Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi legendaris asal Irlandia, Sinead O'Connor meninggal dunia pada Rabu, 27 Juli 2023.
Pihak keluarga tidak secara gamblang menjelaskan penyebab kematian Sinead O'Connor dan meminta agar privasi pelantun lagu berumur 56 tahun ini tetap dijaga.
Baca Juga
Sekadar informasi, nama Sinead O'Connor mungkin tidak begitu dikenal oleh Gen Z. Namun, namanya mendunia berkat lagu-lagu balada yang dinyanyikannya.
Advertisement
Perempuan yang lahir pada 8 Desember 1966 di Dublin, Irlandia ini merupakan penulis lagu yang dijuluki superstar pertama tahun 1990-an oleh Majalah Rolling Stone.
Selama kariernya, Sinead O'Connor jadi sorotan publik bukan hanya karena suaranya, tetapi juga karena pernyataan dan aksinya yang kontroversial.
Kalau kamu tahu, salah satu lagu O'Connor yang begitu terkenal adalah Nothing Compares 2 U. Lagu ini dirilis pada 1990 dan memuncaki tangga lagu pop AS dan jadi single nomor satu.
Video klip dari lagu Nothing Compares 2 U pun sudah ada di kanal YouTube resmi milik Sinead O'Connor (@officialsinead).
Pantauan Tekno Liputan6.com, Kamis (26/7/2023), video Nothing Compares 2 U diunggah sejak 6 tahun lalu. Di mana, video ini kini diputar lebih dari 403 juta kali.
Dalam video tersebut, Sinead O'Connor terlihat masih sangat muda belia. Ia berusia 24 tahun saat dirinya menyanyikan lagu tersebut. Tampil dengan rambut botak jadi ciri khas Sinead O'Connor di video klip ini.
Video Klip Nothing Compares 2 U Banjir Ucapan RIP dan Selamat Tinggal dari Fans
Namun siapa sangka, video lagu Nothing Compares 2 U yang terkenal di kalangan generasi 90an ini kini jadi tempat warganet menuangkan ucapan duka cita dan perpisahan buat sang penyanyi.
Warganet banyak yang mengunggah ucapan selamat tinggal dan ucapan RIP di video klip tersebut.
"Rest in peace Sinead," kata seorang pengguna YouTube.
"Saat ayahku meninggal dunia, saya menangis saat mendengar lagu ini, sungguh sedih ketika dihantam (berita kepergian Sinead) hari ini. RIP Sinead. Saya harap kamu bisa lihat seberapa banyak kamu dicintai," kata seorang pengguna YouTube.
"Kalau lagu ini tidak bisa menyentuh hatimu, itu karena kamu tidak memiliki hati. Rest in Power, Sinead," kata seorang pengguna YouTube.
Advertisement
Momen Sinead O'Connor Memeluk Islam
Semasa hidup, penyanyi bernama lengkap Sinead Marie Bernadette O'Connor itu terlibat dalam beberapa momen yang mengejutkan publik. Diantaranya ketika dia merobek gambar Paus Yohanes Paulus II saat diundang oleh acara TV Saturday Night Live pada 1992. Meski berujung pada larangan tampil seumur hidup, tindakan itu diakuinya sebagai bentuk protes terhadap kasus pelecehan seksual anak di Gereja Katolik.
Momen berikutnya yang membuat perhatian publik kembali tertuju pada dirinya ketika dia memutuskan memeluk Islam pada akhir 2018. Kisah Sinead O'Connor mualaf dibagikan sang penyanyi melalui akun Twitternya @MagdaDavitt77 pada 19 Oktober 2018. Dia mengaku bangga menjadi muslim.
"Ini pengumuman bahwa saya bangga menjadi seorang muslim," cuit Sinead O'Connor, dilansir NME.
"Ini adalah kesimpulan alami dari setiap perjalanan pakar teologi. Semua kitab suci berujung pada Islam," tambah Sinead O'Connor masuk Islam.
Ganti Nama Jadi Shuhada Setelah Peluk Islam
Selain merasa bangga, kala itu Sinead pun mengaku sangat bahagia. Melalui cuitannya, Sinead berterima kasih pada saudara sesama Muslim yang telah begitu baik menerimanya sebagai bagian dari mereka.
"Aku berterima kasih pada semua saudara dan saudari Muslimku yang telah begitu baik menerimaku ke dalam Ummah (komunitas Muslim dunia)," cuitnya, dilansir laman npr.org.
Imam dan teolog Islamic Center Irlandia serta Irish Muslim Peace and Integration Council (IMPIC) Sheikh Umar Al-Qadri turut mencuit bahwa Sinead telah mengucapkan dua kalimat syahadat. Bahkan sang penyanyi pun berganti nama menjadi Shuhada.
Nama baru itu berasal dari kata Arab Alquran "Shahid", yang dalam kitab suci digunakan secara umum yang berarti "saksi" dan dalam bagian-bagian tertentu untuk menggambarkan sosok "martir".
Â
Perjalanan Karier Sinead O'Connor
Di Dublin O'Connor akhirnya bergabung dengan band pub-rock Ton Ton Macoute. Pada tahun 1985, saat bernyanyi bersama grup, O'Connor menarik perhatian label rekaman yang berbasis di London, Ensign Records, yang meminta rekaman demo dari O'Connor.
Segera setelah itu O'Connor menandatangani kontrak dengan label tersebut dan mulai mengerjakan album debutnya, The Lion and the Cobra, yang dirilis pada tahun 1987 dengan pujian kritis.
Dia mengikuti album dengan sebagian besar otobiografu I Do Not Want What I Haven't Got (1990). Album ini didorong ke puncak tangga lagu pop AS dengan kekuatan single nomor 1 "Nothing Compares 2 U."
Pada tahun berikutnya O'Connor menarik perhatian tidak hanya untuk nyayiannya tetapi juga untuk serangkaian pernyataan, tindakan dan penampilan kontroversial, termasuk menolak untuk tampil di NBC's Saturday Night Live karena keberatan dengan pembawa acara tamu minggu itu, memboikot upacara Penghargaan Grammy 1991 dan menolak untuk bernyanyi di sana, dan menolak untuk mengizinkan lagu kebangsaan AS dimainkan sebelum salah satu penampilannya.
Dia juga menuai kritik atas dukungan publiknya terhadap Tentara Republik Irlandia dan karena merobek gambar paus di Saturday Night Live pada tahun 1992. Meskipun demikian, O'Connor memenangkan Grammy untuk pertunjukan musik alternatif terbaik pada tahun 1991 untuk I Do Not Want What I Haven't Got dan terus dihargai karena kemampuan musiknya.
Advertisement