Sukses

Hacker Serang LinkedIn, Ratusan Akun Dibajak dan Terkunci Paksa

LinkedIn baru-baru ini sedang menjadi target serangan hacker, di mana pelaku kejahatan siber engambil alih akun-akun pengguna.

Liputan6.com, Jakarta - LinkedIn baru-baru ini telah menjadi target serangan aksi peretasan oleh hacker tidak dikenal.

Alhasil, beberapa pengguna platform mengeluhkan akun LinkedIn mereka terkunci karena alasan keamanan.

Tak hanya itu, sejumlah akun LinkedIn tidak menggunakan password kuat dan fitur 2FA (two factor autentication) pun kabarnya diambil alih pelaku peretasan.

Sebagaimana dilaporkan Cyberint via Bleeping Computer, Rabu (16/8/2023), banyak pengguna mengeluhkan tim support LinkedIn tidak bisa membantu mengambil alih atau mengakses akun mereka kembali.

"Sejumlah pengguna dipaksa untuk membayar bila ingin mendapatkan akun mereka kembali, atau harus berhadapan akun mereka dihapus permanen," kata peneliti Cyberint, Coral Tayar.

Dari keluhan yang beredar di Reddit, Twitter, dan forum Microsoft, tim support LinkedIn tidak membantu pengguna memulihkan akun.

Karena itu, banyak pengguna merasa frustasi karena tidak mendapatkan tanggapan.

"Akun saya diretas 6 hari lalu. Email diubah di tengah malah dan saya tidak memiliki kemampuan mengonfirmasi perubahan atau mencegahnya," tulis pengguna di Reddit.

Kabarnya, pelaku menggunakan kredensial bocor atau menembus paksa untuk mengambil alih sejumlah besar akun LinkedIn.

Saat masuk dan mengambil alih akun LinkedIn, hacker langsung menukar alamat email terkait dengan salah satu layanan "rambler.ru".

Setelah itu, penjahat siber mengubah password akun korban, dan mencegah pemilik asli mengakses akun mereka.

Banyak pengguna juga melaporkan, peretas mengaktifkan 2FA setelah membajak akun, membuat proses pemulihan akun lebih sulit. Hingga kini, LinkedIn belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi peretasan ini.

2 dari 5 halaman

LinkedIn Luncurkan 3 Opsi Verifikasi Gratis

LinkedIn menghadirkan LinkedIn Lite yang membuat akses anti lemot dan lebih hemat data (Sumber: LinkedIn)

LinkedIn meluncurkan tiga sistem verifikasi gratis memungkinkan pengguna mengkonfirmasi keaslian berbagai identitas yang dicantumkan di akun mereka. Opsi verifikasi baru ini bermitra dengan CLEAR, Microsoft Entra, dan verifikasi email kantor untuk lebih dari 4.000 perusahaan. 

Tidak seperti platform media sosial lainnya, pengguna tidak perlu membayar untuk mendapatkan verifikasi di profil LinkedIn.

Melansir informasi dari The Verge, Sabtu (15/4/2023), LinkedIn telah bekerja sama dengan CLEAR untuk memverifikasi identitas pengguna dengan aman. Platform ini sebelumnya digunakan pada keamanan bandara. 

Namun, LinkedIn mengungkapkan opsi ini baru tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat (AS). Untuk mendapatkan verifikasi ini, pengguna memerlukan beberapa data, seperti ID yang dikeluarkan pemerintah AS dan nomor telepon AS.

Tak hanya itu, perusahaan juga memberikan verifikasi melalui email perusahaan yang telah tersedia untuk seluruh pengguna global yang bekerja di perusahaan terdaftar. Opsi ini menjadi bukti pengguna benar bekerja di perusahaan yang tercantum dalam profil LinkedIn.

3 dari 5 halaman

Fitur Baru LinkedIn

Ilustrasi LinkedIn (AP Photo)

Meski baru mendukung sekitar 40.000 perusahaan, LinkedIn berencana untuk terus meluncurkan fitur ini ke lebih banyak perusahaan dan memperluas kelayakan. 

Selanjutnya, LinkedIn turut menghadirkan opsi verifikasi dengan Microsoft Entra untuk merilis ID digital. Mengingat semakin banyak organisasi menggunakan teknologi cloud dan perekrutan dari jarak jauh selama pandemi, kebutuhan akan kredensial online kian meningkat.

Karenanya, Microsoft telah mengerjakan sistem Entra Verified ID untuk LinkedIn dan didasarkan pada standar terbuka sehingga dapat bekerja di berbagai sistem identitas HR.

Berdasarkan wawancara dengan The Verge, Wakil Presiden Keamanan Identitas Microsoft menyatakan, perusahaan telah melihat peningkatan yang stabil dalam banyak penipuan identitas. Maka, keaslian informasi online menjadi kebutuhan yang penting.

4 dari 5 halaman

Cara Menggunakan LinkedIn

Ilustrasi LinkedIn. Kredit: 3D Animation Production Company from Pixabay

Sebagai platform online yang memberikan kesempatan bagi pengguna untuk memperluas jaringan profesional, berikut ini beberapa langkah untuk mulai menggunakan LinkedIn.

1. Membuat Profil

Langkah pertama cara menggunakan LinkedIn adalah mendaftar dan membuat profil. Profil LinkedIn yang lengkap menyajikan ringkasan pengalaman profesional seseorang kepada penyedia kerja saat ini dan masa depan. Melalui profil LinkedIn, seorang dapat menunjukkan kehidupan profesional, pencapaian penting, keahlian, dan minatnya.

2. Membangun Jaringan

Jaringan memainkan peranan penting dalam membuka kekuatan LinkedIn. Ini akan membantu pengguna memahami apa yang terjadi di industri dan lingkaran profesional. Pengguna dapat memulainya dengan menambahkan keluarga, teman, teman sekelas atau mantan teman sekelas, dan rekan kerja ke jaringan.

Pengguna juga dapat mengikuti orang, perusahaan, atau topik dengan cara membuka langsung halaman Ikuti perspektif baru, yang menampilkan rekomendasi sumber yang dapat diikuti. Fitur Acara LinkedIn dapat digunakan untuk membuat dan bergabung dengan Acara profesional seperti lokakarya dan seminar online, Acara penjualan dan pemasaran, Acara jaringan, dan banyak lagi.

 

5 dari 5 halaman

3. Mencari Pekerjaan

Ilustrasi bekerja, bertanggung jawab. (Photo by LinkedIn Sales Solutions on Unsplash)

Jika pengguna mencari peluang profesional baru, LinkedIn dapat digunakan untuk melakukan pencarian kerja. Platform ini juga dapat digunakan untuk meriset perusahaan dan menjangkau komunitas perekrutan. LinkedIn juga memungkinkan pengguna melamar pekerjaan secara langsung, menyimpan pencarian kerja, dan memberitahu koneksi dan perekrut bahwa pengguna sedang mencari lowongan pekerjaan.

4. Berpartisipasi dalam Percakapan

Pengguna dapat berpartisipasi dalam percakapan dengan mudah di LinkedIn. Melalui partisipasi dalam percakapan, pengguna dapat berbagi perspektif tentang masalah dan topik yang relevan dengan orang lain. Pengguna dapat menyukai dan mengomentari posting dan artikel di LinkedIn. Pengguna bisa membuat atau bergabung dengan Grup LinkedIn untuk terhubung dan berkembang bersama anggota yang memiliki minat, pengalaman, atau aspirasi yang sama.

(Ysl/Isk)