Sukses

Lenovo Disebut Garap Handheld Gaming Legion Go, Demi Saingi ROG Ally dan Steam Deck

Lenovo dirumorkan tengah menggarap Legion Go, perangkat handheld gaming yang bakal menyaingin Steam Deck dan Asus ROG Ally

Liputan6.com, Jakarta - Pasar gaming handheld sedang diramaikan persaingan antara Steam Deck dan Asus ROG Ally. Namun, sebuah kabar menyebutkan bahwa Lenovo berencana untuk ikut terjun ke menambah pemain di sektor ini.

Dalam sebuah laporan oleh Windows Central, dikutip Kamis (3/8/2023), perangkat PC gaming genggam yang tengah dikerjakan ini disebut Legion Go, serta bakal menggunakan Windows 11 untuk kompatibilitas dengan PC.

Rincian berita ini masih sangat sedikit. Namun, rumornya, prosesor yang digunakan adalah Phoenix baru dari AMD, yang digambarkan sebagai chip ultra-tipis untuk gaming, AI, dan grafik untuk ultrabooks.

Windows Central juga mencatat, digunakannya chip Ryzen untuk Legion Go, menjamin bahwa perangkat Legion Go adalah Windows PC gaming handheld dalam lini merek gaming Lenovo "Legion."

Meski begitu, perlu digaris bawahi bahwa kabar ini masih merupakan sebuah rumor. Sehingga tidak ada informasi resmi mengenai kapan perangkat handheld gaming ini akan dirilis, atau apakah dia benar-benar rilis atau tidak.

Mengutip CNET, di 2021, Lenovo Legion Play, handheld garapan mereka yang pernah dilaporkan oleh Liliputing, dikabarkan tidak pernah rilis meskipun sempat beredar bocorannya.

Windows Central menyebut, jika Legion Go benar-benar meluncur, kemungkinan desainnya akan mirip dengan Legion Play.

Lenovo Legion Play merupakan perangkat handheld yang berorientasi cloud berbasis Android, yang mirip Logitech G Cloud atau Razer Edge. Perangkat ini tidak pernah dirilis ke publik.

2 dari 4 halaman

Beda Legion Go dan ROG Ally

Meski tak jelas apakah rilis atau tidak, dengan naiknya tren gaming handheld yang sukses dipegang Asus ROG Ally dan Steam Deck, bisa menjadi momen yang tepat bagi Lenovo untuk meramaikan kompetisi.

Laporan Windows Central, Legion Go mungkin memakai layar 8 inci, sehingga lebih besar dari ROG Ally dan Steam Deck yang memakai layar 7 inci.

Sementara, chip seri AMD Phoenix 7040 digambarkan oleh perusahaan sebagai "ultra-tipis" untuk perangkat bergaya ultrabook yang kuat namun elegan.

Mereka juga harus cocok dengan perangkat seperti Legion Go, mendukung status daya rendah 15W (atau lebih rendah) untuk game ringan dan memaksimalkan masa pakai baterai, mirip dengan Steam Deck dan ROG Ally.

Terkait kabar burung ini, pihak Lenovo tidak memberikan komentar apa-apa. Jadi, gamer pun tampaknya harus menunggu informasi lanjutan soal ini.

3 dari 4 halaman

Asus ROG Ally Rilis di Indonesia

Asus sendiri baru saja secara resmi mulai menjual konsol handheld pertama mereka, yaitu ROG Ally di Indonesia.

Asus mengatakan, perangkat handheld pertama buatan mereka ini akan mulai dijual secara serentak di ROG Store dan Asus Exclusive Store di seluruh Indonesia pada 15 Juli 2023.

"Antusiasme gamers Indonesia terhadap Asus ROG Ally sangat tinggi. Ini membuktikan ROG Ally merupakan pilihan tepat bagi para gamers di Indonesia," ujar Jimmy Lin, Regional Director, Asus Southeast Asia, saat peluncuran di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Disebutkan, perusahaan asal Taiwan itu hanya menyediakan 1000 unit ROG Ally untuk dijual. Adapun 500 unit tersebut sudah ludes dibeli kurang dari 24 jam sesi pre-order Asus ROG Ally dibuka akhir Juni kemarin.

Head of Public Relations Asus Indonesia, Muhammad Firman kepada tim Liputan6.com menambahkan, "Saat ini tim Asus sudah mempersiapkan batch ROG Ally berikutnya untuk dijual ke toko-toko retail lain. Kemungkinan dalam dua minggu mendatang."

Asus menjual perangkat handheld gaming ini dikisaran Rp 11.299.000 untuk model prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme. Sementara untuk versi AMD Ryzen baru akan dijual mendatang, dengan estimasi harga di Rp 10.099.000.

4 dari 4 halaman

Spesifikasi Asus ROG Ally

Untuk spesifikasi Asus ROG Ally, perangkat ini mencakup layar sentuh Full HD 1080p berukuran 7 inci, dengan kecepatan refresh 120Hz dan kecerahan terukur 500 nits.

Meski hadir dalam dua prosesor berbeda, namun dua chipset ini sama-sama didasarkan pada arsitektur AMD Zen 4, menampilkan prosesor 4nm dan grafis RDNA 3.

Asus telah memasangkan SoC ini dengan RAM LPDDR5 16 GB dan PCIe 4.0 NVMe M.2 SSD 256 GB atau 512 GB.

Saat ditanyakan apalah kapasitas SSD perangkat ini bisa ditambah, Technical Public Relations Asus Indonesia, Riandanu Utomo, mengatakan, “bisa”.

Dia menjelaskan, “kapsitas SSD di ROG Ally bisa support hingga 1TB saat ini, tetapi bila kedepannya ada yang 4TB pun perangkat ini juga bakal dukung.”

Seperti Nintendo Switch dan Steamdeck, perangkat Asus ini juga bisa dihubungkan ke TV atau monitor via kabel USB-C to HDMI.