Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi messenger Telegram baru-baru ini berulang tahun ke-10. Sederet fitur baru pun diumumkan dan bakal hadir di platform pesaing WhatsApp ini.
Salah satu yang sudah lama diungkap ke publik adalah Telegram Stories, sebuah fitur serupa dengan telah hadir di berbagai platform media sosial seperti Instagram dan WhatsApp.
Baca Juga
Sebelumnya, mengutip Engadget, fitur baru Telegram Stories pada bulan Juli 2023 hanya dirilis ke pengguna Premium atau berbayar, setelah diumumkan beberapa waktu lalu.
Advertisement
Dalam pengumumannya, Telegram mengklaim bahwa Stories adalah salah satu fitur yang paling banyak diminta oleh pengguna, sepanjang sejarah beroperasinya layanan mereka.
"Telegram Stories mempunyai semua fitur yang kamu harapkan, termasuk fitur-fitur yang belum terpikirkan sebelumnya," tulis Telegram dalam blog resminya, dikutip Jumat (18/8/2023).
Di keterangan resminya, Telegram Stories bakal ditampilkan dalam bagian tersendiri yang bisa diperluas, di atas layar aplikasi. Jadi, pengguna akan tetap bisa melihat daftar chat dan folder dalam tampilan penuh.
Saat melihat Stories, pengguna juga akan bisa membagikannya ke orang lain, membalasnya dengan komentar atau memberikan reaksi dengan emoji.
Secara bawaan, Telegram Stories dari seluruh daftar kontak akan diperlihatkan di home page. Namun nantinya, pengguna akan bisa menyembunyikan Stories dari kontak tertentu.
Sama seperti Stories pada umumnya, aplikasi Telegram juga akan memberikan pengguna kemampuan untuk mengatur durasi konten di sana mulai dari 6, 12,24, 48 jam, atau bahkan diatur permanen di profil.
Langkah-Langkah Membuat Telegram Stories
Apabila fitur Stories di Telegram sudah rilis di semua pengguna, pengguna pun akan bisa membagikan Cerita-nya cara berikut ini, seperti dikutip dari petunjuk di laman resmi Telegram.
Cara Bikin Telegram Stories
- Kamu dapat mengetuk tombol (+) (iOS) atau ikon kamera (Android) di daftar obrolan untuk membuat Stories, menggunakan foto atau video – baik dari galeri atau melalui kamera dalam aplikasi.
- Beberapa gambar dari galeri dapat digunakan dalam satu cerita – buka panel stiker di editor dan ketuk ikon foto di pojok bawah. Di sana kamu juga dapat mencari gambar dari web.
- Saat membuat Stories, kamu dapat melakukan tap untuk mengambil foto, atau tahan untuk merekam video. Saat merekam, swipe kiri untuk mengunci rekaman, swipe atas untuk memperbesar, atau swipe kanan untuk beralih kamera.
Advertisement
CEO Telegram Umumkan Fitur Stories
Pengumuman mengenai Telegram Stories disampaikan oleh Pavel Durov melalui saluran resminya di platform tersebut, pada bulan Juni lalu.
CEO Telegram itu mengklaim, selama bertahun-tahun banyak pengguna yang meminta perusahaan untuk menghadirkan fitur Stories di aplikasi chatting itu.
"Awalnya, kami menentang ini karena Stories sudah ada di mana-mana," kata Pavel Durov, dikutip Rabu (27/6/2023).
"Namun, Telegram tidak akan menjadi Telegram jika kami tidak mendengarkan pengguna kami dan tidak berinovasi pada format yang ada," kata Durov.Â
Telegram Stories juga telah melewati proses pengujian internal, di mana menurut Pavel Durov, tim Telegram yang sempat skeptis terhadap fitur ini, sudah mulai menghargainya.
Selain hadir dengan alat editing foto dan video, Stories di Telegram juga mendukung konten teks, untuk memberikan lebih banyak konteks atau tautan, dan menandai orang lain.
Terdapat juga dukungan Dual Camera, di mana pengguna bisa memposting foto dan video yang diambil dengan kamera depan dan belakang secara bersamaan.
Telegram Punya 800 Juta Pengguna Aktif Bulanan Awal 2023
Pavel Durov sebelumnya mengklaim pada awal tahun 2023 ini, pengguna platform messaging tersebut sudah tembus angka 800 juta pengguna aktif bulanan.
"Setiap hari, lebih dari 2,5 juta pengguna baru mendaftar Telegram, dan awal tahun ini kami melampaui 800 juta pengguna aktif bulanan," kata Pavel Durov, melalui kanal Telegram-nya Du Rove's Channel.
Namun menurutnya, pertumbuhan besar tersebut berarti pengeluaran yang lebih tinggi, untuk penyimpanan dan lalu lintas untuk melayani para pengguna aplikasi Telegram.
"Untungnya, Telegram sangat efisien dalam hal pengeluaran dan kami memiliki awal yang baik dengan monetisasi tahun lalu," ujarnya, dikutip Jumat (21/7/2023).
Pavel Durov mengungkapkan, monetisasi tersebut memang belum menguntungkan dan tidak mungkin tercapai hanya pada tahun kedua. Namun menurutnya, Telegram lebih dekat ke profitabilitas ketimbang Twitter dan Snap.
Advertisement