Liputan6.com, Jakarta - Media sosial kembali ramai dengan kabar viral mengenai mahasiswa yang tengah lakukan KKN alias Kuliah Kerja Nyata.
Kali ini, seorang mahasiswa KKN diusir dari desa tempatnya ber-KKN karena sikap tak sopan yang kemudian jadi viral di media sosial.
Baca Juga
Ceritanya, mahasiswa asal Universitas Mataram dengan inisial P itu diusir oleh warga Desa Kayangan, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat karena konten yang dibuat mahasiswa tersebut membuat masyarakat tersinggung.
Advertisement
Dalam akun Instagramnya, mahasiswa KKN P membuat video yang menyebut bahwa tidak ada wanita yang cantik di desa tersebut.
Adapun dalam video, mahasiswa KKN P bercerita dirinya diminta oleh seseorang untuk datang ke rumah kepala desa untuk membantu sebuah acara.
Namun entah bagaimana, dirinya justru memberikan komentar yang diunggah di video bahwa tidak ada yang cantik di desa tersebut, ia pun menyebut dirinya diminta jadi kembang desa.
"Anak-anak Kayangan nggak ada yang cantik-cantik, jadi kita kembang desa," kata mahasiswa tersebut dalam video viral yang menyinggung warga Desa Kayangan.
Imbas dari hal ini, sang mahasiswa pun diusir dari desa tempatnya ber-KKN. Belakangan, mahasiswa tersebut mengunggah video permintaan maafnya.
Berulang Kali Minta Maaf, Diusir Warga Desa
"Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang seharusnya tidak saya lakukan yang di video tersebut, oleh karena itu saya pribadi ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang merasa tersinggung," katanya dalam permintaan maaf.
Tidak cukup sekali meminta maaf, mahasiswa KKN ini pun terlihat meminta maaf juga di depan warga Desa Kayangan atas video yang dianggap tidak pantas itu.
Dalam video yang lain lagi, mahasiswa tersebut dipersilakan untuk pulang. Ia menyalami orang ada di sana sembari menangis. Sementara, ada sejumlah orang yang terlihat menenangkan mahasiswa tersebut.
Kejadian yang sudah viral ini pun membuat warganet ikut bicara. Tidak sedikit pula warganet kesal dengan sikap mahasiswa tersebut. Ada pula yang menyebutnya juga tidak cantik.
Advertisement
Warganet Ikut Kesal: Si Paling Kembang Desa
"Lagi lu juga nggak cantik," kata seorang pengguna dengan akun @apr***.
"Sok cantik banget," kata pengguna dengan akun @das***.
"Emang dia cantik?" tanya seorang warganet @kri***.
Warganet lain meminta mahasiswa tersebut untuk mengaca karena menyebut orang lain tidak ada yang cantik.
"Ngaca dong," kata seorang warganet.
Lalu ada pula warganet lain yang menyebut si mahasiswa yang diusir karena tidak sopan dengan sebutan si paling kembang desa.
"Iya deh si paling kembang desa," kata akun @mei***.
"Ciye si adek si paling kembang desa," kata @imn***.
"Aduh adik-adik, namanya juga lagi KKN, disuruh datang sebelum acara kan wajar buat bantu-bantu, percaya diri sih boleh ya, tapi jangan over gitulah, merasa paling kembang desa banget," kata @uti***.
Harusnya Belajar dari Kasus KKN Sebelumnya
Warganet lain menyebut, seharusnya mahasiswa tersebut belajar dari kasus lain yang sudah viral diusir dari desa tempat KKN karena konten yang viral.
"Nggak bisa ambil pelajaran dari KKN yang baru saja terjadi minggu-minggu kemarin," kata pengguna dengan akun @ala***.
Ada juga yang berpendapat, saat berada di tempat orang lain, seharusnya bisa bersikap sopan.
"Makanya nggak usah aneh-aneh kalo di tempat orang," kata pengguna dengan akun @eun***.
"Kok ngga belajar dari kasus sebelumnya sih mba, yang serombongan diusir dari desa," kata @rre***.
"Mahasiswa macam apa ini? Malah ngurusin rupa dibanding membahas hal-hal berkualitas," kicau @pas***.
Advertisement
Klarifikasi Kepala Desa: Tak Ada Pengusiran
Sementara itu, mengutip Merdeka.com, Kepala Desa Kayangan pun klarifikasi terkait kasus ini. Warga Kayangan sudah tak mempemasalahkan kasus ini. Ia juga menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Kepala Desa menyebut Putri tak diusir dari lokasi KKN. Namun memang diamankan agar kondusif.
"Saya Edi Kartono SE kepala desa kayangan terkait dengan video mahasiswa viral yang beredar dari kemarin sampai tadi malam banyak kerumunan warga yang kumpul di posko mahasiswa. Terkait video viral terebut saya akan memberikan penjelasan. Tadi malam sudah kami berlakukan klarifikasi jadi oleh mahasiswa dengan warga karena klarifikasi melalui videp yang sudah dishare masyarakat belum puas," katanya melalui akun Instagram.
"Sehingga setelah mahasiswa KKN atas nama Putri memberikan klarifikasi dan permohonan maafnya dan masyarakat susah memaafkan. Terkait mahasiswa yang dipulangkan, bukan diusir tapi merupakan langkah kami untuk mengamankan keselamatan terhadap Putri. Kami minta pada orang tuanya untuk membawa pulang ke rumah dan menjaganya di rumah," ujar Kepala Desa, memberikan keterangan.
Pihak kampus buka suara terkait mahasiswa KKN yang viral. Ketua LPPM, Sukartono menyayangkan persitiwa tersebut. Pihak Universitas Mataram telah bertemu dengan Kepala Desa, Camat, dan Kesbangpol setempat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kasus ini berakhir dengan damai.
Kepala Desa membenarkan kasus ini sudah selesai. Putri menarik diri dari aktivitas KKN. Ia akan diberikan tugas pengganti KKN. Berbeda dengan Putri, anggota kelompok lainnya kembali beraktivitas hingga menyelesaikan KKN.