Liputan6.com, Jakarta - CEO Telegram Pavel Durov mengklaim pada awal tahun 2023 ini, pengguna platform messaging tersebut sudah tembus angka 800 juta pengguna aktif bulanan.
"Setiap hari, lebih dari 2,5 juta pengguna baru mendaftar Telegram, dan awal tahun ini kami melampaui 800 juta pengguna aktif bulanan," kata Pavel Durov, melalui kanal Telegram-nya Du Rove's Channel.
Baca Juga
Namun menurutnya, pertumbuhan besar tersebut berarti pengeluaran yang lebih tinggi, untuk penyimpanan dan lalu lintas untuk melayani para pengguna aplikasi Telegram.
Advertisement
"Untungnya, Telegram sangat efisien dalam hal pengeluaran dan kami memiliki awal yang baik dengan monetisasi tahun lalu," ujarnya, dikutip Jumat (21/7/2023).
Pavel Durov mengungkapkan, monetisasi tersebut memang belum menguntungkan dan tidak mungkin tercapai hanya pada tahun kedua. Namun menurutnya, Telegram lebih dekat ke profitabilitas ketimbang Twitter dan Snap.
Lebih lanjut, untuk mendanai pertumbuhan berkelanjutan Telegram hingga mencapai titik break-even, perusahaan menerbitkan oblikasi senilai sekitar USD 270 juta.
"Sekali lagi kami beruntung memiliki partisipasi pendanaan yang terkenal dengan reputasi bintang," kata CEO Telegram itu.
Di situ, dia juga mengungkapkan dirinya membeli sekitar seperempat dari obligasi baru Telegram, di mana ia menginvestasikan puluhan juta untuk pertumbuhan platformnya tersebut.
"Ini merupakan tambahan dari ratusan juta yang saya habiskan selama 10 tahun terakhir untuk menjaga agar Telegram tetap beroperasi," kata Durov.
"Beberapa orang menyarankan agar saya membeli rumah atau jet. Tapi saya lebih memilih untuk tetap fokus pada pekerjaan saya, tanpa 'memiliki' apapun (yah, selain Telegram, beberapa Bitcoin dan beberapa Toncoin)."
Pavel Durov juga mengklaim, ratusan juta orang mendaftar ke Telegram, karena mereka ingin platform messaging yang independen dan mengutamakan penggunanya.
Pavel Durov Sebut Telegram Bakal Rilis Stories
Sebelumnya, Telegram diketahui bakal kehadiran fitur Stories seperti Instagram atau WhatsApp. Pengumuman ini disampaikan oleh Pavel Durov melalui saluran resminya di platform tersebut.
CEO Telegram itu mengklaim, selama bertahun-tahun banyak pengguna yang meminta perusahaan untuk menghadirkan fitur Stories di aplikasi chatting itu.
"Awalnya, kami menenang ini karena Stories sudah ada dimana-mana," kata Pavel Durov, dikutip Rabu (27/6/2023). "Namun, Telegram tidak akan menjadi Telegram jika kami tidak mendengarkan pengguna kami dan tidak berinovasi pada format yang ada."
Telegram Stories pun sudah memasuki pengujian internal, di mana menurut Pavel Durov, tim Telegram yang sempat skeptis terhadap fitur ini, sudah mulai menghargainya.
Telegram Stories juga sedang dalam tahap pengujian akhir dan akan tersedia untuk pengguna pada awal bulan Juli mendatang.
Untuk kemampuan dari Telegram Stories, Durov mengungkapkan pengguna akan bisa menentukan siapa saja yang bisa melihat setiap konten di Stories miliknya.
Â
Advertisement
Terdapat Dukungan Dual Camera
Stories akan bisa diatur apakah bakal bisa dilihat semua orang, hanya kontak dengan pengecualian, beberapa kontak terpilih, atau Close Friends.
Pengguna aplikasi Telegram juga akan bisa menyembunyikan Stories yang diunggah oleh kontak mana pun, serta memindahkannya ke daftar Hidden, alih-alih di layar utama.
Selain hadir dengan alat editing foto dan video, Stories di Telegram juga mendukung konten teks, untuk memberikan lebih banyak konteks atau tautan, dan menandai orang lain.
Terdapat juga dukungan Dual Camera, di mana pengguna bisa memposting foto dan video yang diambil dengan kamera depan dan belakang secara bersamaan.
Sama seperti Stories pada umumnya, Telegram juga memberikan pengguna kemampuan untuk mengatur durasi konten di sana mulai dari 6, 12,24, 48 jam, atau bahkan diatur permanen di profil.
(Dio/Isk)