Sukses

Meta Belum Rilis Threads di Uni Eropa, Pengguna yang Pakai VPN Bakal Kena Blokir

Meta dikabarkan memblokir akses pengguna Threads dari Uni Eropa yang memakai VPN. Hal ini karena aplikasi tersebut belum dirilis resmi di wilayah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Meta telah meluncurkan jejaring sosial baru mereka, Threads, dan mendapatkan sambutan yang luar biasa dari pengguna di seluruh dunia.

Dirilis di lebih dari 100 negara termasuk Amerika Serikat dan Britania Raya, rupanya media sosial yang digadang-gadang bakal jadi pesaing Twitter ini belum rilis di wilayah Uni Eropa.

Meski begitu, dilaporkan beberapa pengguna di Eropa mencoba untuk mengakses Threads menggunakan jaringan privat atau Virtual Private Network (VPN).

Hal ini membuat Meta mengeluarkan keputusan untuk memblokir pengguna Threads dari Uni Eropa, yang memakai ketahuan menggunakan VPN. Induk Facebook tersebut juga telah mengonfirmasinya.

"Threads saat ini tidak tersedia di sebagian besar negara Eropa dan kami telah mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencegah orang dari negara tersebut mengakses Threads," tulis Meta.

"Eropa terus menjadi pasar yang sangat penting bagi Meta dan kami berharap dapat membawa Threads ke lebih banyak negara di masa mendatang, kata Meta, seperti dikutip dari Gizchina, Minggu (16/7/2023).

Mengutip Engadget, konsultan Matt Navarra mengungkapkan, kebijakan itu pun membuat konten, notifikasi, dan profil Threads, tidak bisa dimuat dengan benar.

Meta memang belum meluncurkan Threads di Uni Eropa. Bukan karena diblokir, namun karena mereka belum mempersiapkan layanan yang sesuai aturan otoritas perlindungan data Irlandia, Data Protection Commission (DPC).

2 dari 4 halaman

Threads Belum Rilis di Uni Eropa

Kabar Meta belum akan merilis Threads di Uni Eropa juga sudah beredar, sebelum jejaring sosial di bawah Instagram itu rilis secara global awal Juli lalu.

Dilaporkan Independent.ie, seorang juru bicara Meta juga mengatakan kepada DPC bahwa jejaring sosial itu belum akan dirilis di Uni Eropa "pada saat ini."

Hal tersebut karena Meta "belum menyiapkan layanan untuk peluncuran Eropa di luar Inggris Raya, yang tidak sepenuhnya diatur oleh aturan privasi GDPR atau UE."

Kepada Engadget, dikutip Kamis (6/7/2023), Meta juga telah mengonfirmasi laporan ini, dengan menyebut Threads belum akan dirilis di Uni Eropa, meski akan tetap ada di sana di waktu yang akan datang.

Menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini, penundaan tersebut sebagian besar disebabkan oleh Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa yang akan datang, yang baru berlaku pada tahun 2024.

3 dari 4 halaman

Alasan Threads Belum Rilis di Uni Eropa

Dilaporkan, sebagai salah satu dari tujuh "Gatekeeper" raksasa teknologi, Meta ingin memastikan kepatuhan mereka terhadap DMA, khususnya seputar aturan untuk berbagi data antar aplikasi.

Seperti diketahui, Threads dibangun di atas infrastruktur Instagram, serta bisa mengimpor data dari Instagram, termasuk informasi iklan dan perilaku pengguna, sesuai dengan kebijakan yang tercantum di deskripsi aplikasinya.

Meta di sini harus berhati-hati mengingat Uni Eropa baru-baru ini, mendenda WhatsApp hingga € 225 juta, karena tidak memberikan rincian yang cukup soal bagaimana mereka membagikan data pengguna dengan Facebook.

Uni Eropa juga baru-baru ini memutuskan bahwa Meta, harus mendapatkan persetujuan dari pengguna, sebelum menampilkan iklan yang dipersonalisasi di wilayah tersebut.

Meski begitu, tertundanya rilis Threads di Uni Eropa, menurut sumber Engadget, bukan disebabkan masalah privasi yang spesifik.

4 dari 4 halaman

Threads Raup 100 Juta Pengguna

Meski belum rilis di Uni Eropa, namun Threads tetap sukses secara global, bahkan meraup 100 juta pengguna dalam waktu kurang dari seminggu.

CEO Meta Mark Zuckerberg mengklaim, pertumbuhan Threads sejauh ini sebagian besar bersifat "organik", tanpa iklan atau taktik promosi lain yang sudah dikenal.

Di sisi lain, Threads mendapatkan sindiran dari pemilik pesaingnya Twitter, Elon Musk, terkait banyaknya data pengguna yang dibutuhkan oleh aplikasi tersebut.

Data yang dimaksud mulai dari kesehatan, info finansial, kontak, konten pengguna, riwayat penelusuran, data penggunaan, diagnostik, pembelian, lokasi, info kontak, riwayat pencarian, hingga info sensitif.

(Dio/Ysl)