Liputan6.com, Jakarta Dalam diskusi literasi digital bertajuk “Menjadi Generasi Cakap Teknologi Digital: Berkreasi dan Berinovasi Tanpa Batas” yang digelar Kemkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan kemajuan teknologi digital tumbuh sangat pesat akhir-akhir ini.
Oleh karena itu, kecakapan digital menjadi syarat mutlak yang harus dikuasai generasi sekarang ini. Kecakapan digital diperlukan untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari.
Baca Juga
“Kecakapan digital harus dibarengi dengan kemampuan dalam hal keamanan digital untuk mencegah dan mengantisipasi berbagai risiko dari kejahatan siber, seperti phishing, malware, dan pencurian data. Yang tak kalah penting adalah kesetaraan dalam hal mengakses informasi bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya, dikutip Senin (31/7/2023).
Advertisement
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon Fajar Sutrisno menyampaikan, era digital telah melahirkan apa yang disebut sebagai masyarakat digital.
Masyarakat digital sendiri adalah realitas di mana manusia dalam segala aspek kehidupannya terpaut dengan teknologi informasi dan komunikasi. Masyarakat digital juga menciptakan transformasi digital di segala bidang yaitu pendidikan, sosial, dan budaya.
“Di sektor pendidikan, metode belajar konvensional sudah beralih ke virtual. Di kehidupan sosial, pertemuan langsung digantikan lewat media sosial, seperti Facebook atau Twitter. Adapun di sektor kebudayaan, orang yang tadinya berbelanja langsung ke pasar atau toko, kini berbelanja secara online,” tuturnya.
Oleh karena itu, menurut dia, masyarakat digital membutuhkan apa yang disebut sebagai kecakapan atau literasi digital. Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet, dan sebagainya.
Manfaat Literasi Digital
Manfaat dari literasi digital adalah mampu menghemat waktu, belajar lebih cepat, menghemat biaya, selalu memperoleh informasi terkini, dan bisa meningkatkan produktivitas.
“Dalam hal ini, dukungan pemerintah daerah adalah dengan membangun infrastruktur digital di wilayah Kabupaten Cirebon, membangun sistem pelayanan masyarakat berbasis digital, serta bekerja sama dengan lembaga nonpemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang digital,” katanya.
Adapun menurut Ketua Relawan TIK Kabupaten Cirebon Akhmad Rofahan, masyarakat digital membutuhkan apa yang disebut sebagai etika digital. Etika digital adalah kumpulan norma, nilai, dan prinsip yang mengatur perilaku dan tindakan dalam menggunakan teknologi digital maupun internet.
Etika digital dibutuhkan untuk membangun kepercayaan antarpengguna dan menghindari konsekuensi hukum yang ditimbulkan.
“Beberapa prinsip etika digital adalah sopan dan menghargai pendapat orang lain, menjaga privasi diri sendiri dan orang lain, jujur terbuka mengenai identitas diri, serta adil dan bijaksana menyikapi isu-isu yang berkembang yang belum jelas kebenaran faktanya,” ujarnya.
Advertisement
Teknologi untuk Ilmu Pengetahuan
Sementara itu, menurut key opinion leader dan influencer Jaka Pratama, perkembangan teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas lewat kreasi dan inovasi.
Ia menambahkan, dunia digital dapat digunakan sebagai wahana mencurahkan ide dan kreativitas, mendapatkan penghasilan tambahan, serta mengasah bakat yang terpendam.
"Selain itu, teknologi digital juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber rujukan ilmu pengetahuan. Ia mencontohkan, di bidang kesehatan, kehadiran internet memengaruhi pola hidup masyarakat di bidang kesehatan" ucap Jaka.
Ia menuturkan masyarakat bisa mengakses berbagai informasi tentang suatu penyakit dan bagaimana pengobatan maupun pencegahannya. Hal itu bisa diperoleh dengan cepat lewat internet.
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement