokter yang lebih terbatas."

Alat AI ini sendiri dilatih pada serangkaian demonstrasi ahli medis, yang diklaim Google akan membuatnya lebih baik dalam percakapan soal perawatan kesehatan, dibanding chatbot AI lain seperti Bard, Bing, dan ChatGPT.

Mengutip The Verge, Senin (10/7/2023), makalah menyebutkan riset Google di bulan Mei ini menunjukkan, Med-PaLM 2 masih mengalami beberapa masalah akurasi yang biasa terlihat dalam model bahasa besar.

Dalam studi tersebut, dokter menemukan lebih banyak ketidakakuratan dan informasi yang tidak relevan, dalam jawaban yang diberikan oleh Google Med-PaLM dan Med-PalM 2 dibandingkan dengan dokter lain.

Namun di hampir setiap metrik lain, seperti menunjukkan bukti penalaran, jawaban yang didukung konsensus, atau tidak menunjukkan tanda-tanda pemahaman yang salah, AI tampil kurang lebih sebaik dokter yang asli.

Pelanggan yang menguji Med-PaLM 2 juga dilaporkan akan dapat mengontrol data mereka yang akan dienkripsi, sehingga Google tidak memiliki akses ke sana.

Direktur Riset Senior Google Greg Corrado, dalam laporan WSJ mengatakan, chatbot AI Med-PaLM 2 garapan mereka ini masih berada dalam tahap awal.

Selain itu, Corrado mengakui, dia sendiri tidak ingin AI menjadi bagian dari "perjalanan perawatan kesehatan" keluarganya sendiri.

Namun menurutnya, Med-PaLM 2 diyakini bisa "mengambil tempat dalam perawatan kesehatan di mana AI dapat bermanfaat dan mengembangkannya hingga 10 kali lipat."

2 dari 3 halaman

Google Bard Sudah Bisa Dicoba

Google sendiri telah meluncurkan chatbot AI yang mereka garap, Bard, untuk bisa dijajal oleh masyarakat umum. Meski begitu, platform ini masih dalam tahap uji coba.

Sama dengan platform chatbot berbasis kecerdasan buatan lainnya seperti Microsoft Bing dan ChatGPT OpenAI, pengguna bisa menuliskan pertanyaan atau perintah mereka, untuk kemudian direspon atau dijawab oleh Bard.

Chatbot Bard pun sudah bisa dicoba di Indonesia. Meski begitu, platform ini belum mendukung Bahasa Indonesia mengingat masih dalam tahap uji coba. Namun, pengguna sudah bisa mulai bertanya ke AI yang satu ini menggunakan bahasa Inggris.

Cara pakai Google Bard

  • Berikut ini langkah-langkah menggunakan platform chatbot AI Bard, yang baru saja dirilis Google ke publik:
  • Buka browser di PC atau desktop maupun ponsel, kemudian masuk ke situs bard.google.com
  • Login menggunakan akun Google untuk mengakses Bard
  • Klik "Try Bard"
  • Saat pertama kali mengakses akan ada laman terkait Terms & Privacy, klik setuju untuk melanjutkan
  • Setelahnya, kamu akan menemukan tampilan chatbot seperti pada umumnya. Masukkan pertanyaan atau perintah yang diinginkan jika ingin memulai percakapan

Chatbot AI Bard juga memiliki beberapa fitur lainnya, misalnya edit perintah atau pertanyaan dan mengekspor jawaban ke Docs atau Gmail melalui ikon tanda panah di bawah respons.

Sementara, pantauan Tekno Liputan6.com saat membuka dari browser HP, Google Bard juga memiliki fitur untuk melihat opsi lain dari sebuah jawaban dengan "view other drafts."

3 dari 3 halaman

Google Bard Jadi Penantang ChatGPT

Google Bard sendiri diumumkan awal tahun 2023 ini, sebagai salah satu chatbot AI yang bergabung dalam barisan penantang ChatGPT.

"Bard berupaya menggabungkan luasnya pengetahuan di dunia dengan kekuatan, kecerdasan, hingga kreativitas language model kami," kata CEO Alphabet Sundar Pichai kala itu.

"Kemampuan itu mengacu pada informasi dari web untuk memberikan respons baru dan berkualitas tinggi," tulis Sundar menjelaskan soal kemampuan Bard.

Dengan kemampuan tersebut, Sundar menjelaskan, chatbot AI Bard dapat memberikan beragam tanggapan berdasarkan informasi terkini.

Meskipun begitu, uji coba Google Bard tidak berjalan semulus yang dikira. Chatbot kecerdasan buatan itu sempat ketahuan memberikan informasi yang kurang tepat. Kesalahan ini bahkan sempat berdampak pada merosotnya saham perusahaan induk Google, Alphabet.

(Dio/Isk)