Liputan6.com, Jakarta - Startup yang bergerak di bidang ecommerce dan logistik, Master Bagasi, memanfaatkan platform digital untuk memasarkan ribuan produk dari ratusan merek asli Indonesia untuk dipasarkan ke Inggris, Amerika Serikat, Eropa, Korea Selatan, Jepang, dan 80 negara lainnya di dunia.
Founder & CEO Master Bagasi, Amir Hamzah, mengatakan inovasi Master Bagasi berdampak positif bukan hanya untuk para diaspora Indonesia, tetapi juga membantu meningkatkan devisa negara dan mendorong terciptanya 'Nusantara Waves' di seluruh dunia.
Baca Juga
"Master Bagasi menjadi jembatan dan solusi bagi para pelaku brand asli Indonesia yang ingin naik kelas dan menjangkau pasar global," klaim Hamzah melalui keterangannya, Rabu (23/8/2023).
Advertisement
Melalui Master Bagasi, ia bertekad membawa budaya dan cita rasa Indonesia ke seluruh dunia. Seperti halnya kekuatan dan daya tarik budaya dari Korean Waves, perusahaan yang dirintisnya diharapkan mampu membawa cerita dan citra positif Indonesia di mata dunia.
“Terinspirasi dari Amazon dan Tokopedia, kami juga tengah mengembangkan platform web dan aplikasi. Master Bagasi juga mampu melayani kebutuhan dan aspirasi diaspora Indonesia serta mengakselerasi digitalisasi dan eksistensi keberlanjutan bisnis brand asli Indonesia di mancanegara,” ucapnya menambahkan.
Hamzah mengungkapkan, sebelum membangun Master Bagasi, jatuh bangun membuka berbagai macam usaha telah ia jalani, dari yang berjalan di tempat bahkan rugi.
Namun, Hamzah tak patah semangat. Di tengah kesibukannya sebagai pengacara, ia berkesempatan berkunjung ke Korea Selatan dan sejumlah negara di Asia.
Di sana, ia melihat peluang bisnis menggarap pasar diaspora Indonesia. Kemudian, tercetuslah sebuah ide untuk membawa produk Indonesia ke mancanegara dengan mengibarkan bendera 'Master Bagasi'.
Berawal dari Proyek Iseng
Ide tersebut kemudian berkembang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama dengan memanfaatkan pasar dari komunitas Indonesia di luar negeri yang memiliki kebersamaan dan kesetiaan yang kuat.
“Awal mulanya hanya proyekan iseng, lama kelamaan keasyikan dan ternyata mendapat respons positif dari diaspora Indonesia di mancanegara dan para mitra brand," Hamzah memaparkan.
Kejelian Hamzah melihat pasar diaspora membuahkan hasil. Bersama tim perintis yang berjumlah 12 orang di awal pendirian, ia menyusun formula bisnis yang membidik pasar diaspora Indonesia yang berjumlah lebih dari 12 juta orang di berbagai negara.
“Bagi kami, salah satu komponen penting untuk keberlanjutan bisnis adalah dengan menjaga kepuasan setiap stakeholders, terutama mitra-mitra yang sudah bekerjasama dengan kami,” imbuh pria yang mengagumi Mohammad Hatta tersebut.
Advertisement
Target IPO pada 2025
Hamzah menargetkan, perusahaan yang ia rintis bisa menjadi perusahaan publik dan melantai di bursa efek Indonesia (Intial Public Offering/IPO) pada tahun 2025.
Dengan mencapai IPO pada tahun 2025, ia berharap Master Bagasi menjadi perusahaan yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga memberikan nilai positif bagi seluruh stakeholders.
"Segala upaya dan kerja keras kami didedikasikan untuk mewujudkan tujuan ini. Kami optimistis, melalui dukungan dan partisipasi dari semua pihak, impian ini dapat menjadi kenyataan,” Hamzah memungkaskan.
Infografis Cara Cairkan Dana JHT Secara Online (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement