Sukses

YouTube Shorts Hadirkan Deretan Tools Baru Bantu Kreator Konten Berekspresi

YouTube mengumumkan sejumlah tools dan fitur baru untuk kian memudahkan para kreator konten berkreasi di Shorts.

Liputan6.com, Jakarta - YouTube telah menghadirkan fitur YouTube Shorts sejak 2021 untuk pengguna di seluruh dunia. Lewat fifur Shorts, YouTube mengaku ingin memberikan cara sederhana dan seru bagi para kreator untuk membuat video pendek.

Untuk itu, YouTube terus menambahkan cara baru bagi kreator agar bisa mengembangkan kreativitas mereka lewat Shorts. Beberapa di antaranya adalah dengan menghadirkan alat remix hingga mengembangkan YouTube Partner Program agar kreator dapat menghasilkan uang dari Shorts mereka.

"Kami ingin memudahkan siapa saja ikut serta dan membuat apa saja yang mereka sukai," tutur YouTube dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (4/8/2023). Saat ini, YouTube Shorts sendiri diklaim telah ditonton lebih dari 50 miliar kali per hari.

Saat ini, YouTube pun sudah memperkenalkan cara baru untuk bisa mendorong imajinasi dan kreativitas para kreator. Nah untuk mengetahui 6 cara baru yang bisa dimanfaatkan para kreator untuk bekreasi di Shorts, simak informasinya berikut ini:

  • Cara Baru Buat Remix dengan Collab

Collab merupakan alat pembuat video baru yang memungkinkan pengguna merekam video Shorts dalam format berdampingan dengan video YouTube atau Shorts lainnya. Kreator dapat memilih beberapa opsi tata letak untuk menggabungkan video dengan mudah memanfaatkan format layar terpisah.

Tidak hanya itu, Collab juga dapat dimanfaatkan untuk penggunaan Green Screen, sehingga pengguna dimungkinkan memakai video YouTube atau Shorts lain sebagai latar belakang video mereka.

Lalu, ada Cut untuk menggunkaan potongan video YouTube atau Shorts lain dengan durasi 1-5 detik dalam video sendiri. Fitur Collab akan meluncur untuk pengguna iOS terlebih dulu dalam beberapa minggu mendatang. Baru kemudian akan hadir di perangkat Android.

  • Simpan Shorts ke Playlist

YouTube kini juga memperkenalkan opsi menyimpan Shorts ke playlist langsung di YouTube. Jadi, siapa pun bisa memilih Shorts yang mereka suka dan menyimpannya ke playlist langsung dari feed.

Cara ini bisa membantu para kreator yang tidak ingin kehilangan efek yang baru saja ditemukan, sehingga bisa langsung mencobanya saat inspirasi muncul.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tools Baru yang Hadir di YouTube Shorts

  • Sederhanakan Proses Kreatif dengan Paket

Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan inspirasi adalah kreator Shorts lainnya. Untuk itu, YouTube memudahkan kreator berkreasi di YouTube menggunakan Shorts kapan pun inspirasi muncul di feed, lewat fitur baru yang menggabungkan audio dan efek dari Shorts yang diremix secara otomatis.

  • Bereksperimen dengan Efek dan Stiker Baru

Selama beberapa bulan terakhir, YouTube juga telah menambagkan puluhan efek dan stiker Shorts baru untuk membantu menginspirasi kreator.

Salah satu yang terbaru adalah stiker Tanya Jawab yang dapat dimanfaatkan kreator untuk mendapatkan jawaban langsung dari penonton di bagian komentar.

  • Lakukan Live Streaming dan Temukan Audiens Baru di Shorts

Hal lain yang juga dikembangkan YouTube adalah saat ini menguji coba feed live format vertikal beberapa perangkat mobile di Shorts. Jadi, para kreator live dapat menemukan audiens baru di feed Shorts.

"Pengalaman baru ini dilengkapi feed unik yang dapat di-scroll, serta pemutaran dalam layar penuh," tutur YouTube. Selain itu, fitur Super Chat, Super Sticker, serta langganan channel YouTube Shorts juga akan tersedia.

3 dari 4 halaman

Kreator YouTube Shorts Kini Bisa Dapat Penghasilan dari Iklan

Sebelumnya di awal tahun ini, YouTube mengumumkan, kreator kini bisa mendapatkan penghasilan iklan dari Shorts mulai 1 Februari mendatang. Sebelumnya di bulan September 2022, opsi monetisasi Shorts melalui iklan disebut tengah digarap oleh pihak YouTube.

Mengutip The Verge, Selasa (10/1/2023), perubahan tersebut hadir sebagai bagian dari update yang lebih luas di Program Mitra YouTube alias YouTube Partner Program.

Di mana, program ini mempersyaratkan semua anggotanya untuk menyetujui persyaratan perjanjian baru, baik mereka ingin menghasilkan uang atau tidak dari Shorts.

Saat ini, kreator Shorts bisa menghasilkan sejumlah uang dari format yang digulirkan tahun 2021 ini, untuk sementara melalui hal-hal seperti Super Chat dan integrasi belanja, serta dana kreator yang disiapkan perusahaan. Namun model tersebut tidak terlalu banyak dibandingkan skema model monetisasi di TikTok.

Berbeda dari YouTube Shorts, TikTok berbagi pendapatan iklan secara langsung dengan pembuat konten. Hal ini dilakukan YouTube selama bertahun-tahun untuk video tradisionalnya, kini cara yang sama dibawa ke video yang diunggah di YouTube Shorts.

Kreator tidak harus ikut serta dalam monetisasi Shorts jika mereka tidak menginginkannya.

YouTube mengatakan, pihaknya tengah memperkenalkan sistem modular untuk persyaratan program mitra. Di mana setiap orang dalam program harus menandatangani perjanjian dasar yang menentukan hal-hal seperti apa yang bisa diunggah di web dan cara kerja pembayaran.

Hal ini berlaku bagi kreator yang sudah menjadi YouTube Partners.

Perusahaan menyebut, mereka punya waktu hingga 10 Juli 2023 untuk menerima persyaratan baru atau kemampuan untuk memonetisasi dengan platform yang dimatikan. Selain itu, mereka harus mengajukan permohonan kembali ke program tersebut.

4 dari 4 halaman

Perjanjian Tambahan

Selain itu juga ada perjanjian tambahan untuk monetisasi "Watch Page" dan Shorts yang bisa disetujui kreator secara terpisah.

Perjanjian Shorts yang akan tersedia pada 1 Februari mendatang memberikan si kreator potongan pendapatan dari "Iklan yang dilihat di antara video di Feed Shorts."

Perjanjian Watch Page mencakup hal seperti streaming langsung dan video berdurasi panjang tradisional di YouTube, YouTube Music, atau YouTube Kids.

Ada juga tambahan untuk commerce products seperti keanggotaan, Super Chats, Super Stickers, dan Super Thanks, meski perusahaan menyebut pengguna tidak perlu memberi persetujuan ulang jika telah mengaktifkan fitur tersebut di kanal mereka. 

(Dam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.