Sukses

Google Doodle Rayakan Kesuksesan Chandrayaan-3 Mendarat di Kutub Selatan Bulan

Google Doodle ditampilkan dalam rangka memberikan selamat atas keberhasilam misi Chandrayaan-3 India yang sukses mendarat di kutub selatan Bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Google ikut merayakan kesuksesan misi pendaratan Chandrayaan-3 India ke kutub selatan Bulan, dengan menampilkan animasi Google Doodle di laman pencarian mereka.

"Selamat atas misi luar angkasa Chandrayaan-3! Kami sangat senang untuk Anda!" tulis Google dalam deskripsi mengenai Doodle terbaru mereka, dikutip Kamis (24/8/2023).

Dalam animasi Google Doodle tersebut, diperlihatkan Bulan yang memiliki mata dan berwajah imut, yang sempat diputari oleh pesawat luar angkasa Chandrayaan-3, untuk kemudian mendarat di bagian bawahnya.

Bulan pun tersenyum dan muncul animasi Bumi yang ikut bersorak gembira karena kesuksesan tersebut.

Apabila pengguna mengklik Google Doodle tersebut, Google Search bakal mengarahkan ke berbagai informasi dan berita mengenai misi luar angkasa Chandrayaan-3 India.

Google menulis, Chandrayaan-3 diluncurkan dari Satish Dhawan Space Center di Sriharikota Range, Andhra Pradesh, India pada 14 Juli 2023 dan berhasil mendarat di dekat wilayah kutub selatan bulan pada 23 Agustus 2023.

Sebelumnya, hanya Amerika Serikat, Tiongkok, dan bekas Uni Soviet yang berhasil melakukan pendaratan lunak di bulan. Namun, belum ada negara yang berhasil mencapai wilayah kutub selatan Bulan hingga saat ini.

Keberhasilan India mendaratkan pesawat luar angkasa Chandrayaan-3 di Bulan pun mencetak sejarah baru. Pasalnya, mereka menjadi negara pertama yang mendaratkan wahana antariksa di kutub selatan Bulan.

Negara-negara lainnya yaitu Uni Soviet, Amerika Serikat, dan Tiongkok, hanya mendaratkan wahana antariksa mereka di dekat garis ekuator Bulan.

 

 

2 dari 3 halaman

Kutub Selatan Bulan Bikin Ilmuwan Tertarik

Dikutip dari Space.com, area kutub selatan Bulan banyak menarik para ilmuwan dan organisasi luar angkasa dari seluruh dunia.

Para ilmuwan berpendapat, kawah kutub yang ada di bawah bayang-bayang secara permanen, mengandung air es yang terperangkap di bebatuan.

Air es ini dapat diekstraksi dan digunakan untuk mendukung keberadaan manusia secara permanen di Bulan.

Selain itu, kawah Bulan ini juga bisa dipakai untuk membangun teleskop generasi lanjutan, yang memungkinkan para astronom untuk melihat lebih jauh dibandingkan saat ini.

Informasi yang dikumpulkan ini juga penting untuk misi di Bulan di masa depan bagi India dan negara-negara lain, yang dapat menggunakan es yang ditemukan, sebagai bahan bakar, oksigen, dan air.

Menyusul keberhasilan ini, India pun bertekad menjadi kekuatan besar di luar angkasa, dan berharap dapat meluncurkan stasiun luar angkasa mereka di tahun 2030.

 

3 dari 3 halaman

PM India Ucapkan Selamat

Sebelumnya, dilansir Global Liputan6.com, Chandrayaan-3 berhasil mendarat sesuai rencana pada 18:04 waktu setempat (12:34 GMT), seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (23/8/2023).

Perayaan digelar di seluruh negeri. Tak lupa Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan "India kini berada di Bulan".

"Kita telah mencapai sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh negara lain. Ini adalah peristiwa yang menggembirakan," tambah Narendra Modi.

Modi bahkan menyaksikan momen-momen tersebut secara langsung dari Afrika Selatan di mana saat ini ia tengah menghadiri KTT BRICS.

Kesuksesan India pun menempatkan mereka di salah satu negara terdepan, yang sedang berlomba-lomba mendaratkan wahana antariksa mereka di Bulan.

Pesawat Luna 25 Rusia jatuh dua hari sebelum pendaratan India. Sementara Israel baru akan menindak lanjuti pendarat Beresheet di tahun 2024, setelah gagal di tahun 2019.

Uni Emirat Arab berharap dapat mendaratkan pesawat luar angkasa mereka pada 2024, sementara Amerika Serikat berencana membawa manusia ke Bulan lagi dengan pesawat mereka di misi Artemis 3 akhir 2025.

(Dio/Isk)

Â