Liputan6.com, Jakarta - Pembalap Jepang Haruki Noguchi meninggal dunia tiga hari setelah mengalami kecelakaan di ajang balapan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 seri Mandalika.
Haruki Noguchi sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat di Mandalika. Sayangnya, FIM Asia melalui situs resmi ARRC mengonfirmasi pada Kamis (17/8/2023), bahwa Haruki Noguchi tak bisa ditolong lagi.
Baca Juga
"Tertanggal 17 Agustus 2023, menghormati keluarga Haruki Noguchi dan tim yang meminta momen privasi untuk berduka," tulis FIM Asia.
Advertisement
"Kami sangat sedih harus melaporkan meninggalnya Haruki Noguchi setelah menjalani tiga hari perawatan intensif di rumah sakit umum di Nusa Tenggara Barat," bunyi pernyataan tersebut.
FIM Asia juga mengucapkan dukacita atas berpulangnya Haruki Noguchi.
"Presiden FIM Asia dan jajaran direktur, Balap Motor Roda dua dan keluarga Balap motor FIM Asia ingin mengucapkan duka yang mendalam kepada teman dan keluarga tercinta Haruki Noguchi," kata mereka dalam pernyataan.
Siapa yang menyangka, sebelum balapan, Haruki Noguchi sempat mengunggah foto di Instagram yang memperlihatkan dirinya berada di Mandalika untuk mengikuti ajang balapan ARRC 2023.
"Putaran keempat Asia Road Racing Championship akan diselenggarakan pekan ini di Indonesia. Besok adalah hari Free Practice," katanya dalam unggahan terakhir Haruki Noguchi di Instagram.
Unggahan di akun @noguchiharuki56 ini pun mendapatkan ribuan tanda suka dan terbaru, ucapan dukacita dari warganet, terutama yang berada di Tanah Air.
Warganet Ucapkan Dukacita: Race in Paradise
Apalagi, Haruki Noguchi jadi pembalap meninggal dunia usai kecelakaan di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
"Dalam di rumah tidak akan pernah bisa memperlambat kematian, balapan dengan kecepatan tidak akan pernah bisa mempercepat kematian, karena kematian adalah takdir sang pencipta," kata @ksrf***.
"Tempat dia crash ga sih?" kata @iyvn****.
"Beneran sudah meninggal dunia?" tulis @gir***.
"Innalillah, turut berduka cita Haruki Noguchi, semoga ditempatkan di posisi terbaik oleh Tuhan," kata akun @hae***.
"Race in paradise champ," kata akun @ali***.
"Duka mendalam untuk keluarga Noguchi, teman, dan kru," kata @wh1***.
"Seolah dia tahu ajalnya akan tiba di mana, race in peace," kata @zer***.
"Semoga mendapat tempat di sisi-Nya, champ!," kata akun @fad***.
Â
Advertisement
Kronologi Kecelakaan Haruki Noguchi
Race kedua Asia Superbike (ASB) 1000 di Sirkuit Mandalika sejatinya sudah berjalan beberapa lap. Namun, insiden mendadak terjadi ketika balapan masih menyisakan tujuh putaran.
Trio pembalap yang terdiri atas rider SDC MS Harc-Pro Honda Ph Haruki Noguchi asal Jepang, pembalap Honda Asia-Dream Racing with Showa Md. Zaqhwan Bin Zaidi asal Malaysia, serta rider Yamaha Gen Blu Racing Team ASEAN Kasma Daniel Kasmayudin dari Malaysia terlibat dalam kejadian tersebut.
Adalah Haruki Noguchi dan Zaqhwa Zaidi yang lebih dulu merasakan gesekan, sehingga keduanya mengalami crash low side. Akan tetapi, situasi menjadi serius ketika Kasma Daniel muncul dan tak sengaja melindas Haruki Noguchi di lokasi kejadian.
Race direction pun dengan langsung mengibarkan bendera merah, sementara pembalap dievakuasi dari sirkuit yang berbuntut pada dihentikannya balapan ASB1000 ARRC Mandalika 2023.
Â
Meninggal Dunia Karena Cedera Berat di Kepala
Mengenai meninggalnya Haruki, Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr Lalu Herman Mahaputra membenarkan meninggalnya pembalap muda asal Jepang yang membela SDC MS Harc Pro Honda Ph setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB.
"Meninggal hari Rabu (16/8) pukul 17.35 WITA di ruang ICU RSUD Provinsi NTB," ujarnya usai menghadiri peringatan HUT ke-78 RI di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis.
Ia menjelaskan Haruki Noguchi meninggal akibat cedera kepala berat akibat terjatuh saat mengikuti race 2 kelas ASB 1000 di Sirkuit Mandalika, Minggu (13/8).
"Penyebab kematian karena cedera kepala berat atau multipel trauma, mulai dari kepala sampai leher," ucap dokter Jack, sapaan akrabnya.
Ia mengakui selama dalam perawatan di RSUD Provinsi NTB, pihaknya melibatkan tim dokter terbaik. Mulai dari dokter spesialis emergency, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis bedah saraf, spesialis bedah umum, spesialis radiologi, dan spesialis torak rediofaskuler.
Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan penanganan sesuai dengan SOP mulai evakuasi di sirkuit di tikungan 10 tempat Haruki Noguchi mengalami kecelakaan.
"Jadi tim kesehatan sudah melakukan sesuai dengan standar dan itu juga kami lakukan dalam hitungan waktu sangat baik, per tindakan dua menit sampai kami membawa ke medical di sirkuit menunggu kondisinya stabil untuk kemudian kami sepakat membawa ke RSUP NTB," ujarnya.
"Kami juga sudah instruksikan tim baik di IGD dan ruang operasi untuk mengawal (Haruki Noguchi). Sempat sudah stabil, kami monitor observasi ketat oleh tim selama di rawat kami berhasil merawat sampai hari ke empat mulai Minggu sampai Rabu," tambahnya.
Advertisement