Liputan6.com, Jakarta - Â Anime bercerita tentang sekelompok bajak laut yang ingin menaklukkan dunia, One Piece, terbukti digemari oleh banyak pecinta anime. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sampai ber-cosplay ala Monkey D Luffy, karakter utama di One Piece.
Sri Mulyani mengunggah foto dirinya tengah mengenakan topi jerami dan kemeja merah, kostum yang kerap dipakai oleh kapten Luffy, melalui akun Instagram terverifikasinya @smindrawati, Minggu (30/7/2023).
Baca Juga
Bahkan dalam unggahan tersebut, Menkeu Sri Mulyani tampak berpose seperti Luffy, sembari memegangi topi jeraminya.
Advertisement
Kalau topi jerami yang Luffy pakai memiliki aksen kain merah, topi jerami yang dipakai oleh Sri Mulyani juga memiliki akses kain merah, bedanya pita tersebut bertuliskan Indonesia.
Untuk melengkapi penampilan cosplaynya sebagai Luffy, Sri Mulyani juga berfoto dengan penuh gaya. Tidak lupa, unggahan tersebut juga diberi lagu soundtrack One Piece yang berjudul For The New World.
Pada bagian bawah foto, Sri Mulyani mengunggah keterangan:
Â
"Luffy style...
Siapa tokoh idolamu...?
Menurutmu values apa yang mengesankan dari One Piece?
Friendship and help those in need, pursue your dream - never give up and loosing hope. (Persahabatan dan membantu mereka yang membutuhkan, berupaya menggapai mimpi dan tidak menyerah dan kehilangan harapan.)
There are so many ways to teach wisdom and good values. Banyak cara mengajarkan kebajikan dan menjadi bijaksana.
Jakarta, July 2023."
Â
Banjir Tanda Suka, Warganet Baru Tahu Sri Mulyani Fans One Piece
Unggahan cosplay Sri Mulyani sebagai Luffy One Piece ini pun dibanjiri tanda suka dan komentar dari pecinta anime.
Banyak dari mereka yang tidak menyangka kalau Sri Mulyani adalah pecinta One Piece.
"Keren, ternyata ibu fansnya Luffy si topi jerami juga," kata pengguna dengan akun @ari***.
"Ibu Menkeu ternyata nakama," kata akun @put***.
"Wah Ibu Menkeu ternyata juga Nakama," kata @ari***.
Bahkan, ada pula warganet yang menyebut Sri Mulyani bak bendahara kru Straw Hat alias kelompok Topi Jerami.
"Keren amat jadi bendaharanya kru Straw Hat," kata akun @ger***.
Ada pula warganet yang menyebut Sri Mulyani lucu sampai mau jadi pegawai Kemenkeu.
Ada juga warganet yang sama dengan Sri Mulyani, mengidolakan Luffy.
"Wah siap saya juga Monkey D Luffy, idola ibu juga, mantap bu Menkeu," kata pengguna dengan akun @leo***.
"Aku padamu bu menteri," tulis @fer***.
Advertisement
Sri Mulyani Curhat Sering Disalahkan Saat Krisis Keuangan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku terheran-heran, lantaran profesinya sebagai Bendahara Negara seringkali disalahkan jika terjadi krisis keuangan.
"Herannya kalau terjadi krisis keuangan Anda nggak pernah disebut. Kan nggak pernah kan waktu krisis keuangan 97-98 emangnya ditanyain? Nggak juga. Padahal banyak representasi yang salah banget," kata Sri Mulyani dalam Pembukaan Profesi Keuangan Expo 2023, Selasa (25/7/2023).
Padahal, menurutnya aspek keuangan juga ditentukan oleh profesi keuangan seperti akuntan hingga aktuaris. Oleh karena itu, ia heran justru malah Menteri Keuanganlah yang lebih disorot jika terjadi krisis keuangan.
"Waktu krisis terjadi, asuransi yang bertumbangan emangnya pernah yang ditanya adalah profesi akuntan atau aktuaris? Enggak kan? Yang dimarahin menteri keuangan sih sering, yang cuci piring, yang sering lebih menonjol adalah gimana menyelesaikan," ungkap Menkeu.
Â
Pentingnya Profesi Keuangan
Lebih lanjut Menkeu menjelaskan, jika dilihat kebelakang pada krisis keuangan perbankan di Indonesia dan Asia Tenggara yang terjadi tahun 1997-1998 dan krisis keuangan dunia tahun 2008-2009, menurutnya permasalahan berasal profesi keuangan yang salah membuat asesmen. Namun, justru menteri keuangan akhirnya disalahkan.
"Profesi keuangan itu menentukan banget ekonomi suatu negara maju, terus sehat, sustainable. Atau maju terus kelihatannya sehat kemudian ambles. Dia pun ambles bisa bangun kembali, atau dia ambles bles bles bles terus. Lihat semua negara di dunia," tegas Sri Mulyani.
Maka dari itu, Sri menegaskan bahwa profesi keuangan sangat penting dalam mengembangkan kemajuan ekonomi suatu negara. Menkeu berharap orang yang memiliki profesi keuangan di dalam negeri bisa mengawal perekonomian Indonesia dimasa mendatang.
"Mengawal berarti profesi keuangan harus punya kompetensi yang makin memadai, mampu melihat dan menata risiko, mampu untuk menyampaikan data dan informasi secara akurat dan kredibel, serta memiliki integritas profesinya," pungkas Menkeu.
Advertisement